Penyimpanan Minuman Teh Susu Telur yang Sudah Jadi Pengangkutan Minuman Teh Susu Telur Penyajian Minuman Teh Susu Telur

tidak mencuci peralatan menggunakan air yang mengalir melainkan dengan air yang ditampung dalam ember yang dicuci pada kamar mandi di dalam rumah pedagang tersebut. Sedangkan 4 pedagang lainnya yaitu pedagang dengan kode sampel A, C, E dan I yang memiliki tempat mencuci tangan dan peralatan yang memadai memiliki wastafel serta mencuci peralatan menggunakan air mengalir. Tetapi untuk keseluruhan pedagang minuman teh susu telur mencuci peralatan dengan menggunakan air dan sabun dan dicuci setiap hari. Peralatan yang digunakan juga tidak dalam keadaan retak atau pecah. Dari keseluruhan pedagang, berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, tempat pengolahan minuman teh susu telur tidak bebas dari serangga seperti kecoak, walaupun lantai dibersihkan setiap hari. Hal ini mungkin dikarenakan tempat berjualan pedagang minuman teh susu telur dekat dekat got atau parit. Selain itu, semua pedagang minuman teh susu telur tidak memiliki tempat pembuangan sampah yang tertutup, semuanya dalam keadaan terbuka dengan menggunakan ember untuk menampung sampah-sampah dari hasil pengolahan minuman teh susu telur. Tetapi sampah dibuang setiap hari dikumpulkan di goni lalu diangkut oleh petugas kebersihan 2 kali dalam sehari.

5.1.4 Penyimpanan Minuman Teh Susu Telur yang Sudah Jadi

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan, dalam penyimpanan minuman teh susu telur semua pedagang tidak memiliki tempat penyimpanan minuman teh susu telur yang sudah jadi karena memang minuman teh susu telur sendiri setelah diolah dan diseduh air panas langsung disajikan kepada konsumen, dan tidak ada pedagang yang menyimpan minuman teh susu telur yang sudah jadi lebih dari 6 jam. Berdasarkan hal ini maka prinsip penyimpanan minuman teh susu telur pedagang memenuhi syarat kesehatan.

5.1.5 Pengangkutan Minuman Teh Susu Telur

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa pedagang minuman teh susu telur mengangkut minuman teh susu telur untuk disajikan menggunakan nampan yang bersih. Minuman teh susu telur yang dibawa menggunakan gelas yang bersih. Hal ini telah memenuhi syarat kesehatan.

5.1.6 Penyajian Minuman Teh Susu Telur

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa penyajian yang dilakukan pedagang minuman teh susu telur tidak memenuhi syarat kesehatan. Peralatan untuk penyajian memang dalam keadaan bersih, dan tempat penyajian dalam keadaan bersih, penyaji juga berpakain bersih dan rapi yang diganti setiap hari, dan tangan penyaji tidak kontak langsung dengan minuman teh susu telur, tetapi penyaji tidak mengguanakan sarung tangan saat minuman teh susu telur disajikan dan tangan penyaji sebelum dan sesudah menyajikan minuman teh susu telur tidak dicuci terlebih dahulu. Dan berdasarkan hasil observasi, ada 7 pedagang 70 yang tidak menjaga kebersihan anggota tubuhnya saat menyajikan minuman teh susu telur sepert yang dilihat oleh peneliti dari kuku tangan penyaji yang terlihat panjang, sedangkn 3 pedagang 30 yang lain saat peneliti melakukan observasi, terlihat menjaga kebersihan anggota tubuhnya yang terlihat dari kuku tangan yang tidak panjang. Berdasarkan Depkes RI setiap penanganan makanan minuman maupun alat makan tidak kontak langsung dengan anggota tubuh terutama tangan dan bibir, tujuannya untuk mencegah pencemaran dari tubuh dan memberikan penampilan yang sopan. Sesuai dengan 6 prinsip hygiene sanitasi, pedagang dengan kode sampel nomor 1, 4, 6, 9 adalah pedagang yang paling banyak memenuhi kriteria hygiene sanitasi dibanding dengan 6 pedagang lainnya. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti keempat pedagang inilah yang memiliki tempat mencuci tangan dan peralatan yang memadai, dan juga menggunakan air yang mengalir, serta pedagangnya selalu menjaga kebersihan kuku tangannya dalam mengolah minuman teh susu telur, dan untuk prinsip hygiene sanitasi yang lain tidak ada berbedanya dengan pedagang yang lain yang tidak memenuhi syarat kesehatan yang ditentukan sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.

5.2 Suhu Minuman Teh Susu Telur

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

16 119 107

Analisis Escherichia coli dan Higiene Sanitasi pada Minuman Es Teh yang Dijual di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

15 91 95

Pemeriksaan Salmonella sp. pada Minuman Teh Telur Yang Dijual Diwarung Minuman Pasar Kurai Taji Kota Pariaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 2006

2 39 78

Higiene Sanitasi dan Analisa Eschericia coli Pada Minuman Es Kelapa Muda Yang Dijual Di Taman Teladan Kecamatan Medan Kota Tahun 2012

32 157 107

Kajian Cemaran Salmonella sp. Pada Susu Kedelai yang dijual di beberapa Pasar Tradisional di Kota Medan Tahun 2009.

36 211 90

Hygiene Sanitasi dan Analisa Pencemaran salmonella sp. pada Daging Sapi Olahan (daging burger) Sebelum danSesudah Digoreng yang Dijual di Kelurahan Helvetia Timur Kecamatan Medan Helvetia Kota Medan Tahun 2013

0 22 82

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Hygiene dan Sanitasi - Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 3 34

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

0 0 14

Analisis Escherichia coli dan Higiene Sanitasi pada Minuman Es Teh yang Dijual di Pajak Karona Jamin Ginting Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

0 1 13

Hygiene Sanitasi dan Analisis Salmonella sp. pada Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2012

0 0 12