B. KASUS 2 B.1. Istri B. 1. a. Deskripsi Data

111 IV. B. KASUS 2 IV.B.1. Istri

IV. B. 1. a. Deskripsi Data

Tabel 10 Gambaran Umum Istri Kasus 2 Keterangan Deskripsi Istri Kasus 2 Usia 30 tahun Usia ketika menikah 26 tahun Menikah pada September 2004 Anak ke 1 dari 7 bersaudara perempuan: 3 orang, lai-laki: 4 orang Suku Batak Toba Agama Kristen Protestan Pendidikan terakhir SMP Pekerjaan Pegawai di rumah makan Pengobatan yang dilakukan Pengobatan alternatif Istri Kasus 2 adalah seorang wanita suku Batak Toba yang saat ini berusia 30 tahun. Istri menikah dengan suami pada September 2004 saat ia berumur 26 tahun. Awalnya istri mengenal suami dari teman-temannya yang mengenal suami. Karena saat itu suami masih bekerja sebagai supir angkot dan teman-teman istri sering naik angkot suami. Pertemanan itu dimulai pada Juni 2002. Saat itu istri sudah bekerja di rumah makan Cina. Dari pertemanan istri dan suami mulai menjalani hubungan pacaran pada akhir 2002. Saat itu istri memang belum pernah dikenalkan kepada keluarga suami karena orangtua suami tinggal di kampung. Istri merasa hubungan mereka sudah seirus dan pada akhir tahun 2003, istri dibawa suami untuk berkenalan dengan orangtuanya yang kebetulan berada di Medan untuk urusan pesta. Pada bulan Mei 2004, suami menyatakan keseriusannya untuk melamar istri dan menemui keluarga istri di Sibolga. Universitas Sumatera Utara 112 Keluarga kedua belah pihak menyetujui rencana pernikahan mereka dan di bulan September 2004, mereka melangsungkan pernikahan. Saat ini usia pernikahan istri dan suami memasuki usia 3 tahun 8 bulan. Istri saat ini bekerja di sebuah rumah makan. Waktu kerjanya dapat digolongkan panjang karena istri harus bekerja dari pukul 10.00 WIB sampai 23.00 WIB setiap hari. Karena itu istri sering mengeluh bahwa ia merasa kelelahan dengan pekerjaannya saat ini. Dan terkadang jika istri merasa dirinya sudah benar-benar, istri meminta izin tidak masuk kerja dan beristirahat di rumah. Walaupun pekerjaannya saat ini melelahkan, namun istri belum berpikir untuk keluar dan mencari pekerjaan lain. Karena jika istri tidak bekerja, ia akan merasa bosan jika terus berada di rumah tanpa mengerjakan apapun. Karena itu selama ia dan suaminya belum memiliki anak, istri memilih tetap bekerja di sana untuk mencari aktivitas selain menambah penghasilan keluarga mereka. Istri merasakan kegelisahan karena belum memiliki anak di usia pernikahannya yang ke 1 tahun. Saat itu istri mulai mencari-cari pengobatan alternatif yang dapat membantunya untuk segera memiliki anak. Namun untuk pengobatan medis belum pernah dilakukan oleh istri. Karena istri merasa ia tidak bermasalah dengan kesehatannya, jadi menurut istri untuk apa ia diperiksa. Selain itu masalah ekonomi juga membuat istri sulit memeriksakan diri ke dokter. Karena penghasilan yang ia dan suami dapat hanya cukup untuk kebutuhan sehari- hari. Universitas Sumatera Utara 113 Selama ini pengobatan-pengobatan alternatif yang dilakukan kurang membuahkan hasil. Karena itu istri sering berpindah-pindah mencari pengobatan yang memang dapat membuahkan hasil. Jika dalam 3 bulan istri tidak merasakan perubahan yang baik, maka mereka akan pindah dan mencari tempat lain. Dalam pengobatan alternatif ini, diharapkan agar istri dan suami dapat sama-sama dikusuk agar hasilnya dapat maksimal. Namun melihat pekerjaan suami yang sering bekerja di luar kota dan jarang dapat pulang ke Medan, maka hal ini kurang memungkinkan. Karena itulah biasanya istri yang sering pergi sendiri dan suami akan ikut juga saat ia berada di Medan. Keluarga masing-masing pihak sama-sama mengharapkan istri dan suami dapat segera memiliki anak dan memberikan mereka cucu. Namun istri merasa ia tidak mendapat dukungan yang diinginkannya dari keluarga suaminya. Menurut istri, mertuanya hanya meminta mereka untuk segera memiliki anak tanpa mau membantu mereka mencari pengobatan yang bagus. Sedangkan istri sangat mengharapkan perhatian dan dukungan dari mertuanya. Namun istri tetap berusaha dan tidak terlalu memperdulikan sikap mertuanya ini. Sebagai anak pertama dari keluarganya, istri diharapkan oleh keluarganya dapat memiliki anak. Karena itu keluarganya selalu mendukung dan memberi semangat kepada istri. Keluarganya juga akan memberikan informasi jika mereka mendengar tentang pengobatan alternatif yang bagus. Dukungan dari orangtua dan keluarganyalah yang membuat istri tetap kuat dan berusaha untuk terus melakukan pengobatan. Universitas Sumatera Utara 114

IV. B. 2. Data Observasi