tubuhnya saat menyajikan minuman teh susu telur, dan semua pedagang 100 tidak mencuci tangannya sebelum dan sesudah minuman teh susu telur disajikan.
4.2.3 Hasil Penilaian Kuesioner Pedagang Minuman Teh Susu Telur
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan 10 pedagang minuman teh susu telur yang berada di kecamatan Medan Area kota Medan dapat
dilihat pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Kuesioner Pedagang Minuman Teh Susu Telur yang berada di Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2012
No. Kategori
Jumlah
1. Baik
4 40
2. Sedang
6 60
3. Buruk
Jumlah 10
100 Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa hygiene sanitasi pada 10
pedagang minuman teh susu dikategorikan secara keseluruhan dalam kategori baik sebanyak 4 pedagang 40, serta sebanyak 6 pedagang 60 dan dikategorikan
dalam kategori sedang.
4.2.4 Hasil Analisa Salmonella sp. pada Minuman Teh Susu Telur
Pemeriksaan sampel minuman teh susu telur TST dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Balai Laboratorium Kesehatan Daerah kota Medan
selama 5 hari. Waktu pengambilan sampel minuman teh susu telur adalah pukul 21.00 – 22.00 WIB.
Hasil pemeriksaan yang diperoleh dari Balai Laboratorium Kesehatan Daerah kota Medan dapat dilihat dalam tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Hasil Analisa Salmonella sp. pada Minuman Teh Susu Telur yang
Dijual di Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2012 No.
Urut Tanggal
Pemeriksaan Kode
Sampel Keberadaan
Salmonella sp. sebelum diseduh
air teh panas Keberadaan
Salmonella sp. sesudah diseduh
air teh panas 1.
11 Juni 2012 A
Positif +
2. 11 Juni 2012
B Positif +
3. 11 Juni 2012
C Positif +
4. 11 Juni 2012
D Positif +
5. 11 Juni 2012
E Positif +
6. 11 Juni 2012
F Positif +
7. 11 Juni 2012
G Positif +
8.
11 Juni 2012 H
Positif +
9. 11 Juni 2012
I Positif +
10. 11 Juni 2012
J Positif +
11.
11 Juni 2012 A
1
Negatif -
12. 11 Juni 2012
B
1
Negatif -
13. 11 Juni 2012
C
1
Negatif -
14. 11 Juni 2012
D
1
Negatif -
15. 11 Juni 2012
E
1
Negatif -
16. 11 Juni 2012
F
1
Negatif -
17. 11 Juni 2012
G
1
Negatif -
18.
11 Juni 2012 H
1
Negatif -
19. 11 Juni 2012
I
1
Negatif -
20. 11 Juni 2012
J
1
Negatif -
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dapat diketahui bahwa pada adonan kuning telur yang sudah dicampur gula dan susu sebelum diseduh dengan air teh ditemukan
Salmonella sp. pada 10 sampel yang diperiksa dengan uji biokimia. Pada Salmonella Shigella Agar SSA dapat dilihat adanya bakteri dengan warna merah muda.
Sedangkan pada adonan kuning telur yang sudah dicampur gula dan susu sesudah diseduh dengan air teh tidak ada ditemukan Salmonella sp. pada 10 sampel yang
diperiksa.
4.2.5 Pengukuran Suhu pada Sampel Minuman Teh Susu Telur
Hasil pengukuran suhu yang dilakukan pada sampel minuman teh susu telur sebelum diperiksa di laboratorium dapat dilihat dalam tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Hasil Pengukuran Suhu pada Minuman Teh Susu Telur yang Dijual di Kecamatan Medan Area Kota Medan Tahun 2012
No. Suhu ºC
Jumlah 1.
70 – 74 3
30
2. 75 – 79
2 20
3.
80 – 84 2
20
4. 85 – 90
2 20
5. 90 – 94
1 10
Jumlah 10
100 Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat diketahui bahwa dari 10 sampel yang
diperiksa suhunya, terdapat 1 sampel 10 minuman teh susu telur yang berada di antara suhu 70-74 ºC, 2 sampel 20 yang berada pada suhu 75-79 ºC, 3sampel
30 yang berada pada suhu 80-84 ºC, 2 sampel 20 yang berada pada suhu 85- 90 ºC dan 2 sampel yang berada pada suhu 90-94 ºC.
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Observasi Enam Prinsip Hygiene Sanitasi Minuman Teh Susu Telur
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada pedagang minuman teh susu telur yang berada di kecamatan Medan Area kota Medan dalam
enam prinsip hygiene sanitasi secara keseluruhan tidak memenuhi syarat kesehatan sesuai dengan Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
5.1.1 Pemilihan Bahan Baku Minuman Teh Susu Telur
Hasil observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap pemilihan bahan baku minuman teh susu telur telah memenuhi syarat pemilihan bahan baku yang baik
untuk dikonsumsi, karena menggunakan bahan-bahan yang dibeli berasal dari tempat penjualan atau pasar yang diawasi oleh pemerintah. Selain itu, bahan-bahan yang
dipilih mengutamakan kualitasnya seperti untuk pemilihan bubuk teh dipilih yang memiliki kemasan yang bagus dan tidak rusak, untuk pemilihan susu sendiri dipilih
yang mempunyai merk dan label yang jelas, kaleng susu tidak dalam keadaan rusak ataupun bocor, telah terdaftar dalam BPOM, dan terdapat tanda kasaluarsa dan tidak
dalam keadaan yang kadaluarsa. Bahan-bahan tersebut dibeli pedagang secara kiloan dari tempat penjualan yang diawasi pemerintah, dan bahan-bahan tersebut dibeli
untuk rata-rata persediaan selama 2-3 hari. Sedangkan, untuk pemilihan telur sendiri masih dalam kategori yang kurang
baik untuk dikonsumsi karena memilih telur tidak sesuai dengan syarat kesehatan yaitu tidak memilih telur yang bebas dari kotoran dan tidak membersihkan kotoran
pada cangkang telur sebelum menyimpan telur. Semua pedagang minuman teh susu