Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
9. Pemeriksaan E. coli adalah pemeriksaan jumlah E. coli dalam susu kedelai
yang merupakan indicator pencemaran dalam susu kedelai tersebut. Memenuhi syarat bakteriologis, jika E. coli dalam minuman tersebut sesuai
dengan syarat Kepmenkes RI No. 907MenkesSKVII2003 yaitu 0 dalam 100 ml sampel.
10. Kandungan E. coli dalam minuman susu kedelai adalah banyaknya E. coli
yang ditemukan pada minuman susu kedelai yang merupakan indicator pencemaran, sesuai Kepmenkes RI No. 907MenkesSKVII2002. Memenuhi
syarat apabila 0 per 100 sampel negatif, tidak memenuhi syarat apabila 0 per 100 ml sampel positif.
3.8 Aspek PengukuranObservasi
Aspek pengukuran adalah melihat gambaran hygiene sanitasi pembuat minuman susu kedelai di Kota Medan yang meliputi pemilihan bahan minuman,
penyimpanan bahan minuman, pengolahan bahan minuman, penyimpanan minuman jadi, pengangkutan minuman jadi, dan penyajian minuman. Jika salah
satu pertanyaan dari observasi pada enam tahap hygiene sanitasi tidak sesuai Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003 tentang Persyaratan Hygiene
Sanitasi Makanan Jajanan, maka tahap tersebut tidak memenuhi syarat kesehatan. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi berupa
pertanyaan yang menyajikan 2 dua kategori jawaban, yaitu “ya” dan “tidak” dengan mengobservasi sejak dari pemilihan bahan minuman, penyimpanan bahan
minuman, pengolahan bahan, penyimpanan minuman jadi, pengangkutan
Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.
minuman jadi sampai penyajian minuman susu kedelai kepada konsumen dan pengukuran hanya menggunakan 2 dua skor yaitu :
1. Yang termasuk kategori Ya a, skornya = 1
Merupakan kategori yang sesuai dengan ketentuan dari Kepmenkes RI No. 942MenkesSKVII2003.
2. Yang termasuk kategori tidak b, skornya = 0
3.9 Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil observasi hygiene sanitasi pembuat minuman susu kedelai yang telah diolah akan dianalisis secara deskriptif,
kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dinarasikan dengan kepustakaan yang relevan dan data hasil pemeriksaan bakteriologis air
yang diperoleh dari pemeriksaan laboratorium dibandingkan dengan Kepmenkes RI No. 907MenkesSKVII2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas
Air Minum. Apabila terdapat jumlah E. coli lebih dari 0 dalam 100 ml sampel air, maka dikatakan tidak memenuhi syarat.
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Geografi
Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar 265,10 Km
2
atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan
kotakabupaten lainya, Kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil. Secara