9 7
8. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
9. Bank adalah PT Bank DKI.
BAB II MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2 Penyediaan dan pengelolaan dana bergulir dimaksudkan untuk memberi kemudahan akses
permodalan bagi masyarakat di kelurahan yang bersangkutan. Pasal 3
Penyediaan dan pengelolaan dana bergulir bertujuan untuk: a. meningkatkan kemampuan kewirausahaan masyarakat kelurahan;
b. meningkatkan perekonomian masyarakat Kelurahan; c. menciptakan Lapangan kerja.
BAB III ASAS
Pasal 4 Pengelolaan dana bergulir dilaksanakan sesuai dengan asas:
•
Keadilan yang berarti dana bergulir dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat kelurahan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
•
Kemitraan yang berarti terciptanya kerja sama yang saling membutuhkan dan menguntungkan.
•
Kesederhanaan yang berarti proses pengelolaan dana bergulir diLakukan dengan prosedur yang sederhana, mudah, cepat, dan tepat serta tertib administraSi.
•
Akuntabet yang berarti setiap kegiatan pengelolaan dana berguLir dapat dipertanggungjaWabkafl secara obyektif dan terukur.
•
Transparansii yang berarti penerimaan, pencatatan, penyaluran, pengembalian, peLaporan dan pertanggungiaWabafl sesuai dengan kaidah-kaidah keuangan.
•
Taat asas yang berarti seluruh kegiatan pengelolaan dana bergutir dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan.
BAB IV STATUS, SIFAT DAN SUMBER
Pasal 5 Dana bergulir merupakan uang milik Pemerintah Daerah dengan status kekayaan daerah yang
tidak dipisahkan. Pasal 6
Sesuai dengan peruntukannya Dana Bergulir dimanfaatkan sebagai pemberdayaan ekonomi masyarakat Kelurahan yang bersifat bergulir
98
Pasal 7 Dana bergulir bersumber dari:
a. APBD alokasi pembiayaan; b. Jasa Pemanfaatan dana bergulir;
c. Hibah dari pihak ketiga yang sah dan tidak mengikat. BAB V
PENGELOLAAN
Pasal 8 1. Pengelolaan dana bergulir dilaksanakan oleh Unit pelaksana Teknis Dinas;
2. Dalam melaksanakan pengelolaan dana bergulir, pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bekerjasama dengan LKM Koperasi, Bank danatau pihak ketiga yang
berkompeten. 3. Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat 1
ditetapkan oleh Gubernur.
BAB VI PEMANFAAT DAN JASA PEMANFAATAN
Pasal 9 Pemanfaat dana bergulir adalah orang perseorangan atau kelompok masyarakat yang
potensial atau memiliki usaha produktif berskala mikro, tidak memiliki akses perbankan, berdomisili dan bertempat tinggal di kelurahan setempat.
Pasal 10 1. Atas pemanfaatan dana bergulir oleh pemanfaat sebagaimana dirnaksud dalam Pasal
9, dikenakan jasa pemanfaatan. 2. Besaran jasa pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan
mempertimbangkan:
o
Nilai tambah yang dihasilkan dari pemanfaatan dana bergulir oleh pemanfaat;
o
Risiko penyaluran dana;
o
Daya beli masyarakat;
o
Keberlangsungan dana bergulir. 3. Jasa pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 besarannya ditetapkan oleh
UPT sesuai dengan Keputusan Gubernur. Pasal 11
1. Jasa pemanfaatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat 1 dialokasikan untuk: a. belanja operasional UPT;
b. jasa mitra kerja pengelolaan; c. penambahan dana bergulir.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran alokasi peruntukan dan prosentase pembagian jasa pemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur.