BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah deskriptif, dengan melihat gambaran hygiene sanitasi dan analisa laboratorium untuk mengetahui kandungan bakteri Salmonella sp. pada
minuman teh susu telur yang dijual di kecamatan Medan Area kota Medan tahun 2012.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Pengambilan sampel dan observasi terhadap penjual minuman teh susu telur dilaksanakan di Kecamatan Medan Area. Alasan memilih kecamatan tersebut
sebagai lokasi penelitian karena : 1.
Tempat pedagang atau kafe yang menjual teh susu telur terpusat di
kecamatan Medan Area.
2.
Jumlah konsumen yang membeli cukup besar.
Pemeriksaan Salmonella sp. pada minuman teh susu telur dilakukan di Balai
Laboratorium Kesehatan Daerah kota Medan. 3.2.2
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2012.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah minuman teh susu telur yang dijual di kecamatan Medan Area kota Medan. Jumlah warung yang menjual minuman teh susu telur
berdasarkan survey yang dilakukan penulis berjumlah 39 warung minuman atau
kafe, dan yang diambil untuk dijadikan objek penelitian sebanyak 10 warung minuman atau kafe, yang dipilih menggunakan tekhnik purposive sampling
dikarenakan karakteristik warung minuman atau kafe tersebut tidak jauh berbeda antara satu warung minuman atau kafe dengan warung minuman atau kafe lainnya
yang memang terkenal di daerah tersebut dengan warung minuman atau kafe yang menjual minuman teh susu telur TST.
Dari masing-masing warung minuman tersebut diambil 2 sampel yaitu 1 sampel sebelum adonan kuning telur diseduh dengan air teh, dan 1 sampel sesudah
adonan kuning telur diseduh dengan air teh. Maka, jumlah sampel yang diambil keseluruhan untuk pemeriksaan Salmonella sp. adalah 20 sampel.
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data diperoleh dari hasil observasi langsung ke lokasi menggunakan lembaran observasi dan mengadakan wawancara langsung kepada pedagang
minuman teh susu telur serta data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap minuman teh susu telur.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku dan jurnal serta literatur-literatur lain yang mendukung sebagai bahan kepustakaan.
3.5 Defenisi Operasional Variabel
1. Minuman teh susu telur adalah hasil olahan minuman yang diracik dengan
mengaduk rata kuning telur dengan gula sampai kembang kemudian diseduh dengan air teh panas.
2. Kandungan Salmonella sp. dalam minuman teh susu telur adalah jumlah
Salmonella sp. dalam minuman teh susu telur yang jumlah tersebut dilihat berdasarkan hasil uji laboratorium.
3. Adanya kandungan Salmonella sp. adalah terdapatnya sejumlah bakteri
Salmonella sp. di dalam minuman teh susu telur yang menunjukkan bahwa minuman tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan.
4. Tidak adanya kandungan Salmonella sp. adalah tidak terdapatnya bakteri
Salmonella sp. dalam minuman teh susu telur yang menunjukkan bahwa minuman tersebut memenuhi syarat kesehatan.
5. Sanitasi makanan dan minuman adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk
kebersihan dan keamanan makanan dan minuman agar tidak menimbulkan bahaya keracunan dan penyakit pada manusia.
6. Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk mengendalikan
faktor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan makanan.
7. Pemilihan bahan pembuat minuman teh susu telur adalah pemilihan bahan-
bahan yang akan digunakan dalam pembuatan minuman teh susu telur yang meliputi telur, gula, susu, bubuk teh, dan air.
8. Penyimpanan bahan minuman teh susu telur adalah peletakan bahan pembuat
minuman teh susu telur pada tempat yang tertutup rapat, tidak terjangkau tikus, serangga dan binatang pengganggu lainnya.
9. Pengolahan minuman teh susu telur adalah proses pencampuran semua
bahan-bahan pembuat minuman teh susu telur, mulai dari pengadukan adonan kuning telur , susu dan gula, serta penambahan air teh ke dalam adonan.
10. Penyimpanan minuman teh susu telur adalah minuman teh susu telur yang
sudah siap diolah ditempatkan pada tempat yang tidak tercemar debu, tertutup, tidak terjangkau oleh tikus, serannga dan binatang pengganggu
lainnya. 11.
Pengangkutan minuman teh susu telur adalah pemindahan minuman teh susu telur dari tempat pengolahan ke tempat duduk pembeli dengan menggunakan
nampan. 12.
Penyajian minuman teh susu telur adalah menyajikan minuman teh susu telur ke pelanggan dengan menggunakan peralatan yang bersih dan penyaji yang
berpakaian bersih dan rapi.
3.6 Pelaksanaan Penelitian