Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
c Tidak ada bekas gigitan hewan, serangga atau manusia
d Tidak ada bagian tubuh yang ternoda atau berubah warnanya
e Bebas dari tanah atau kotoran lainnya
3 Biji-bijian a
Kering, isi penuh tidak keriput b
Permukaanya baik, tidak ada noda karena rusak, jamur atau kotoran selain warna aslinya
c Biji tidak berlubang-lubang
d Tidak tercium bau lain selain bau khas biji yang bersangkutan
e Tidak tumbuh kecambah, tunas kecuali dikehendaki untuk itu touge
2.4.1.2 Sumber bahan-bahan makanan yang baik
Untuk mendapatkan bahan makanan yang baik perlu diketahui sumber-sumber makanan yang baik. Sumber bahan makanan yang baik seringkali tidak mudah kita
temukan karena jaringan perjalanan makanan yang demikian panjang dan melalui jaringan perdagangan pangan.
Sumber bahan makanan yang baik adalah : 1
Pusat penjualan bahan makanan dengan sistem pengaturan suhu yang dikendalikan dengan baik swalayan
2 Tempat-tempat penjualan bahan makanan yang diawasi oleh pemerintah daerah
dengan baik.
2.4.2 Prinsip II: Penyimpanan bahan makanan
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
Kemudian proses penyimpanan juga harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk mencegah pencemaran. Makanan disimpan di tempat yang temperaturnya tidak
memungkinkan mikroorganisme itu dapat tumbuh dan berkembang biak. Makanan yang disimpan di tempat yang agak dingin, sekitar 5-10 derajat Celcius,
mikroorganisme masih dapat berkembang biak. Menyimpan makanan dalam freezer sama sekali tidak membunuh bakteri. Apabila makanan dikeluarkan dari dalam freezer dan
temperature menjadi tinggi, maka bakteri akan mulai memperbanyak diri kembali. Bakteri baru berhenti tumbuh apabila makanan disimpan pada temperature di bawah 3°C
Moehyi, 1992. Makanan yang cepat membusuk seperti daging, ikan, susu, telur disimpan pada
tempat khusus sesuai suhu yang diisyaratkan dan usakan adanya sirkulasi udaraventilasi, untuk bahan lainnya disimpan pada tempat yang tidak terjangkau tikus, serangga,
binatang pengganggu lainnya. Penyimpanan bahan makanan dilakukan untuk menghindari :
1 Tercemar bakteri karena alam atau perlakuan manusia
2 Kerusakan mekanisme seperti gesekan, tekanan, benturan, dan lain-lain
Ada empat cara penyimpanan makanan yang sesuai dengan suhunya, yaitu : a
Penyimpanan sejuk cooling, yaitu suhu penyimpanan 10°-15°C untuk jenis minuman, buah dan sayuran
b Penyimpanan dingin chilling, yaitu suhu penyimpanan 4°-10°C untuk
bahan makanan yang berpotensi yang akan segera diolah kembali
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
c Penyimpanan dingin sekali freezing, yaitu suhu penyimpanan 0°-4°C
untuk bahan berpotensi yang mudah rusak untuk jangka waktu sampai 24 jam
d Penyimpanan beku frozen, yaitu suhu penyimpanan 0°C untuk bahan
makanan protein yang mudah rusak untuk jangka waktu 24 jam.
2.4.3 Prinsip III : Pengolahan makanan