Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
c Setiap jenis makanan
3. Penyimpanan terpisah dimulai dari wadah masing-masing jenis tempat
penyimpanan atau alat untuk menyimpan makanan 4.
Bilamana belum memungkinkan perlu diperhatikan cara pemisahan yang benar dan teliti untuk setiap jenis makanan yang berada di dalam ruangan tempat
penyimpanan.
2.4.3.6 Tahapan pengolahan makanan
1. Cucilah bahan makanan sampai bersih dengan air mengalir
2. Potonglah bahan dalam ukuran kecil-kecil agar mudah masak
3. Buanglah bagian yang rusak, layu dan bernoda
4. Masukkan potongan bahan ke tempat yang bersih dan terlindung dari serangga
5. Bahan siap dimasak
6. Segerakan memasak dan jangan biarkan terlalu lama di luar kulkas.
2.4.4 Prinsip IV : Penyimpanan Makanan Masak
Menyimpan makanan yang sudah masak di tempat-tempat yang tidak terjangkau tikus, serangga, binatang pengganggu lainnya. Adapun karakteristik daripada
pertumbuhan bakteri pada makanan masak, mencakup perihal : kadar air makanan, jenis makanan, suhu makanan. Sehingga perlu dipantau dan dijaga.
2.4.4.1 Wadah
Setelah selesai proses pengadaan, penerimaan bahan makanan, pencucian, peracikan, pembuatan, pengubahan bentuk, maka akan dilakukan pengemasan atau
pewadahan. Makanan jajanan yang disajikan harus dengan wadah yang bersih, dan aman bagi kesehatan, dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup pembungkus yang
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan Depkes RI, 2003.
Pada dasarnya hygiene sanitasi dalam pewadahan mencakup beberapa hal, antara lain : 1.
Semua makanan masak mempunyai wadah masing-masing yang terpisah 2.
Pemisahan didasarkan pada saat makanan mulai diolah dan jenis makanan 3.
Setiap wadah mempunyai tutup, tetapi berventilasi yang dapat mengeluarkan uap air
4. Makanan berkuah dipisah antara lauk dengan saus atau kuahnya.
2.4.4.2 Suhu
1. Makanan kering goreng-gorengan disimpan dalam suhu kamar 25°-30°C
2. Makanan basah kuah, sop, gulai harus segera disajikan pada suhu di atas 60°C
3. Makanan basah yang masih lama disajikan disimpan pada suhu di bawah 10°C
2.4.4.3 Waktu tunggu holding time
1. Makanan masak yang baru saja selesai diolah suhunya masih cukup panas yaitu di
atas 80°C. Makanan dengan suhu demikian masih berada pada daerah aman 2.
Makanan dalam waktu tunggu kurang dari 4 jam biasanya dapat diabaikan suhunya
3. Suhu makanan dalam waktu tunggu yang sudah berada di bawah 60°C, segera
dihidangkan dan waktu tunggunya semakin singkat 4.
Makanan yang disajikan panas harus tetap dipanaskan dalam suhu di atas 60°C 5.
Makanan yang disajikan dingin disimpan dalam keadaan dingin pada suhu di bawah 10°C
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
6. Makanan yang disimpan pada suhu di bawah 10°C harus dipanaskan kembali
reheating sebelum disajikan.
2.4.5 Prinsip V : Pengangkutan Makanan