Peneliti dan Subjek Penelitian Data dan Sumber Data Penelitian Teknik Pengumpulan Data

commit to user 37

C. Peneliti dan Subjek Penelitian

Peneliti adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Khusus semester VIII angkatan 2006. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunagrahita kelas V SLB C Dharma Anak Bangsa Klaten. Adapun jumlah siswa kelas V SLB C Dharma Anak Bangsa Klaten berjumlah 6 anak, yang antara lain : 1. Ingga Dwi Rahayu 2. Alvian Pramudya kusuma 3. Dwayasari 4. L.Desiana 5. Irfunanto Selain siswa, subjek penelitian ini adalah guru kelas V SLB C Dharma Bangsa Klaten.

D. Data dan Sumber Data Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah informasi tentang kemampuan belajar siswa pada pelajaran IPA, minat dan motivasi belajar siswa saat mengikuti pembelajaran IPA, dan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Data yang dikumpulkan, yaitu sebagai berikut: 1. Guru kelas saat mengajar pelajaran IPA, data yang diperoleh berupa penilaian terhadap kondisi pembelajaran IPA di kelas, sebelum dan sesudah pelaksanaan siklus. Nilai siswa sebelum pelaksanaan siklus diambil dari nilai formatif siswa dan nilai sesudah pelaksanaan siklus I dan II. Minat siswa dari peneliti ketika mengajar dalam bentuk lembar observasi minat siswa. Kegiatan observasi pada siswa adalah perilaku siswa di dalam kelas saat pembelajaran IPA, seperti menjawab atau mengajukan pertanyaan dan kerja kelompok melaksanakan tugas pelajaran IPA. 2. Siswa kelas V SLB C Dharma Bangsa Klaten, data yang diperoleh berupa penilaian terhadap kondisi pembelajaran IPA di kelas pada nilai sebelum siklus, siklus I, dan siklus II commit to user 38

E. Teknik Pengumpulan Data

Suatu penelitian perlu memperoleh data yang akurat, maka harus digunakan metode-metode pengumpulan data yang tepat, dengan metode yang tepat maka akan mempermudah jalannya penelitian. Selain itu dengan penelitian metode yang diharapkan dapat menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran. Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai oleh peneliti untuk memperoleh data yang diselidiki. Kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat ukur pengukurnya . Sesuai dengan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. 1. Wawancara Wawancara merupakan suatu proses pembicaraan dalam situasi komunikasi langsung terarah antara dua individu untuk menggali data melalui tanya jawab atau percakapan. Wawancara yang dilakukan secara mendalam. Wawancara mendalam menurut Sugiyono 2006:320 untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya. Angket questionnaire adalah daftar pertanyaan yang harus dijawab atau daftar isian yang harus diisi berdasarkan pada sejumlah subjek berdasarkan atas jawaban dan isian itu peneliti mengambil keputusan mengenai subjek yang diselidiki selain itu untuk mengungkap kondisi subjek, angket juga digunakan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian dan untuk mendapatkan koefisien validitas dan reliabilitas tes setinggi mungkin Sutrisno Hadi, 1998: 28 Sutrisno Hadi 2002: 193 berpendapat bahwa ada dua pihak dalam wawancara, masing-masing mempunyai kedudukan yang berlainan. Pihak yang satu dalam kedudukan sebagai pengejar informasi information hunter, sedang pihak lainnya dalam kedudukan sebagai pemberi informasi information supplyer atau informan. Sebagai information hunter penginterview mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menilai jawaban-jawaban, meminta penjelasan, commit to user 39 mengadakan paraphrase, mencatat atau mengingat-ingat jawaban-jawaban, dan mengadakan prodding menggali keterangan yang lebih mendalam. Di pihak lain, sebagai informan interview menjawab pertanyaan-pertanyaan, memberikan penjelasan-penjelasan, dan kadang-kadang juga membalas mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Adanya dua pihak yang mempunyai kedudukan yang berlainan itu merupakan ciri interview yang berbeda dengan metode free talk dan metode diskusi. Hubungan antara interview adalah hubungan sepihak, hubungan yang tidak timbal balik, a face to face nonreciprocal relations. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi dari guru kelas V SLB C Dharma Bangsa Klaten. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan proses belajar mengajar, kesulitan yang dihadapi subjek dan juga pada faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembelajaran IPA dengan alat peraga miniatur. 2. Observasi Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara melihat langsung subjek penelitiannya. Hadi Sutrisno 2002:19 mengemukakan bahwa observasi sebagai alat pengumpul data yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu maupun proses terjadinya suatu kegiatan, yang diambil baik dari situasi yang sebenarnya ataupun dalam suatu buatan. Moleong, 1991:125 mengemukakan observasi adalah metode pengumpulan data yang harus dimanfaatkan sebesar-besarnya dengan alasan: a. Teknik observasi didasarkan atas pengamatan secara langsung dan pengalaman langsung adalah alat yang ampuh untuk mengetes suatu kebenaran. b. Titik ini juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. c. Observasi memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional, maupun pengetahuan langsung dari data. Kelebihan observasi memungkinkan peneliti mampu memahami situasi- situasi rumit. Observasi dilakukan di dalam kelas yang menjadi subjek peneliti commit to user 40 dan diarahkan pada tindak peneliti atau siswa dalam pembelajaran. Adapun kelemahan observasi menurut Hadi 2002: 138, antara lain: a. Menyediakan waktu yang lebih banyak agar dapat melihat obyek yang kompleks dari berbagai segi, dari berbagai jurusan secara berulang- ulang. b. Menggunakan orang observers yang lebih banyak untuk melihat obyeknya dari segi-segi tertentu dan mengintegrasikan hasil-hasil penyelidikan dari mereka itu untuk mendapatkan gambaran tentang keseluruhan obyeknya. c. Mengambil lebih banyak yang sejenis agar dalam jangka waktu yang terbatas dapat disoroti obyek-obyek itu dari segi-segi yang berbeda- beda oleh penyelidik yang terbatas jumlahnya. Observasi yang digunakan dalam penelitian untuk pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan cara observasi partisipan, yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-orang yang diobservasi Hadari Nawawi, 2005:104. Menurut Sugiyono 2006:310 observasi partisipan adalah peneliti terlibat dalam kegiatan sehari-hari dengan orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Melalui observasi partisipan peneliti ikut serta atau ikut ambil bagian dalam aktivitaskegiatan yang ada yaitu ikut terlibat dalam menggunakan alat peraga miniatur sehingga data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui ada pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Hal-hal yang diobservasi yaitu: a. Perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA b. Identifikasi kemampuan awal siswa dan sesudah dilaksanakan siklus. c. Tindakan guru dalam pembelajaran. 3. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu dan kelompok Arikunto, 1998 : 127. Budiyono 2003:54 berpen dapat “Tes adalah cara pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subyek penelitian. commit to user 41 Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes pilihan ganda. Mahfud Shalahuddin 1990 : 29 bahwa tes tertulis bentuk pilihan ganda mempunyai kelebihan dan kelemahan, yaitu: a. Kelebihan: 1 Hanya memungkinkan satu jawaban yang benar. Hal ini akan menimbulkan sifat objektif. 2 Tes objektif sangat mudah dikoreksi. 3 Hasil pekerjaan tes objektif dapat dikoreksi secara cepat dengan hasil yang dapat dipercaya. b. Kelemahannya: 1 Membutuhkan waktu yang relatif lama, 2 Adanya kecenderungan guru yang hanya menekankan perhatiannya pada pokok bahasan tertentu sehingga tes tidak bersifat komprehensif, 3 Memungkinkan siswa melakukan untung-untungan dalam menjawab, dan 4 Penggandaan tes objektif memerlukan waktu yang lama. Sedangkan usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi kelemahan tes objektif yaitu: a. Dalam penyusunan butir-butir soal tes objektif hendaknya mendasarkan diri pada tabel spesifikasi yang telah dipersiapkan sebelumnya, sehingga tidak berpusat pada satu pokok bahasan saja, b. Kesulitan menyusun tes objektif dapat dilakukan dengan banyak berlatih, mempelajari tes objektif yang disusun orang lain yang baik. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil yang diperoleh siswa sebelum dan sesudah mendapatkan tindakan. Guna memudahkan pemahaman tentang tes yang digunakan dalam penelitian ini disajikan tabel tentang kisi-kisi soal tes IPA kelas V, yaitu sebagai berikut: commit to user 42 Tabel 1 Kisi-Kisi Soal Tes IPA Kelas V Variabel Sub Variabel Indikator Bentuk Soal Nomor Item Prestasi Belajar IPA Meningkatkan prestasi belajar IPA dengan menggunakan alat peraga miniatur 1.Menyebutkan nama-nama hewan 2.Menyebutkan nama-nama makanan hewan 3.Menyebutkan tempat hidup hewan Pilihan ganda 1,2,3,4 5,6,7 8,9,10 Tes disusun menggunakan validitas isi. Menurut Arikunto 2001: 67, suatu tes atau instrumen dikatakan memiliki validitas isi jika mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan, validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan cara merinci materi kurikulum atau materi buku pelajaran Tes disusun berdasarkan sumber dari kurikulum, mengkaji buku sumber dan diminatkan bantuan ahli bidang studi. Untuk skoring penilaian sebaga berikut: a Setiap pilihan ganda bernilai 1 satu dengan jawaban benar, jika tidak menjawab atau menjawab salah tidak dihitung sehingga bernilai 0 nol Skor : Jumlah soal pilihan ganda 10 x 1 = 10 Jumlah 10 Cara penilaian menurut Slameto 2001: 56 dengan menggunakan rumus tanpa denda : N = B N = Nilai B = Jumlah soal yang dijawab benar Jawaban kosong tidak diperhitungkan commit to user 43 Kriteria Penilaian : Benar 9 – 10 = A Istimewa Benar 7 – 8 = B Baik Benar 5 – 6 = C Cukup Benar 3 – 4 = D Kurang Benar 0 – 2 = E Sangat kurang Tabel 2 Penilaian tingkat penguasaan No Tingkat Penguasaan Nilai Akhir 1 2 3 4 5 90 ke atas 75 - 89 60 - 74 55 - 59 Kurang dari 55 A B C D E Tabel 3 Jenis evaluasi penilaian No Jenis evaluasi Jumlah soal Bobot dalam Bobot tiap soal 1 Pilihan ganda 10 100 1 Total 10 100 - 4. Dokumentasi Metode dokumentasi dan catatan lapangan. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya Arikunto, 1998: 206. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data berupa nama- nama siswa dan daftar nilai tes awal dan tes akhir serta foto rekaman proses tindakan. Dalam hal ini catatan lapangan digunakan untuk mencatat kejadian – kejadian yang muncul pada saat proses pembelajaran IPA berlangsung yang belum terdapat pada pedoman observasi. commit to user 44

F. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

SURVEI PROSES PENDIDIKAN JASMANI ANAK TUNA GRAHITA DI SLB C YAYASAN DHARMA MULIA SEMARANG TAHUN 2012

0 17 192

MEDIA PEMBELAJARAN PERMAINAN KARTU UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BAGI ANAK TUNA GRAHITA KELAS D1 C SLB B­C YPAALB LANGENHARJO TAHUN AJARAN 2008 2009

0 3 62

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE KARYAWISATA PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS DASAR III SLB – C YPAALB PRAMBANAN KLATEN

1 9 77

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA POHON BILANGAN BAGI SISWA KELAS IC I TUNA GRAHITA SLB B – C BAGASKARA SRAGEN TAHUN PELAJARAN

0 6 17

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA GRAHITA (SLB B/C YPPLB NGAWI Kabupaten Ngawi).

0 1 19

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD.

1 6 257

PENGARUH PENGGUNAAN PICTURE WORD INDUCTIVE MODEL TERHADAP PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA ANAK TUNAGRAHITA KELAS 2 DI SLB B C DHARMA ANAK BANGSA KLATEN TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 0 17

IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KEGEMUKAN ANAK TUNA GRAHITA SLB C WIYATA DHARMA 2 YOGYAKARTA.

0 0 110

Efektivitas penggunaan alat peraga bola bermuatan pada operasi hitung bilangan bulat untuk anak tuna rungu (SLB B) di SLB Yapenas kelas V SD - USD Repository

0 0 253