162 Dan pada pemeriksaan itulah baru diketahui ternyata ada kista pada istri. Namun
saat itu dokter menyatakan kista itu tidak berbahaya dan dapat sekalian diangkat ketika istri melahirkan nanti. Akan tetapi sampai saat ini istri belum juga hamil.
Karena itu istri kembali memeriksakan diri ke dokter di bulan Februari tahun ini dan ternyata kista tersebut semakin membesar. Saat itu dokter memberikan istri
obat yang dapat mengurangi kista itu dan dokter meminta istri kembali lagi setelah obatnya habis dan setelah istri haid. Istri kembali ke dokter tanggal 20
Februari 2008. Dan saat itu dokter menyarankan kista itu untuk diangkat karena telah mengganggu. Saat itu ukuran kista itu sudah 5,5 mm. Istri telah melakukan
operasi pengangkatan kista itu di awal Mei 2008. Dan dengan diangkatnya kista itu istri berharap agar ia dapat segera hamil.
Keluarga istri maupun keluarga suami sama-sama mengharapkan mereka dapat segera memiliki anak. Tetapi selama ini istri tidak pernah merasa dirinya
ditekan ataupun didesak untuk segera memiliki anak. Bahkan keluarga masing- masing terus memberikan dukungan dan semangat agar mereka tidak putus asa
untuk terus berharap dan berusaha.
IV. C. 1. b. Data Observasi
Tabel 19 Waktu Wawancara
No. Responden Tanggal
Wawancara Waktu
Wawancara Tempat
Wawancara
1. Kasus 3 Istri
17 April 2008 20.00 sd 21.15
WIB Rumah
Responden
Universitas Sumatera Utara
163 2.
Kasus 3 Istri 19 April 2008
19.00 sd 20.00 WIB
Rumah Responden
Istri adalah seorang wanita yang memiliki tinggi sekitar 162 cm dan berat badan sekitar 52 kg, berkulit putihdan berambut coklat sebahu. Peneliti pertama
kali bertemu istri di rumahnya. Saat itu istri baru saja pulang dari salon. Rumah istri berada di sebuah jalan kecil. Di depan rumah mereka terdapat beberapa
bunga. Peneliti mengenal istri dan suami karena mereka adalah kerabat peneliti. Istri dan suami adalah adik ipar dari keluarga peneliti. Istri meminta peneliti untuk
datang langsung ke rumahnya di sore hari karena dari siang sampai jam 5 sore, istri mengikuti les salon. Peneliti langsung menemui istri dan memperkenalkan
diri. Saat itu istri mengenakan celana pendek tiga perempat berwarna hitam. Istri dan peneliti duduk di ruang TV. Peneliti meminta bantuan istri untuk menjadi
responden dalam penelitian peneliti. Istri menyatakan kesediaannya untuk menjadi responden penelitian.
Proses wawancara dengan istri dilaksanakan sebanyak 2 kali di rumah istri. Sebenarnya rumah yang ditempati istri dan suami adalah rumah orangtua
suami. Ayah suami telah meninggal dan ibu suami sedang sakit dan lumpuh sehingga istri dan suamilah yang merawatnya. Wawancara I dilakukan di ruang
TV. Di dalam ruangan tersebut terdapat meja makan yang besar. Ruangan tersebut berukuran cukup besar yaitu berukuran panjang sekitar 6 m dan lebar sekitar 5,5
m. Di dalam ruangan tersebut terdapat sofa dan meja. Di dinding banyak terdapat foto-foto keluarga seperti foto-foto pernikahan saudara-saudara ipar istri dan foto-
foto wisuda mereka. Di rumah itu juga terdapat 2 ekor anjing besar yang langsung
Universitas Sumatera Utara
164 menyambut peneliti dengan suaranya ketika peneliti datang ke rumah istri dan
suami. Pada wawancara I, istri mengenakan baju atasan berwarna pink-putih
bergaris-garis dan celana tiga perempat berwarna hitam. Istri dan peneliti duduk membentuk huruf L. Selama wawancara berlangsung, sikap duduk istri adalah
duduk tegak dan condong ke depan ke arah peneliti, tidak menyandar pada sofa dengan kaki kanan berada di atas kaki kiri. Ketika memberikan jawaban, istri
terbiasa menatap peneliti dan lengan kanan istri bertumpu pada lengan sofa. Saat peneliti datang, istri baru saja selesai mandi dan sedang menonton TV. Dalam
menjawab pertanyaan peneliti, volume suara istri sedang. Namun kadang mengecil jika berbicara mengenai penyebab mereka belum memiliki anak. Istri
juga melakukan gerakan tangan melambai ketika menjawab pertanyaan peneliti. Istri cukup kooperatif dalam menjawab pertanyaan. Ketika ditanya mengenai
aktivitasnya di salon, istri menjawabnya dengan semangat dan volume suara yang agak meninggi dibandingkan volume suara biasanya. Proses wawancara berjalan
dengan lancar tanpa adanya gangguan-gangguan. Saat proses wawancara, suami sedang berada di rumah kakaknya untuk urusan pekerjaan.
Wawancara II dilakukan di tempat yang sama. Posisi duduk istri dan peneliti membentuk huruf L. Saat peneliti datang, istri baru pulang dari salon dan
sedang mandi. Peneliti duduk menunggu istri di ruang TV. Sepuluh menit kemudian istri selasai mandi. Saat wawancara, istri mengenakan terusan tanpa
lengan berwarna merah muda. Selama wawancara istri cukup cepat dalam menjawab pertanyaan peneliti namun sering mengulang kembali pertanyaan itu
Universitas Sumatera Utara
165 sambil berpikir. Istri agak terbata-bata dalam menjawab pertanyaan yang
berhubungan dengan dirinya dan suami. Namun istri bersikap kooperatif dalam menjawab pertanyaan peneliti. Di akhir wawancara, istri mengatakan pertanyaan
kali ini cukup sulit karena ia harus memahami dirinya dulu. Dan pertanyaan- pertanyaan seperti itu tidak pernah diberikan kepadanya sebelumnya. Proses
wawancara berjalan dengan lancar tanpa adanya gangguan-gangguan.
IV. C. 1. c. Data Wawancara 1