C. 2. Suami C. 2. a. Deskripsi Data

179 IV. C. 2. Suami IV. C. 2. a. Deskripsi Data Tabel 20 Gambaran Umum Suami Kasus 3 Keterangan Deskripsi Suami Kasus 1 Usia 38 tahun Usia ketika menikah 32 tahun Menikah pada Maret 2002 Anak ke 6 dari 8 bersaudara perempuan: 5 orang; laki-laki: 3 orang Suku Batak Toba Agama Kristen Protestan Pendidikan terakhir S1 Pekerjaan Wiraswasta Pengobatan yang dilakukan Pengobatan medis Suami Kasus 3 dalam penelitian ini adalah seorang pria suku Batak Toba yang saat ini berusia 38 tahun. Suami menikah dengan istrinya pada Maret 2002. Suami saat itu berumur 32 tahun dan belum memiliki pendamping. Karena itu orangtua suami mencoba mengenalkannya dengan istri. Saat itu suami sedang bekerja di Kalimantan dan ia diminta orangtua untuk ke Jakarta dan menemui istri. Saat itu oleh orangtuanya, suami hanya diminta untuk berkenalan saja dulu. Jika merasa cocok, baru boleh melanjutkan, tetapi jika merasa tidak cocok, orangtua tidak memaksa. Suami menuruti keinginan orangtuanya dan pergi ke Jakarta menemui istri pada Januari 2002. Ketika suami menemui istri, suami sudah merasa ada kecocokan antara mereka. Maka suami tidak segan-segan langsung meminta istri untuk ikut ke Medan menemui orangtuanya dan orangtua istri. Awal Februari 2002, keluarga telah memutuskan tanggal pernikahan mereka dan pada Maret 2002 mereka akhirnya menikah. Suami meninggalkan Universitas Sumatera Utara 180 pekerjaannya di Kalimantan karena istri tidak mau tinggal di Kalimantan dan memilih untuk tinggal di Medan saja. Akhirnya suami mencari pekerjaan baru di Medan. Suami sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta yang bergerak di bidang proyek bangunan. Karena pekerjaannya yang bersifat proyek, suami lebih banyak menghabiskan waktunya di rumahnya. Ketika ada proyek barulah suami terlihat sibuk dan mengurus administratif proyek tersebut. Terkadang proyek yang ia tangani menuntut suami untuk pergi keluar kota. Jika sedang tidak memiliki proyek, suami menghabiskan waktunya di rumah dengan bermain catur atau permainan di komputer. Suami merasakan kegelisahan karena belum memiliki anak di usia pernikahannya 2 tahun. Saat itu suami merasa bingung karena ia melihat orang lain yang baru menikah sudah memiliki anak. Sedangkan ia yang telah menikah 6 tahun belum juga dapat memiliki anak. Namun karena di usia pernikahan menjelang 2 tahun mereka telah memeriksakan diri dan ternyata tidak ditemukan masalah kesehatan, suami tidak terlalu khawatir dan berpikir mungkin belum waktunya mereka memiliki anak. Akan tetapi di tahun 2006, suami dan istri kembali memeriksakan diri dan ditemukan kista pada istrinya. Ketika istri merasa lelah untuk berobat dan memeriksakan diri ke dokter, suami tetap berusaha menyemangati istri. Di depan istri, suami bersikap tidak mempedulikan apa yang dikatakan istri. Namun hal itu dilakukan suami agar istri tidak terlalu memikirkan keadaan mereka yang belum memiliki anak. Universitas Sumatera Utara 181 Suami merupakan anak ke 6 dari 8 bersaudara. Dan saat ini semua saudaranya telah menikah dan telah memiliki anak masing-masing. Karena itulah, suami juga mengharapkan ia dapat segera memiliki anak seperti saudara- saudaranya. Saudara-saudaranya selama ini selalu mendukung mereka dan memberikan semangat kepada mereka agar mereka tidak putus asa. Mereka tidak pernah memaksa suami dan istri untuk memiliki anak. Karena itu suami merasa lebih kuat menghadapinya karena ia mengetahui ia selalu didukung oleh keluarganya dari belakang.

IV. C. 2. Data Observasi