Latar Belakang Hygiene Sanitasi dan Analisis Salmonella sp. pada Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan manusia dari waktu ke waktu semakin meningkat, demikian pula kebutuhan akan makanan. Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia karena di dalamnya mengandung nutrisi yang diperlukan antara lain untuk pertumbuhan badan memelihara jaringan tubuh yang rusak diperlukan untuk berkembang biak dan untuk proses yang terjadi di dalam tubuh, dan menghasilkan energi untuk dapat melakukan aktivitas. Makanan yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi yang optimal, seperti vitamin, mineral, hidrat arang, lemak dan lainnya. Dengan semakin banyak dan beragamnya aktivitas yang dilakukan di luar rumah, maka kebutuhan akan makanan tidak mungkin dapat dipenuhi atau disediakan dari makanan yang diolah sendiri Widada, 2009. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan makanan di luar rumah tersebut, semakin berkembang pula perusahaan atau perorangan yang menyediakan jasa pelayanan penyediaan makanan salah satunya adalah usaha makanan jajanan. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makanrestoran dan hotel Depkes RI, 2003. Dalam kegiatan proses produksi makanan dan minuman tindakan hygiene dan sanitasi yang merupakan bagian dari kesehatan lingkungan juga analisis bahaya dan titik pengendalian kritis HACCP: Hazard Analysis Critical Control Point merupakan salah satu upaya yang penting untuk menghindari pencemaran terhadap hasil produksi. Terdapat enam prinsip hygiene dan sanitasi yang harus diperhatikan dalam proses pengolahan makanan dan minuman yaitu pemilihan bahan baku, penyimpanan bahan makanan, pengolahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pengangkutan makanan, dan penyajian makanan jadi Depkes RI, 2004. Semua usaha penyedia makanan dan minuman termasuk makanan jajanan dalam menyediakan makanan dan minuman harus menerapkan prinsip-prinsip hygiene sanitasi makanan yaitu upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau berisiko dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Oleh karena itu, kualitas makanan dan minuman harus senantiasa terjamin setiap saat, agar masyarakat dapat terhindar dari penyakit karena makanan. Penyakit yang ditimbulkan oleh makananminuman yang tercemar ini dikenal dengan food and water borne disease Mukono, 2004. Telur merupakan salah satu bahan makanan yang banyak mengandung protein, khususnya protein hewani. Dalam sebuah telur terkandung asam amino yang lengkap, hampir semua mineral, serta berkalori tinggi. Oleh karena sifat telur tersebut, maka telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi manusia. Banyak tujuan dan cara orang dalam mengonsumsi telur, salah satunya adalah dikonsumsi mentah sebagai campuran minuman, seperti minuman TST ini. Mungkin karena adanya telur dalam minuman ini, sehingga TST diyakini mampu menambah tenaga Dinneno, 2011. Telur sangat rawan terinfeksi bakteri. Telur bisa mengandung bakteri makanan berbahaya yang disebut dengan Salmonella enteritidis S. enteritidis. Bakteri ini umumnya masuk ke dalam telur melalui beberapa cara, salah satunya adalah terkontaminasinya kulit telur dengan kotoran. Bakteri ini bisa berpindah ketika ayam menduduki kotoran tersebut. Selain itu, dapat juga terjadi karena ayam petelur sudah memiliki bakteri Salmonella di dalam ususnya. Pada manusia, bakteri ini ditemukan di usus dan kotoran feses terutama pada orang yang sudah terinfeksi. Pada umumnya, Salmonella menyebabkan penyakit pada organ pencernaan. Bakteri Salmonella dapat menyebabkan diare, kram perut, dan demam dalam jangka waktu 8-72 jam pasca-mengonsumsi telur yang tercemar bakteri Hardani, 2003. Di Jerman, infeksi Salmonella harus dilaporkan. Antara tahun 1990 dan 2005, jumlah kasus yang tercatat secara resmi menurun dari sekitar 200.000 kasus menjadi sekitar 50.000 kasus. Diperkirakan bahwa setiap orang kelima di Jerman adalah pembawa Salmonella. Di Amerika Serikat, ada sekitar 40.000 kasus infeksi Salmonella dilaporkan setiap tahun. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO, lebih dari 16 juta orang di seluruh dunia terinfeksi dengan demam tifoid setiap tahunnya., Dengan 500.000 sampai 600.000 kasus fatal Wikipedia, 2012. Salah satu jenis makananminuman jajanan yang beredar di masyarakat adalah teh susu telur atau yang lebih sering disebut dengan TST. Bahan pembuatan minuman ini diracik dari teh, susu dan telur sehingga menjadi segelas minuman Indonesia baru mengetahui bahwa produk telurnya terkontaminasi bakteri Salmonella sp. setelah Singapura pada tahun 1995, menolak masuknya telur yang diekspor Indonesia, karena setelah diteliti mengandung Salmonella enteritidis Gatra, 2001. nikmat dan dianggap mampu menambah tenaga atau membantu memulihkan tenaga yang drop karena aktifitas Dinneno, 2011. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Salmi 2006 tentang pemeriksaan Salmonella sp. pada teh telur yang dijual di Pasar Kurai Taji Sumatera Barat, tidak ditemukan adanya Salmonella sp. pada minuman teh telur yang dijual di daerah tersebut. Berdasarkan survey yang penulis lakukan di kota Medan, khususnya di kecamatan Medan Area yang terdapat banyak kafe atau warung minuman yang menjual minuman teh susu telur TST ini, banyak masyarakat yang mengonsumsi minuman tersebut. Dengan bahan utama minuman ini memakai telur dalam pembuatannya, dan hygiene serta sanitasi kafe-kafe tersebut yang tidak terlalu diperhatikan, maka penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian tentang analisis bakteri Salmonella sp. pada minuman teh susu telur yang berada di kecamatan Medan Area di kota Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

16 119 107

Analisis Escherichia coli dan Higiene Sanitasi pada Minuman Es Teh yang Dijual di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

15 91 95

Pemeriksaan Salmonella sp. pada Minuman Teh Telur Yang Dijual Diwarung Minuman Pasar Kurai Taji Kota Pariaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2006

2 39 78

Higiene Sanitasi dan Analisa Eschericia coli Pada Minuman Es Kelapa Muda Yang Dijual Di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2012

32 157 107

Kajian Cemaran Salmonella sp. Pada Susu Kedelai yang dijual di beberapa Pasar Tradisional di Kota Medan Tahun 2009.

36 211 90

Hygiene Sanitasi dan Analisa Pencemaran salmonella sp. pada Daging Sapi Olahan (daging burger) Sebelum danSesudah Digoreng yang Dijual di Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2013

0 22 82

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hygiene dan Sanitasi - Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 3 34

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 0 14

Analisis Escherichia coli dan Higiene Sanitasi pada Minuman Es Teh yang Dijual di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 1 13

Hygiene Sanitasi dan Analisis Salmonella sp. pada Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2012

0 0 12