Gizi dan Manfaat Susu Kedelai Senyawa Anti Gizi pada Kedelai

Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010.

2.4.6.2 Lokasi Penjualan

a. Lokasi usaha harus jauh atau minimal 500 meter dari sumber pencemaran b. Lokasi usaha terhindar dari serangga c. Lokasi usaha dilengkapi tempat pembuangan sampah yang tertutup d. Lokasi usaha dilengkapi fasilitas pengendali serangga e. Dilengkapi fasilitas sanitasi air bersih, tempat penampungan sampah, tempat penampungan sampah, saluran pembuangan air limbah, jamban dan peturasan.

2.5 Susu Kedelai

Menurut para ahli botani, kedelai adalah tanaman berasal dari Manchuria dan sebahagian Cina. Kedelai yang dikenal sekarang termasuk dalam family Leguminosa, subfamily Papilionidae, genus Glycine dan spesie max, sehingga nama latinnya dikenal sebagai Glycine max. Tanaman ini tumbuh baik pada tanah dengan pH 4,5 dan tidak lebih dari 500 m di atas permukaan laut Koswara, 1992. Susu kedelai merupakan minuman bergizi tinggi dan sejak abad ke-2 SM sudah dibuat di Cina. Dari Cina berkembang ke Jepang dan setelah perang Dunia II berkembang ke Negara-negara Asean. Susu kedelai adalah produk seperti susu sapi, tetapi dibuat dari ekstrak kedelai. Susu kedelai diperoleh dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air. Hasil penggilingan kemudian disaring untuk memperoleh filtrate, yang kemudian didihkan dan diberi bumbu untuk meningkatkan rasanya Koswara, 1992.

2.5.1 Gizi dan Manfaat Susu Kedelai

Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010. Menurut penelitian susu kedelai mengandung banyak sekali gizi dan manfaat di dalamya, selain sebagai pengganti susu sapi, bahkan jauh lebih kaya akan gizi dibandingkan susu sapi, susu kedelai juga dapat dijadikan alternatif terbaik pengganti susu formula yang kencenderungan mengandung bakteri jahat yang membahayakan kesehatan balita dan anak-anak Vinadanvani, 2008. Protein susu kedelai mempunyai susunan asam amino yang mirip susu sapi sehingga sangat baik untuk pengganti susu sapi bagi mereka yang alergi lactose intolerance atau bagi mereka yang tidak menyukai susu sapi Koswara, 1992. Di samping itu, kedelai juga dapat digunakan sebagai sumber lemak, vitamin, mineral dan serat. Dilihat dari segi pangan dan gizi, kedelai merupakan sumber protein yang paling murah di dunia, di samping menghasilkan minyak dengan mutu yang baik. Berbagai varietas kedelai yang ada di Indonesia mempunyai kadar protein 30,53 sampai 44 persen, sedangkan kadar lemaknya 7,5 sampai 20,9 persen Koswara, 1992. Kedelai juga sudah diyakini banyak orang untuk penyembuhan penyakit, seperti diabetes, ginjal, anemia, rematik, diare, hepatitis, dan hipertensi. Kandungan zat dalam kedelai diyakini cukup berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit tersebut Cahyadi, 2008.

2.5.2 Senyawa Anti Gizi pada Kedelai

Di samping mengandung senyawa yang berguna, ternyata pada kedelai terdapat juga senyawa anti gizi dan senyawa penyebab off flavor penyimpangan citra rasa dan aroma pada produk olahan kedelai. Di antara senyawa anti gizi yang sangat mempengaruhi mutu produk olahan kedelai ialah antitrypsin, hemaglutinin, asam fitat, oligosakarida penyebab flatulensi timbulnya gas dalam perut sehingga perut menjadi Efni Ulina Sirait : Hygiene Sanitasi Pengolahan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli Dalam Susu Kedelai Pada Usaha Kecil Di Kota Medan 2009, 2010. kembung. Dalam pengolahan, senyawa-senyawa tersebut harus dihilangkan atau diinaktifkan, sehingga akan dihasilkan produk olahan kedelai dengan mutu terbaik dan aman untuk dikonsumsi manusia. Aktifitas antitrypsin dalam kedelai dapat dihilangkan dengan cara perendaman yang diikuti pemanasan. Pemanasan dapat dilakukan denga perebusan, pengukusan, atau dengan menggunakan otoklaf. Perendaman kedelai yang terlalu lama dapat menyebabkan penurunan kandungan gizinya. Hasil penelitian menunjukan perendaman selama 24 jam dan 76 jam berturut- turut akan menurunkan kandungan protein sebesar 36 dan 38 persen dari jumlah protein semula. Perendaman kedelai cukup dilakukan selama 6-8 jam sehingga kadar kedelai menjadi kira-kira 40-60 persen atau berat kedelai menjadi sekitar 2 kali berta semula Koswara, 1992.

2.5.3 Proses Pembuatan Susu Kedelai Proses Pembuatan Susu Kedelai Fathoni, 2008 terdiri dari:

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Hygiene Sanitasi Penjual Dan Analisa Bakteri Escherichia coli Pada Jus Jeruk Yang Dijual Di Kantin Yang Ada Di Universitas Sumatera Utara Medan Tahun 2010

8 90 75

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Hygiene Sanitasi Penyedian dan Pemeriksaan Escherichia coli Pada Sambal di Beberapa Rumah Makan Jalan Dr.Mansyur Kota Medan Sumatera Utara 2015

2 19 97

UJI BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN SUSU KEDELAI DARI BEBERAPA PENJUAL SUSU KEDELAI DI KOTA SURAKARTA UJI BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN SUSU KEDELAI DARI BEBERAPA PENJUAL SUSU KEDELAI DI KOTA SURAKARTA.

0 4 14

UJI BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN SUSU KEDELAI DARI BEBERAPA PENJUAL SUSU KEDELAI DI KOTA SURAKARTA UJI BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN SUSU KEDELAI DARI BEBERAPA PENJUAL SUSU KEDELAI DI KOTA SURAKARTA.

0 3 15

Hasil Pemeriksaan Minuman Susu Kedelai UJI BAKTERI Escherichia coli PADA MINUMAN SUSU KEDELAI DARI BEBERAPA PENJUAL SUSU KEDELAI DI KOTA SURAKARTA.

0 3 23

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

0 2 12