Klasifikasi Anak Tunagrahita Tinjauan Tentang Anak Tunagrahita

commit to user 12 kemampuan berhitungnya memerlukan media yang tepat yang nyata, yang menarik perhatian anak yang disesuaikan dengan kondisi anak atau tingkat kemampuan daya pikir yang dimiliki siswa, agar dapat mengembangkan kemampuan yang di milikinya, media mengajar yang di pandang dapat di pergunakan adalah alat peraga miniatur. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan karakteristik anak tunagrahita ringan yaitu mereka mengalami perkembangan dibawah normal baik fisik, mental, bahasa, dan kecerdasan, mengalami keterbatasan dalam aspek kehidupannya, tetapi masih dapat dilatih mengenai keterampilan-keterampilan untuk dijadikan bekal hidupnya, dapat dilatih pekerjaan yang sifatnya rutinitas.

d. Klasifikasi Anak Tunagrahita

Klasifikasi anak tunagrahita yang di kemukakan oleh AAMD dan PP 72 Tahun 1991 dalam Moh. Amin, 1995: 22 adalah sebagai berikut: 1 Tunagrahita ringan IQ anak tunagrahita ringan berkisar 50 sampai 70, dalam penyesuaian sosial mereka dapat bergaul, dapat menyesuaikan diri dalam lingkungan sosial tidak saja lingkungan yang terbatas tetapi juga pada lingkungan yang lebih luas bahkan kebanyakan dari mereka dapat mandiri dalam masyarakat. 2 Tunagrahita sedang IQ-nya 30 sampai 50 IQ anak tunagrahita sedang berkisar 30 sampai 50, sehingga tingkat kemajuan dan perkembangan yang dapat dicapai bervariasi. Mereka yang teramsuk dalam kelompok tunagrahita sedang memiliki kemampuan intelektual umum dan adaptasi perilaku di bawah tunagrahita. 3 Tunagrahita berat dan sangat berat IQ-nya kurang dari 30 IQ anak tunagrahita berat dan sangat berat kurang dari 30, anak yang tergolong dalam kelompok ini pada umumnya hampir tidak memiliki kemampuan untuk dilatih mengurus diri sendiri, melakukan sosialisasi dan bekerja. Munzayanah 2000:20 mengklasifikasikan anak tunagrahita menjadi 6 macam sebagai berikut : 1 Klasifikasi menurut derajat kecacatanya terbagi menjadi : a Idiot IQ 0 - 25 b Imbesil IQ 26 – 50 commit to user 13 c Debil IQ 51 - 70 2 Klasifikasi menurut etiologi antara lain : a Anak tunagrahita karena keturunan b Anak tunagrahita karena gangguan fisik c Anak tunagrahita karena kerusakan pada otak 3 Klasifikasi menurut tujuan pendidikannya a Anak perlu rawat b Anak mampu latih c Anak mampu didik 4 Klasifikasi menurut tipe klinis a Mongol mongolisme, mongoloid b Microcephalus c Cretinisme kretin, kerdil, cebol d Hydrocephalus e Cerebral palsy 5 Klasifikasi dari “The American Pshychiatric Association” adalah : a Mild deficiency b Moderate deficiency c Severe deficiency 6 Klasifikasi menurut American Association on Mental Defeciency AAMD atas dasar tinjauan medik, meliputi : a Penyakit karena infeksi b Penyakit karena intoksitasi c Penyakit akibat trauma d Penyakit kebergantungan metabolisme, pertumbuhan e Penyakit akibat pengaruh hormon Dari penggolongan atau klasifikasi anak tunagrahita di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1 Anak tunagrahita ringan IQ rata-rata antara 50-70. 2 Anak tunagrahita sedang IQ rata-rata antara 25 sampai 50. 3 Anak tunagrahita berat dan sangat berat IQ rata-rata anatara 0 sampai 25. 4 Tujuan pendidikan anak tunagrahita dibagi menjadi: anak tunagrahita ringan atau mampu didik, anak tunagrahita sedang atau mampu latih dan anak tunagrahita berat atau perlu di rawat.

2. Tinjauan Tentang Anak Tunagrahita Mampu didik

Dokumen yang terkait

SURVEI PROSES PENDIDIKAN JASMANI ANAK TUNA GRAHITA DI SLB C YAYASAN DHARMA MULIA SEMARANG TAHUN 2012

0 17 192

MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNA GRAHITA KELAS D1 C SLB B­C YPAALB LANGENHARJO TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 62

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR III SLB – C YPAALB PRAMBANAN KLATEN

1 9 77

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA POHON BILANGAN BAGI SISWA KELAS IC I TUNA GRAHITA SLB B – C BAGASKARA SRAGEN TAHUN PELAJARAN

0 6 17

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA GRAHITA (SLB B/C YPPLB NGAWI Kabupaten Ngawi).

0 1 19

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD.

1 6 257

PENGARUH PENGGUNAAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 2 DI SLB B C DHARMA ANAK BANGSA KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 17

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KEGEMUKAN ANAK TUNA GRAHITA SLB C WIYATA DHARMA 2 YOGYAKARTA.

0 0 110

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD - USD Repository

0 0 253