31
E. Kerangka Berpikir
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN
NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39
TAHUN 2008 TENTANG PEMBINAAN
KESISWAAN a. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa; b. Budi pekerti luhur atau akhlak mulia;
c. Kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara;
d. Prestasi akademik, seni, danatau olahraga sesuai bakat dan minat;
e. Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial
dalam konteks masyarakat plural;
f. Kreativitas, keterampilan, dan kewirausahaan; g. Kualitas jasmani, kesehatan, dan gizi berbasis
sumber gizi yang terdiversifikasi ; h. Sastra dan budaya;
i. Teknologi informasi dan komunikasi; j. Komunikasi dalam bahasa Inggris.
IMPLEMENTASI PEMBINAAN
BERDASAR MATERI PEMBINAAN
PASAL 3 AYAT 2 IMPLEMENTASI
PEMBINAAN PESERTA DIDIK
BAIKTIDAK BAIK
32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan Sugiyono 2012: 11. Maka, penggunaan metode kuantitatif karena SMK Swasta di Kecamatan Temanggung yang akan diteliti berjumlah 5 sekolah
dan kegiatan pembinaan peserta didik dapat didefinisikan atau diukur. Tujuan menggunakan jenis deskriptif adalah untuk melihat fakta-fakta yang terjadi pada
subjek penelitian. Metode ini akan memunculkan gambaran-gambaran melalui hasil penelitian yang dideskripsikan mengenai implementasi pembinaan peserta
didik di SMK Swasta Kecamatan Temanggung.
B. Definisi Operasional
Definisi operasional indikator dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Implementasi pembinaan peserta didik
Implementasi pembinaan peserta didik adalah pelaksanaan atau penerapan dari suatu proses, cara, usaha untuk memberi layanan dan mendayagunakan peserta
didik menjadi manusia yang lebih baik melalui pendidikan, baik di pada jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional. Dalam penelitian terkait dengan materi pembinaan kesiswaan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008
Pasal 3 Ayat 2 yang dijabarkan sebagai berikut: