Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 28 berakhir pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Tes ini dilakukan pada setiap kesempatan akhir catur wulan atau akhir semester yang diperoleh dari dokumen guru wali kelas. Kesimpulan dari pengukuran prestasi belajar yaitu cara untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Pengukuran prestasi belajar dapat dilakukan dengan cara memberikan tes yang mempunyai fungsi untuk mengukur kemampuan siswa dan keberhasilan program pengajaran.

d. Pengertian IPA

Menurut Hendro Darmojo dan Jenny R.E Kaligis 1993: 3 IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya. Sebagaimana dikemukakan Nash dalam Hendro Darmojo dan Jenny R.E Kaligis 1993: 12 mengatakan bahwa IPA itu suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Cara IPA mengamati alam dunia bersifat analitis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomena dengan fenomena yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya. Wahyana 1986: 13 menyatakan bahwa sains atau Ilmu Pengetahuan Alam IPA itu merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang alam dengan segala isinya yang tersusun secara sistematis dan penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.

B. Kerangka Berpikir

Anak tunagrahita mampu didik adalah anak yang mengalami hambatan dalam perkembangan mentalnya, mempunyai kemampuan berfikir rendah, sehingga dalam hal menyampaikan materi pelajaran disesuaikan dengan tingkat kemampuan yang dimiliki anak. commit to user 29 Materi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA yang diberikan kepada anak tunagrahita hendaknya menggunakan sesuatu yang konkrit, mudah dipahami, menggunakan contoh-contoh sederhana dilengkapi dengan alat peraga, dilakukan dalam situasi yang menarik, dan menyenangkan sehingga anak termotivasi untuk belajar IPA. Penggunaan alat peraga hendaknya disesuaikan dengan kondisi anak, mudah digunakan dan mudah didapat, serta dapat memperjelas materi pelajaran yang disampaikan akan meningkatkan prestasi belajar anak tunagrahita mampu didik. Proses belajar mengajar Ilmu Pengetahuan Alam di SLB terutama pada materi yang berhubungan dengan organ tubuh manusia pada umumnya telah menggunakan alat peraga visual yang berupa gambar, yang lebih dahulu digunakan daripada alat peraga miniatur. Digunakannya alat peraga gambar perlu diteliti efektifitasnya jika dibandingkan dengan alat peraga yang belum pernah digunakan, dalam hal ini adalah alat peraga miniatur. Sebagai alat peraga pendidikan alat peraga miniatur mempunyai beberapa kelebihan yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar. Pada saat penggunaan alat peraga miniatur ini anak dapat langsung mengamati obyek yang sedang dipelajari karena miniatur tidak hanya dapat dilihat tetapi dapat diraba. Anak tunagrahita mampu didik lebih dapat memahami dan akhirnya dapat membedakan antara obyek yang satu dengan yang lain karena anak dapat dilibatkan dalam proses pembelajaran yang menarik dan membuat anak tidak cepat bosan karena mereka dapat belajar sambil bermain. Itulah sebabnya alat peraga ini sangat baik untuk tujuan mengembangkan pengertian konsep abstrak menjadi lebih konkrit. Berdasarkan uraian tersebut maka dalam penelitian ini besar kemungkinan bahwa dalam menyampaikan pelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga miniatur akan lebih efektif dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Dengan demikian penggunaan alat peraga miniatur akan lebih mendukung dalam meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada anak tunagrahita mampu didik kelas 5 SLB C Dharma Anak Bangsa Klaten. commit to user 30 Penjelasan kerangka berfikir tersebut dapat digambarkan dengan skema sebagai berikut:

C. Perumusan Hipotesa Tindakan

Dokumen yang terkait

SURVEI PROSES PENDIDIKAN JASMANI ANAK TUNA GRAHITA DI SLB C YAYASAN DHARMA MULIA SEMARANG TAHUN 2012

0 17 192

MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNA GRAHITA KELAS D1 C SLB B­C YPAALB LANGENHARJO TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 62

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR III SLB – C YPAALB PRAMBANAN KLATEN

1 9 77

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA POHON BILANGAN BAGI SISWA KELAS IC I TUNA GRAHITA SLB B – C BAGASKARA SRAGEN TAHUN PELAJARAN

0 6 17

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA GRAHITA (SLB B/C YPPLB NGAWI Kabupaten Ngawi).

0 1 19

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD.

1 6 257

PENGARUH PENGGUNAAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 2 DI SLB B C DHARMA ANAK BANGSA KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 17

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KEGEMUKAN ANAK TUNA GRAHITA SLB C WIYATA DHARMA 2 YOGYAKARTA.

0 0 110

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD - USD Repository

0 0 253