Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survai yang bersifat deskriptif dengan melihat gambaran hygiene sanitasi dan analisis laboratorium untuk mengetahui
kandungan E. coli yang terdapat dalam susu kedelai pada Usaha Kecil di Kota Medan Tahun 2009.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Observasi
1. Jl. Bilal, No. 6, Karang Rejo, Medan Tidak
memenuhi syarat
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
2. Jl. Binjai, KM 12 No. 64, Medan 3. Jl. Bakti Gg. Seto No. 26 B, Sukaramai, Medan
4. Jl. Cinta Karya, Gg Industri, No. 5, Karang Rejo, Medan 5. Jl. Cinta Karya, Gg Subur, No 5A, Karang Rejo, Medan
6. Jl. Hanggar No. 9A, Karang Rejo, Medan 7. Jl. Medan-Binjai, Komp. Bintang Terang, KM 13,8 No 35
8. Perumahan PT. IRA No. 34, Sei Mencirim, Kp. Lalang, Medan 9. Jl. Titipapan, Gg Pertama No. 5, Sei Kambing D, Medan
10. Jl. Yos Sudarso, Lingkungan 14, No. 38, Brayan, Medan
Adapun alasan memilih tempat tersebut sebagai lokasi penelitian sebab : 1.
Jumlah konsumen di lokasi tersebut cukup besar 2.
Lokasi penjualan terletak di pusat-pusat perbelanjaan yang sering dikunjungi orang.
Pemeriksaan sampel dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular BTKL-PPM Kota Medan.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan April-Juli 2009 termasuk pengambilan data-data pendukung lainnya.
3.3 Objek Penelitian
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
Objek penelitian adalah susu kedelai yang dijual oleh Usaha Kecil yang berjumlah 10 mewakili Usaha Kecil penjual susu kedelai di Kota Medan.
Selain melakukan pemeriksaan laboratorium, peneliti juga melakukan wawancara dan observasi hygiene sanitasi pada pengolahan susu kedelai.
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer yaitu data yang peroleh dari hasil penelitian, berupa : a.
Data hasil observasi langsung ke lokasi menggunakan lembar observasi dan mengadakan wawancara langsung kepada pembuatpenjual minuman susu
kedelai. b.
Data hasil pemeriksaan laboratorium mengenai ada tidaknya dan jumlah E. coli yang terkandung dalam susu kedelai.
3.5 Pelaksanaan Penelitian
3.5.1 Pengambilan Sampel dan Pengiriman ke Laboratorium
1. Persiapkan botol sebagai wadah sampel sebanyak 10 buah
2. Botol tersebut kemudian disterilisasi ke dalam oven dengan suhu 130
selama 4 jam 3.
Mintapesan susu kedelai kepada penjual kemudian memasukkan susu kedelai ke dalam botol sebagai sampel
4. Botol sampel diberi nomor kode dengan menggunakan spidol.
5. Sampel kemudian dimasukkan ke dalam termos es
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
6. Pengiriman dilakuan secepatnya, yaitu dalam waktu 3 jam sampai di
laboratorium.
3.5.2 Peralatan dan Bahan
a. Alat-Alat yang diperlukan
1. Autoclave
2. Incubator : 44°C
3. Timbangan
4. Rak Tabung
5. Lampu Bunsen
6. Tabung Reaksi
7. Pipet 10 ml
8. Kawat Ose
9. Tabung Durham
10. Spidol
11. Kapas
12. Kulkas
b. Media dan Reagensia yang diperlukan
1. Gram Buffer phosphate pH 7,2
2. Lactose Broth LB
3. Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLB 2
4. Endo Agar
5. Alcohol 99
6. Carairan NaCl 500 ml cairan infuse untuk pengenceran
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
3.6 Cara Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Most Probable Number MPN dilakukan dengan tabung ganda yang terdiri :
1. Test Perkiraan Presumptive Test
2. Test Penegasan Confirmative Test
3.6.1 Test Perkiraan Presumptive test
Media yang digunakan adalah Lactose Broth LB Cara Pemerikasaan :
a. Siapkan 70 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth
sebanyak 10 ml. Tabung disusun pada rak tabung reaksi dan diberi tanda b.
Masukkan tabung durham dengan posisi terbalik ke dalam tabung reaksi c.
Masukkan ke dalam autoclave dengan suhu 121 C selama 15 menit
d. Ambil bahan pemeriksaan sampel yang telah diencerkan yang telah
disiapkan dengan pipet kemudian masukkan ke dalam : Tabung 1 sd 5 masing-masing sebanyak 10 ml
Tabung ke-6 sebanyak 1 ml Tabung ke-7 sebanyak 0,1 ml 2 tetes
Masing-masing tabung tersebut digoyang-goyangkan agar specimen dan media tercampur.
e. Inkubasikan pada suhu 34°C-37°C selama 2x24 jam
Setelah 1x24 jam diperiksa ada tidaknya pembentukan gas pada tabung Durham. Catat semua tabung yang menunjukan peragian lactose
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
pembentukan gas. Bila terbentuk gas pada tabung dilanjutkan dengan test penegasan
Apabila test dalam waktu 1x24 jam tidak membentuk gas, dimasukkan ke inkubator kembali pada suhu 37°C selama 24 jam. Bila
terbentuk gas pada tabung Durham maka test dilanjutkan dengan test penegasan. Bila test -, berarti tidak ada bakteri yang dapat meragikan
lactose, salah satunya adalah E. coli dan tidak perlu dilakukan test penegasan.
3.6.2 Test Penegasan Confirmative test
Media yang digunakan adalah Brilliant Green Lactose Bile Broth BGLB 2 . Test ini untuk menegaskan hasil positif dari test perkiraan.
Cara Pemeriksaan : a.
Dari tiap-tiap tabung presumptive yang positif, dipindahkan 1ose ke dalam tabung confirmative yang berisi 10 ml BGLB 2
b. Tabung confirmative diinkubasikan pada suhu pada suhu 44°C selama 24
jam untuk memastikan adanya coliform tinja. c.
Pembacaan dilakukan setelah 2x24 jam dengan melihat jumlah tabung BGLB 2 yang menunjukan positif gas.
3.6.3 Pembacaan Hasil Pemeriksaan
Pembacaan dari test penegasan dilakukan dengan menghitung jumlah tabung yang menunjukan adanya gas pada seri tabung yang diinkubasikan
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
pada suhu 44°C. Angka yang diperoleh dicocokkan dengan table MPN, maka akan index MPN E. coli untuk tabung yang diinkubasikan pada suhu 44°C.
3.7 Defenisi Operasional
1. Susu kedelai adalah produk seperti susu sapi, tetapi dibuat dari filtrate sari
kedelai. Susu kedelai diperoleh dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air. Hasil penggilingan kemudian disaring untuk
memperoleh filtrate, yang kemudian didihkan dan diberi bumbu untuk meningkatkan rasanya.
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
2. Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya untuk mengendalikan
factor tempat, peralatan, orang dan makanan yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan gangguan kesehatan atau keracunan makanan dengan
menerapkan 6 prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman. Memenuhi syarat bila seluruh prinsip hygiene sanitasi terpenuhi dan tidak memenuhi
syarat kesehatan bila tidak memenuhi atau salah satu saja tidak sesuai dengan prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman.
3. Pemilihan bahan minuman adalah proses menentukan bahan-bahan dengan
kondisi segar, masih utuh dan diperoleh dari sumber yang resmi untuk digunakan dalam proses pengolahan susu kedelai
4. Penyimpanan bahan minuman adalah menaruh bahan minuman pada tempat
yang aman dan sehingga tidak terjangkau tikus, serangga, serta binatang pengganggu lainnya.
5. Pengolahan minuman adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah
menjadi minuman yang siap saji. 6.
Penyimpanan minuman jadi adalah menaruh minuman yang sudah siap saji pada tempat yang tidak tercemar debu, tertutup, tidak dapat dijangkau tikus,
serangga, dan binatang pengganggu lainnya. 7.
Pengangkutan minuman adalah memindahkan minuman dari tempat pengolahan ke tempat penyajian.
8. Penyajian minuman adalah menghidangkan minuman siap santap susu
kedelai di tempat yang telah disediakan dengan menggunakan peralatan bersih dan penyaji berpakaian bersih.
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
9. Pemeriksaan E. coli adalah pemeriksaan jumlah E. coli dalam susu kedelai
yang merupakan indicator pencemaran dalam susu kedelai tersebut. Memenuhi syarat bakteriologis, jika E. coli dalam minuman tersebut sesuai
dengan syarat Kepmenkes RI No. 907MenkesSKVII2003 yaitu 0 dalam 100 ml sampel.
10. Kandungan E. coli dalam minuman susu kedelai adalah banyaknya E. coli
yang ditemukan pada minuman susu kedelai yang merupakan indicator pencemaran, sesuai Kepmenkes RI No. 907MenkesSKVII2002. Memenuhi
syarat apabila 0 per 100 sampel negatif, tidak memenuhi syarat apabila 0 per 100 ml sampel positif.
3.8 Aspek PengukuranObservasi