commit to user 8
kemampuan berpikirnya rendah, perhatian dan ingatan lemah tetapi masih mempunyai potensi untuk dapat di kembangkan dalam bidang akademik seperti
membaca, menulis dan berhitung. Selain itu mereka masih dapat bersosialisasi dengan lingkungan dan bila dilatih dapat dijadikan bekal hidup bagi dirinya
setelah dewasa.
b. Penyebab Anak Tunagrahita
Penyandang tunagrahita pada umumnya memiliki keadaan tubuh yang baik, namun memiliki tingkat kecerdasan yang kurang di banding dengan orang
orang pada umumnya.Penyebabnya dapat dikarenakan oleh beberapa faktor,yang digolongkan menjadi 3. Antara lain faktor yang terjadi sebelum lahir pre natal,
saat kelahiran natal, dan setelah lahir post natal.Selain itu juga dapat di sebabkan karena faktor dari lingkungan tempat tinggal.
Moh. Amin, 1995:62 membagi faktor penyebab ketunagrahitaan menjadi dua gugus yaitu endogen dan eksogen. Faktor endogen apabila letak penyebabnya
pada sel keturunan dan eksogen adalah hal-hal di luar sel keturunan, misalnya infeksi, virus menyerang otak, benturan kepala yang keras, radiasi dan lain-lain.
Wardani 2008:6.10 mengemukakan penyebab ketunagrahitaan yang sering ditemukan baik yang berasal dari faktor keturunan maupun faktor
lingkungan,ialah: 1 Faktor Keturunan
Penyebab kelainan yang berkaitan dengan faktor keturunan meliputi hal-hal berikut :
a. Kelainan kromosom b.Kelainan gen
2 Gangguan Metabolisme dan Gizi 3 Infeksi dan Keracunan
4 Trauma dan Zat Radioaktif 5 Masalah Pada Kelahiran
6 Faktor Lingkungan
Dengan melihat pendapat yang telah di kemukakan di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa banyak faktor-faktor penyebab yang mengakibatkan terjadinya
ketunaan pada anak yaitu faktor keturunan, faktor makanan dan minuman serta faktor lingkungan. Dalam hal ini faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi
terjadinya ketunagrahitaan baik pada saat prenatal, natal, maupun postnatal.
commit to user 9
c. Karakteristik Anak Tungrahita
Dapat di ketahui secara fisik bahwa anak tunagrahita tidak berbeda dengan anak normal pada umumya, tetapi secara psikis ada perbedaan dengan anak
normal. Anak tunagrahita lancar berbicara tetapi kurang perbendaharaan dalam kata-kata. Mereka mengalami kesukaran berpikir abstrak tetapi mereka masih
dapat mengikuti pelajaran akademik baik di sekolah biasa maupun sekolah khusus.
Karakteristik anak tunagrahita yang di kemukakan oleh Munzayanah 2000:22 adalah sebagai berikut :
1 Anak Idiot a Mereka tidak dapat bercakap-cakap karena kemampuan berpikir
b Tidak mampu mengerjakan atau mengurus dirinya sendiri meskipun di beri latihan
c Hidupnya seperti bayi yang selalu membutuhkan perawatan dan pertolongan
d Kadang-kadang tingkah lakunya di kuasai oleh gerakan yang berlangsung di luar kesadarannya jadi bersifat otomatis
e Jarang mencapai umur panjang karena adanya proses kemunduran organ-organ di dalam tubuhnya deteriorisasi
2 Anak Imbisil a Dapat menggunakan kata-kata yang sederhana
b Dapat dilatih untuk merawat diri sendiri c Dapat dilatih untuk aktivitas hidup sehari-hari
d Masih membutuhkan pengawasan orang lain e Sulit mengadakan sosialisasi
3 Anak Debil atau Moron a Dapat dilatih untuk bermacam-macam tugas yang lebih tinggi atau
komplek b Dapat dilatih dalam bidang sosial atau intelektual dalam batas-batas
tertentu, misalnya membaca, menulis, dan menghitung c Dapat dilatih untuk pekerjaan-pekerjaan rutin maupun keterampilan
4 Anak Mongolsm atau Mongoloid a Letak matanya miring dan biasanya jarak antara dua mata lebih jauh
dibandingkan dengan anak normal, serta mata sipit. b Muka datar, bundar, dan lebar
c Bibir tebal dan lebar d Lidah panjang dan lebar sampai biasanya menjulur keluar
e Hidung pesek dan pangkal hidung melebar f Tengkorak dari muka sampai dengan belakang kepala pendek
g Leher belakang pendek
commit to user 10
h Tangan, kelima jari pendek dan membengkak, jari pertama ibu jari tertanam lebih rendah dan ada juga garis lurus di telapak tangan di
bawah jari kedua sampai jari kelima.
Sedangkan karakteristik anak tunagrahita menurut James D. Page Suhaeri, HN: 1979 dalam Wardani 2008:6-19 sebagai berikut :
1 Akademik Kapasitas belajar anak tunagrahita sangat terbatas, lebih-lebih
kapasitasnya mengenai hal-hal yang abstrak. Mereka lebih banyak belajar dengan membeo rote learning dari pada dengan pengertian. Dari hari ke hari mereka
membuat kesalahan yang sama. Mereka cenderung cepat lupa, sukar membuat kreasi baru, serta rentang perhatiannya pendek.
2 SosialEmosional Dalam pergaulan, anak tunagrahita tidak dapat mengurus diri, memelihara
dan memimpin diri. Ketika masih muda mereka harus di bantu terus karena mereka mudah terperosok ke dalam tingkah laku yang kurang baik. Mereka
cenderung bergaul atau bermain bersama dengan anak yang lebih muda darinya. Namun, dibalik itu semua mereka menunjukkan ketekunan dan rasa empati yang
baik asalkan mereka mendapatkan layanan atau perlakuan dan lingkungan yang kondusif.
3 FisikKesehatan Baik struktur maupun fungsi tubuh pada umumnya anak tunagrahita
kurang dari anak normal. Mereka baru dapat berjalan dan berbicara pada usia yang lebih tua dari anak normal. Sikap dan gerakannya kurang indah.
Karakteristik anak tunagrahita menurut Moh. Amin 1995:37, yaitu: 1 Karakteristik Anak Tunagrahita RinganMampu didik
Anak tunagrahita ringan adalah anak tunagrahita yang lancar berbicara tetapi kurang perbendaharaan kata-katanya, mengalami kesukaran berfikir
abstrak. Tetapi masih dapat mengikuti pelajaran akademik di sekolah biasa atau sekolah khusus. Pada umur 16 tahun baru mencapai umur kecerdasan
yang sama dengan anak umur 12 tahun. 2 Karakteristik Anak Tunagrahita Sedang
commit to user 11
Anak tunagrahita sedang hampir tidak bisa mempelajari pelajaran akademik. Perkembangan bahasanya lebih terbatas daripada anak tunagrahita
ringan. Mereka hampir selalu tergantung pada perlindungan orang lain, tapi dapat membedakan bahaya dan bukan bahaya. Mereka masih mempunyai
potensi untuk belajar memelihara diri dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan dapat mempelajari beberapa pekerjaan yang mempunyai arti
ekonomi. Pada umur dewasa mereka baru mencapai kecerdasan yang sama dengan umur 7 tahun atau 8 tahun.
3 Karakteristik Anak Tunagrahita Berat dan Sangat Berat Anak tunagrahita berat dan sangat berat sepanjang hidupnya akan
selalu tergantung pada pertolongan dan bantuan orang lain. Mereka tidak memelihara diri sendiri makan, berpakaian, ke WC dan sebagainya harus di
bantu. Pada umumnya mereka tidak berbahaya, tidak mungkin berpartisipasi dengan lingkungan di sekitarnya, dan jika sedang berbicara maka kata-kata
dan ucapannya sangat sederhana. Kecerdasan seorang anak tunagrahita berat dan sangat berat hanya 3 dapat berkembang paling tinggi seperti anak normal
yang berumur 3 atau 4 tahun.
Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan secara umum karakteristik anak tunagrahita adalah sebagai berikut :
1 Mengalami kelambatan dalam segala hal kalau di bandingkan dengan anak- anak normal sebaya, baik di tinjau dari segi psikis, fisik, sosial dan lain-lain.
2 Perlu mendapat pendidikan dan pelayanan khusus. 3 Daya abstraknya rendah.
4 Tidak dapat memusatkan perhatian terlalu lama cepat bosan 5 Perbendaharaan kata sangat terbatas.
Ditinjau dari segi perkembangan ciri-ciri fisik dan psikis tersebut menjadi hambatan bagi anak dalam upaya peningkatan kemampuan pemahaman ilmu
pengetahuan alam, sehingga anak tunagrahita mengalami kesulitan dalam proses belajar, karena anak tunagrahita tidak dapat memperhatikan sesuatu hal dengan
serius dan perhatiannya berpindah-pindah, dengan demikian untuk meningkatkan
commit to user 12
kemampuan berhitungnya memerlukan media yang tepat yang nyata, yang menarik perhatian anak yang disesuaikan dengan kondisi anak atau tingkat
kemampuan daya pikir yang dimiliki siswa, agar dapat mengembangkan kemampuan yang di milikinya, media mengajar yang di pandang dapat di
pergunakan adalah alat peraga miniatur. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan
karakteristik anak tunagrahita ringan yaitu mereka mengalami perkembangan dibawah normal baik fisik, mental, bahasa, dan kecerdasan, mengalami
keterbatasan dalam aspek kehidupannya, tetapi masih dapat dilatih mengenai keterampilan-keterampilan untuk dijadikan bekal hidupnya, dapat dilatih
pekerjaan yang sifatnya rutinitas.
d. Klasifikasi Anak Tunagrahita