Deskripsi Kondisi Siklus I Deskripsi Kondisi Siklus II

commit to user 64

d. Analisis dan Refleksi

Secara keseluruhan pembelajaran IPA berlangsung dengan lancar. Semua kelamahan – kelemahan dapat diatasi dengan baik. Guru berhasil membangkitkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA siswa pun meningkat saat pembelajaran dengan menggunakan media miniatur hewan.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Siklus I

Hasil tes mata pelajaran IPA pada Siklus I Dari tes yang mengungkap kemampuan siswa mengenal jenis-jenis hewan dan makanannya diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 8. Perolehan Nilai IPA Siklus I No. Nama Siswa Item Yang Benar Tingkat Penguasaan Keterangan 1. Alv 50 50 K Kurang 2. Dw 30 30 K Kurang 3. Ing 70 70 B Baik 4. L.D 60 60 B Baik 5. Irf 60 60 B Baik Jumlah 270 270 Rata-rata Kelas 54 54 K Kurang Pada tabel 8 di atas menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan dalam prestasi belajarnya. Ini dapat dilihat dari jumlah soal yang mampu dijawab dengan benar dan paling tinggi 7 soal. Jika meninjau dari hasil pada siklus I dapat dikategorikan nilai siswa yang meningkat sebanyak anak dilihat dari nilai kondisi awal ke siklus I sebesar 18 . Ini terjadi karena siswa sebelumnya telah mendapatkan perlakuan yaitu dengan media miniatur hewan. Sewaktu pelajaran IPA dengan materi mengenal macam-macam hewan dan jenis makanannya berlangsung guru dan peneliti menggunakan miniatur hewan. commit to user 65

2. Deskripsi Kondisi Siklus II

Hasil tes mata pelajaran IPA pada Siklus 2 Setelah peneliti melihat pada siklus I indikator pencapaian tidak terpenuhi maka siklus 2 dilakukan untuk peningkatan dari prestasi belajar IPA itu sendiri. Berikut ini data nilai siklus 2 disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi yang telah dilakukan di siklus 2 dapat dinyatakan bahwa indikator pencapaian yang telah ditetapkan telah mencapai hasil yang optimal dan dapat dikatakan bahwa pembalajaran IPA dengan menggunakan miniatur hewan telah berhasil dan menunjukkan peningkatan dari segi proses maupun hasil belajar: Peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 9. Perolehan Nilai Siklus 2 No. Nama Siswa Item Yang Benar Tingkat Penguasaan Keterangan 1. Alv 50 5 K Kurang 2. Dw 30 30 K Kurang 3. Ing 90 90 A Sangat baik 4. L.D 80 80 B Baik 5. Irf 80 80 B Baik Jumlah 330 330 Rata-rata Kelas 66 66 C Cukup Pada tabel 9 di atas menunjukkan bahwa siswa mengalami peningkatan prestasi belajar IPA setelah dilakukan siklus 2. Ini terlihat dari indikator ketercapaian yang telah dilampaui siswa. Selain itu juga keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar juga meningkat. Ini terbukti dari keaktifan siswa yang jauh lebih dibandingkan dengan siklus I. Besarnya peningkatan dari siklus 1 ke siklus II sebesar 24, dari nilai rata-rata kelas 5,4 menjadi 6,6. commit to user 66 Penyajian data hasil penelitian akan lebih jelas peningkatannya bila menampilkan hasil tes observasi pada tiap siklusnya baik dalam bentuk tabel maupun grafik, peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas 5 SLB C Dharma Anak Bangsa Klaten Tahun Ajaran 20092010 dengan menggunakan media miniatur hewan, anak Tunagrahita pada tiap siklusnya dapat dilihat pada tabel 12 dan disajikan dalam bentuk grafik dibawah ini. Tabel 10. Perolehan Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek Alv Keterangan Kemampuan Awal Siklus I Siklus 2 Keterangan Nilai 50 50 50 Tidak ada peningkatan Tuntas Peningkatan Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa siswa bernama Alvia P.K tidak mengalami peningkatan prestasi belajar. Ketuntasan belajar siswa 0, dari nilai kondisi awal sampai ke siklus II nilai siswa tetap 5. Hal ini terjadi berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran siswa lebih banyak diam dan tidak aktif. Guna mengetahui ketuntasan belajar siswa disajikan gambar 1, di bawah ini. Grafik 1. Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek Alv 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 KONDISI AWAL SIKLUS I SIKLUS II RATA-RATA commit to user 67 Tabel 11. Perolehan Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek Dw Keterangan Kemampuan Awal Siklus I Siklus 2 Keterangan Nilai 30 30 30 Tidak ada peningkatan Tuntas Peningkatan Grafik 2. Perolehan Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek Dw Berdasarkan pada tabel 11 dan gambar 2 dapat diketahui bahwa siswa yang bernama Dw selama pembelajaran tidak mengalami peningkatan. Nilai kondisi awal siswa 3 sampai ke siklus II nilai tetap 3. Siswa tidak mengalami peningkatan berdasarkan hasil observasi siswa sibuk sendiri dan tidak memperhatikan pelajaran. Selanjutnya, untuk siswa yang ketiga bernama Ing ada peningkatan dari kondisi awal sampai siklus ke II sebesar 40 dari nilai kondisi awal 5 menjadi 9 pada siklus II. Hasil perolehan nilai keseluruhan siswa Ing disajikan di bawah ini. Tabel 12. Perolehan Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek Ing Keterangan Kemampuan Awal Siklus I Siklus 2 Keterangan Nilai 50 70 90 Ada peningkatan Tuntas 70 90 Peningkatan 20 40 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 KONDISI AWAL SIKLUS I SIKLUS II RATA-RATA commit to user 68 Berdasarkan tabel 12 tersebut dapat diketahui siswa Ing mengalami peningkatan ketuntasan belajar secara bertahap sampai 40. Perolehan nilai pada tabel 8 tersebut dapat dibuat grafik untuk memperjelas keterangan, sebagai berikut: Grafik 3. Perolehan Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek Ing Subjek yang keempat yaitu siswa bernama L.D mengalami peningkatan belajar dari kondisi awal sampai ke siklus II. Peningkatan prestasi L.D dari kondisi awal nilai 5 dan siklus II nilai 8, berarti ketuntasan belajar L.D sebanyak 30. Tabel 13. Perolehan Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek L.D Keterangan Kemampuan Awal Siklus I Siklus 2 Keterangan Nilai 50 60 80 Ada peningkatan Tuntas 60 80 Peningkatan 10 30 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 KONDISI AWAL SIKLUS I SIKLUS II RATA-RATA commit to user 69 Perolehan nilai pada tabel 13 tersebut dapat dibuat grafik untuk memperjelas keterangan, sebagai berikut: Grafik 4. Perolehan Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek L.D Berdasarkan grafik 4 tersebut dapat diketahui siswa L.D mengalami peningkatan ketuntasan belajar secara bertahap sampai 30. Besarnya peningkatan ketutasan belajar siswa dapat diketahui melalui sikap siswa saat diobservasi, siswa aktif dan memperhatikan penjelasan guru. Siswa terkahir atau kelima yaitu Irf. Siswa tersebut dalam proses pembelajaran berdasarkan hasil observasi terlihat aktif dan mau bertanya pada guru sehingga hasil prestasi siswa selalu meningkat dan ketuntasan belajar juga meningkat sebesar 30. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar dan ketuntasan belajar dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini: Tabel 14. Perolehan Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek Irf Keterangan Kemampuan Awal Siklus I Siklus 2 Keterangan Nilai 50 60 80 Ada peningkatan Tuntas 60 80 Peningkatan 10 30 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 KONDISI AWAL SIKLUS I SIKLUS II RATA-RATA commit to user 70 Perolehan nilai pada tabel 10 tersebut dapat dibuat grafik untuk memperjelas keterangan, sebagai berikut: Grafik 5. Perolehan Nilai Kondisi Awal – Siklus II Subjek Irf Berdasarkan paparan hasil penelitian di atas, terlihat bahwa nilai tes belajar IPA dari kondisi awal, kemudian dalam pelaksanaan tiap - tiap siklus mengalami peningkatan. Peran guru dalam keterampilan mengelola kelas dan menjelaskan juga sangat membantu tercapainya peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas V. Terlihat dari kemampuan awal, presentase ketuntasan hanya mencapai 0 . Selanjutnya pada siklus I presentase tuntas mulai menampakkan peningkatan persentase pada tiga siswa Alvian D.R, L.D dan Muh Irfan Y, dengan peningkatan ketuntasan belajar antara 30-40.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

SURVEI PROSES PENDIDIKAN JASMANI ANAK TUNA GRAHITA DI SLB C YAYASAN DHARMA MULIA SEMARANG TAHUN 2012

0 17 192

MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNA GRAHITA KELAS D1 C SLB B­C YPAALB LANGENHARJO TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 62

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR III SLB – C YPAALB PRAMBANAN KLATEN

1 9 77

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA POHON BILANGAN BAGI SISWA KELAS IC I TUNA GRAHITA SLB B – C BAGASKARA SRAGEN TAHUN PELAJARAN

0 6 17

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA GRAHITA (SLB B/C YPPLB NGAWI Kabupaten Ngawi).

0 1 19

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD.

1 6 257

PENGARUH PENGGUNAAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 2 DI SLB B C DHARMA ANAK BANGSA KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 17

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KEGEMUKAN ANAK TUNA GRAHITA SLB C WIYATA DHARMA 2 YOGYAKARTA.

0 0 110

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD - USD Repository

0 0 253