commit to user 13
c Debil IQ 51 - 70 2 Klasifikasi menurut etiologi antara lain :
a Anak tunagrahita karena keturunan b Anak tunagrahita karena gangguan fisik
c Anak tunagrahita karena kerusakan pada otak
3 Klasifikasi menurut tujuan pendidikannya a Anak perlu rawat
b Anak mampu latih c Anak mampu didik
4 Klasifikasi menurut tipe klinis a Mongol mongolisme, mongoloid
b Microcephalus c Cretinisme kretin, kerdil, cebol
d Hydrocephalus e Cerebral palsy
5 Klasifikasi dari “The American Pshychiatric Association” adalah :
a Mild deficiency b Moderate deficiency
c Severe deficiency
6 Klasifikasi menurut American Association on Mental Defeciency AAMD atas dasar tinjauan medik, meliputi :
a Penyakit karena infeksi b Penyakit karena intoksitasi
c Penyakit akibat trauma d Penyakit kebergantungan metabolisme, pertumbuhan
e Penyakit akibat pengaruh hormon
Dari penggolongan atau klasifikasi anak tunagrahita di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1 Anak tunagrahita ringan IQ rata-rata antara 50-70. 2 Anak tunagrahita sedang IQ rata-rata antara 25 sampai 50.
3 Anak tunagrahita berat dan sangat berat IQ rata-rata anatara 0 sampai 25.
4 Tujuan pendidikan anak tunagrahita dibagi menjadi: anak tunagrahita ringan atau mampu didik, anak tunagrahita sedang atau mampu latih dan anak
tunagrahita berat atau perlu di rawat.
2. Tinjauan Tentang Anak Tunagrahita Mampu didik
a. Pengertian Anak Tunagrahita Mampu didik
commit to user 14
Anak Tunagrahita mampu didik adalah salah satu bagian dari anak tunagrahita. Dalam menyebut tunagrahita mampu didik dikenal juga dengan
istilah anak “debil” atau anak tunagrahita ringan, sedangkan istilah yang umum dipakai dalam dunia pendidikan adalah anak tunagrahita mampu didik.
Menurut Y.B Suparlan 1983.30.Anak tunagrahita mampu didik yaitu: ”Anak tunagrahita mampu didik disebut juga anak Debil dengan IQ antara 50-70.
Mereka dapat dilatih tentang tugas – tugas yang lebih tinggi Kompleks dalam
kehidupan sehari-hari dapat pula dididik dalam bidang sosial dan intelektual sampai pada batas-batas tertentu.
” Michael L Hardman 1990: 94 memberikan pengertian anak tunagrahita
mampu didik sebagai berikut : The Educate has IQ’s to about 70. Second to fifth grade achievement in
school academic areas, social adjustment will permit some grade of independence in community.Occupational sufficiency will permit partial
or total self support. Dari definisi di atas dapat diambil pengertian bahwa anak tunagrahita
mampu didik adalah anak yang memiliki IQ kurang lebih 70. Masih dapat mengikuti pendidikan dasar meskipun hanya sederhana seperti membaca, menulis,
berhitung serta keterampilan sederhana yang dipakai bekal dalam kemandiriannya di masyarakat.
Dari kedua pendapat tersebut, dapat diambil suatu pengertian bahwa yang dimaksud anak tunagrahita mampu didik adalah anak yang mempunyai intelegensi
di bawah rata-rata, kemampuan berfikirnya rendah, perhatian dan ingatan yang lemah, tetapi masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam bidang
akademis, lebih lebih dalam hal keterampilanya.
b. Karakteristik Anak Tunagrahita Mampu didik
Dapat di ketahui secara fisik bahwa anak tunagrahita ringan memliki intelegensiIQ berkisar antara 5055
– 7075, tidak berbeda dengan anak normal pada umumnya, tetapi secara psikis ada perbedaan dengan anak normal.
Sri Rumini 1987 : 47 mengatakan bahwa karakteristik anak mampu didik dapat dijabarkan sebagai berikut :
commit to user 15
1 IQ sekitar 5055-7075, dengan MA 7-10 tahun. 2 Sukar berfikir abstrak dan terkait pada lingkungan.
3 Kurang dapat mengendalikan perasaannya. 4 Daya abstraksinya sangat lemah.
5 Dapat mengikuti beberapa istilah tetapi kurang tahu maknanya. 6 Mudah dipengaruhi.
7 Kepribadiannya kurang harmonis. 8 Daya konsentrasinya kurang baik.
9 Kalau dimasukkan SD normal prestasinya rendah.
Karakteristik anak tunagrahita mampu didik menurut S.A Bratanata 1977: 53, dibedakan menjadi dua macam gejala yaitu psikis dan sosial. Gejala dalam
bidang Psikis. Gejala psikis yang umum dijumpai pada anak tunagrahita mampu didik
adalah cara berfikirnya yang kurang lancar dan konkrit, kurang memiliki kesanggupan untuk menganalisa dan menilai kejadian yang di hadapi, daya
fantasinya lemah, dapat mengingat beberapa istilah tetapi kurang mampu memahami sugestibel, kurang mampu mengadakan penilaian mengenai unsur-
unsur susila, dalam pemecahan masalah selalu dengan coba-coba, serta kepribadiannya kurang harmonis.
Gejala dalam bidang sosial anak tunagrahita mampu didik menunjukkan gejala kurangnya kesanggupan untuk berdiri sendiri, dan nampak jelas setelah
anak tidak bersekolah. Berdasarkan karakteristik tersebut di atas, maka anak tunagrahita mampu
didik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mereka yang mengalami hambatan dalam segi intelektualnya, sukar berfikir abstrak, sugestibel, daya
konsentrasinya lemah, mengalami kesulitan dalam belajar, dapat mengingat beberapa istilah tetapi tidak mengerti maknanya, tidak dapat menanggapi masalah
yang dihadapinya dengan baik, tetapi masih mungkin dikembangkan potensinya dalam bidang akademis dalam taraf sederhana sesuai dengan kemampuannya.
3. Tinjauan tentang Alat Peraga