Penggunaan Alat Peraga Miniatur dalam Pembelajaran IPA

commit to user 21 7 Alat peraga miniatur dapat menghilangkan verbalisme. Dari pendapat tentang kelebihan alat peraga miniatur dapat terlihat jelas bahwa alat peraga miniatur merupakan alat peraga 3 dimensi sedangkan seperti halnya alat peraga gambar hanya 2 dimensi. Selain itu alat peraga miniatur lebih menarik perhatian anak tunagrahita mampu didik. Hal ini disebabkan karena alat peraga miniatur tidak hanya dapat dilihat melainkan dapat diraba, sehingga dengan demikian anak memperoleh kesan yang mendalam dari penggunaan alat peraga miniatur, serta dapat memberikan arti yang sebenarnya dari masalah yang dijelaskan, karena penggunaan imajinasi anak yang lebih hidup. Kesimpulan alat peraga miniatur adalah alat pelajaran yang berupa benda tiruan yang bentuknya sama atau lebih kecil dari benda sebenarnya yang digunakan oleh guru guna memudahkan dalam penyampaian materi pelajaran agar dapat diterima oleh anak didik dengan mudah.

b. Penggunaan Alat Peraga Miniatur dalam Pembelajaran IPA

Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa anak tunagrahita mampu didik adalah anak yang mempunyai tingkat kecerdasan di bawah rata-rata anak normal pada umumnya yaitu sekitar 5050-7075 sehingga memungkinkan anak mengalami kesulitan atau kelambanan dalam menerima pelajaran. Untuk mengejar ketinggalan itu berbagai cara yaitu dengan digunakannya miniatur sebagai alat bantu atau alat peraga pelajaran. Prawiradilaga 2007:136 menyatakan ”Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas tujuan pembelajaran, kajian isimateri ajar, strategi pembelajaran metode, media, waktu, sistem penyampaian serta asesmen belajar”. Sagala 2005:64 mengemukakan ”Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis melalui tahap rancangan, pelaksanaan, dan evaluasi. Lebih lanjut Sagala 2005:61 menyatakan bahwa ”Pembelajaran mengandung arti setiap commit to user 22 kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari sesuatu kemampuan dan atau nilai yang baru”. Dimyati dan Mujiono 1999:297 berpendapat bahwa ”Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada sumber belajar.” Lanjutnya Dimyati dan Mujiono 1999:76 menyatakan bahwa pembelajaran tidak mengabaikan karakteristik pembelajar dan prinsip-prinsip belajar. Oleh karena itu dalam program pembelajaran guru perlu berpegang bahwa pembelajar adalah ”Primus motor” dalam belajar. Dengan demikian guru dituntut untuk memusatkan perhatian, mengelola, menganalisis dan mengoptimalkan hal-hal yang berkaitan dengan i perhatian dan motivasi belajar siswa ii keaktifan siswa iii optimalisasi keterlibatan siswa iv melakukan pengulangan-pengulangan belajar v pemberian tantangan agar siswa bertanggung jawab vi memberikan balikan dan penguatan terhadap siswa dan vii mengelola proses belajar sesuai perbedaan individual siswa. Penelitian ini mengggunakan alat peraga miniatur dalam pembelajaran IPA. Adapun pertimbangan penggunaan alat peraga miniatur tersebut dengan alasan bahwa : 1 Alat peraga miniatur memberikan sumbangan bagi pengertian yang lebih hidup dan lebih menarik. 2 Alat peraga miniatur dapat mengembangkan pengertian lebih baik. 3 Alat peraga miniatur mudah dipelajari. 4 Alat peraga miniatur mudah dibawa ke dalam ruang kelas. 5 Alat peraga miniatur sangat membantu mewujudkan realitas yang tidak dapat dilihat tetapi juga dapat diraba. 6 Alat peraga miniatur mudah digunakan. Pada saat proses pembelajaran terhadap anak, langkah yang harus ditempuh guru adalah berusaha untuk dapat memaksimalkan kemampuan anak tanpa pemaksaan. Adapun dengan penggunaan alat peraga miniatur siswa dapat mengamati, meraba dan melihat dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas, penyampaian pelajaran dengan alat peraga commit to user 23 miniatur akan lebih lengkap daripada hanya dengan gambar. Lebih-lebih dalam mengajar anak tunagrahita mampu didik, karena mereka akan mengalami kesulitan menerima pelajaran bila penyampaiannya secara abstrak, mereka lebih cepat menerima pelajaran apabila dalam pembelajarannya didukung dengan alat peraga untuk mengkonkritkan apa yang dibicarakan dalam pelajaran. Alat peraga miniatur yang berupa miniatur organ-organ tubuh manusia dapat dibawa ke dalam kelas. Dalam hal ini membuktikan bahwa alat peraga minitur yang berwujud organ tubuh manusia yang tidak dapat dijumpai dengan bebas, dan hanya dimiliki setiap manusia dan terletak didalam tubuh manusia bagian dalam, kemudian diwujudkan dalam bentuk tiruan dan dalam bentuk mini dapat diberikan kepada anak di dalam kelas. Demikian juga terhadap obyek-obyek sebenarnya yang tidak dapat dibawa ke dalam kelas dapat diwujudkan dalam bentuk miniatur, misalnya pohon, candi dan lain-lain. Penggunaan alat peraga miniatur dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam membuat anak lebih mudah dalam menerima tanggapan dari materi yang disampaikan oleh guru. Perhatian anak terpusat pada alat peraga miniatur yang digunakan oleh guru, sebab seolah-olah anak melihat obyek yang sebenarnya walaupun dalam ukuran kecil, dan anak mudah mengingatnya. Dalam penelitian mengambil pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan pokok bahasan organ tubuh manusia. Dimana alat peraga miniatur dalam penelitian ini sebagai alat peraga yang bisa memperjelas proses pembelajaran tersebut dari pada penggunaan alat peraga gambar.

5. Tinjauan Tentang Prestasi Belajar IPA

Dokumen yang terkait

SURVEI PROSES PENDIDIKAN JASMANI ANAK TUNA GRAHITA DI SLB C YAYASAN DHARMA MULIA SEMARANG TAHUN 2012

0 17 192

MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNA GRAHITA KELAS D1 C SLB B­C YPAALB LANGENHARJO TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 62

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR III SLB – C YPAALB PRAMBANAN KLATEN

1 9 77

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA POHON BILANGAN BAGI SISWA KELAS IC I TUNA GRAHITA SLB B – C BAGASKARA SRAGEN TAHUN PELAJARAN

0 6 17

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA GRAHITA (SLB B/C YPPLB NGAWI Kabupaten Ngawi).

0 1 19

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD.

1 6 257

PENGARUH PENGGUNAAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 2 DI SLB B C DHARMA ANAK BANGSA KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 17

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KEGEMUKAN ANAK TUNA GRAHITA SLB C WIYATA DHARMA 2 YOGYAKARTA.

0 0 110

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD - USD Repository

0 0 253