Karakteristik Usaha Responden GAMBARAN UMUM KOPERASI

71 Gambar 7. Presentase Responden Berdasarkan Jenis Usaha Sumber: Data primer diolah 2011 Gambar 7 menunjukan bahwa sampel didominasi oleh responden yang menjalankan usaha dibidang jasa kuliner, yaitu sebanyak 66,67, usaha jasa kuliner meliputi usaha warung nasi, bakso gerobak, gorengan, dll. Jenis usaha dagang menduduki peringkat kedua dengan presentase sebanyak 26,67. Sedangkan jenis usaha produksi merupakan yang paling sedikit yaitu 10,00, salah satu usaha produksi yaitu usaha produksi tempe . Status usaha responden dibedakan berdasarkan kepemilikan, yaitu usaha milik sendiri dan usaha milik bersama. Dari hasil penelitian didapat bahwa 100 usaha yang dijalankan oleh responden merupakan usaha milik sendiri dan tidak ada responden 0 yang menjalankan usaha dengan kepemilikan bersama. Tabel 4 dibawah ini menyajikan presentase responden berdasarakan pada status kepemilikan usaha yang dijalankan. 3 12 30 6,67 26,67 66,67 5 10 15 20 25 30 35 Produksi Pedagang Jasa Kuliner Jenis Usaha Jumlah Responden 72 Tabel 4. Presentase Responden Berdasarkan Status Usaha No. Jenis Usaha Jumlah Responden Presentase 1 Milik Sendiri 45 100 2 Milik Bersama Total 45 100 Sumber: Data primer diolah 2011 Karakteristik usaha responden selanjutnya dibedakan berdasarkan lokasi usaha. Terdapat dua jenis lokasi usaha yaitu lokasi usaha yang menyatu dengan tempat tinggal dan lokasi usaha yang memisah dengan tempat tinggal. Tabel 5 merupakan jumlah dan presentase responden berdasarkan lokasi usaha. Tabel 5. Presentase Responden Berdasarkan Lokasi Usaha No. Lokasi Usaha Jumlah Responden Presentase 1 Menyatu tempat tinggal 21 47,67 2 Memisah tempat tinggal 24 53,33 Total 45 100 Sumber: Data primer diolah 2011 Tabel 5 menunjukan bahwa antara usaha yang menyatu dengan tempat tinggal dengan usaha yang memisah dengan tempat tinggal tidak memiliki perbedaan jumlah yang signifikan. Usaha yang menyatu dengan tempat tinggal sebanyak 47,67 sebagian besar merupakan usaha produksi dan jasa kuliner, sedangkan usaha yang memisah dengan tempat tinggal sebanyak 53,33 merupakan usaha pedagang dan sebagian usaha jasa kuliner. Prioritas usaha dibedakan menjadi usaha utama dan usaha sampingan. Usaha utama adalah usaha yang penghasilannya merupakan pendapatan terbesar rumah tangga dan digunakan untuk memenuhi sebagian besar konsumsi rumah tangga. Sedangkan usaha sampingan adalah usaha yang penghasilannya bukan pendapatan terbesar atau utama melaikan sebagai tambahan pendapatan utama 73 suatu rumah tangga. Tabel 6 di bawah ini menyajikan presentase responden berdasarkan prioritas usaha yang dijalankan. Tabel 6. Presentase Responden Berdasarkan Prioritas Usaha No. Prioritas Usaha Jumlah Responden Presentase 1 Usaha Utama 38 84,44 2 Usaha Sampingan 7 15,56 Total 45 100 Sumber: Data primer diolah 2011 Berdasarkan Tabel 6 diketahui bahwa sebanyak 84,44 responden mengaku usaha makanan olahan yang mereka jalankan merupakan prioritas utama, dimana pendapatan dari usaha tersebut memenuhi sebagian besar konsumsi rumah tangga. Sedangkan 15,56 responden lain mengaku usaha yang dijalankan merupakan usaha sampingan, dimana pendapatan usaha tersebut bukanlah pendapatan utama rumah tangga, melainkan hanya sebagai tambahan pendapatan keluarga. Responden menentukan lama usaha yang sudah mereka jalankan dengan memilih satu dari empat interval dalam satuan tahun. Gambar 8 di bawah ini menerangkan bahwa paling banyak responden telah menjalankan usaha makanan olahan lebih dari 5 tahun, yaitu dengan presentase sebesar 64,44 atau sejumlah 29 responden. Selain itu 26,67 responden telah menjalankan usaha selama 3-5 tahun dan 8,89 responden mengaku telah menjalankan usaha mereka selama 1-3 tahun. Sedangkan tidak ada responden 0,00 yang telah menjalankan usaha dibawah 1 tahun. 74 Gambar 8. Presentase Responden Berdasarkan Lama Menjalankan Usaha Sumber: Data primer diolah 2011 Usaha responden diklasifikasikan juga berdasarkan sumber modal awal pembentukan usaha. Dari data hasil penelitian didapat 86,67 responden mendirikan usaha menggunakan modal pribadisendiri. 13,33 responden menggabungkan modal pribadi dan modal pinjaman sebagai modal awal pendirian usaha. Sedangkan tidak ada 0,00 responden yang menggunakan seluruh modal pinjaman untuk pendirian awal usaha. Usaha responden berdasarkan sumber modal awal ditunjukan oleh Tabel 7. Tabel 7. Presentase Responden Berdasarkan Sumber Modal Usaha No. Sumber Modal Awal Jumlah Responden Presentase 1 Pribadi 39 86,67 2 Pinjaman 3 Pribadi + Pinjaman 6 13,33 Total 45 100 Sumber: Data Primer diolah 2011 4 12 29 0,00 8,89 26,67 63,33 5 10 15 20 25 30 35 1 Th. 1 - 3 Th. 3 -5 Th. 5 Th. Lama Usaha Jumlah Responden 75

4.8 Kondisi Pemanfaatan Kredit

Kredit yang dimanfaatkan oleh pengusaha makanan olahan adalah program kredit dana bergulir yang disalurkan oleh Koperasi Jasa Keuangan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kelurahan KJK PEMK Kebayoran Lama Utara. Kondisi pemanfaatan kredit yang dimaksud adalah persepsi maupun informasi yang didapatkan oleh para pemanfaat mengenai prosedur dan proses pemanfaatan kredit sebagai upaya menambah modal usaha. Beberapa pertanyaan mengenai pemanfaatan kredit oleh pengguna diajukan melalui kuesioner. Adapun pertanyaan tersebut terkait informasi program kredit, lama memanfaatkan kredit, jumlah kredit yang dimanfaatkan, prosedur penyaluran kredit, juga tingkat pendapatan usaha sebelum dan setelah memanfaatkan kredit. Adanya program kredit dana bergulir pada KJK PEMK Kebayoran Lama utara disosialisasikan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada anggota koperasi. Sosialisasi langsung dilakukan sendiri oleh pengelola dan pengurus koperasi kepada kelompok masyarakat sebagai anggota koperasi. Sosialisasi tidak langsung dilakukan oleh masyarakat ke masyarakat lainnya temantetangga, selain itu diharapkan masyarakat ingin mencari informasi sendiri terkait program dan prosedur pemanfaatan kredit pada KJK PEMK Kebayoran Lama Utara. Tabel 8 di bawah ini menunjukan bahwa sebagian besar responden yaitu 57,78 mengetahui program kredit melalui sosialisasi langsung oleh koperasi. Sosialisasi langsung oleh koperasi yaitu dalam bentuk seminar dan pemasaran secara langsung kepada anggota koperasi oleh pengelola dan pengurus, juga ketua 76 RT dan RW setempat. Sisanya sebanyak 42,22 responden mengaku mendapatkan informasi tersebut dari temantetangga mereka yang telah lebih dulu memanfaatkan program kredit dana bergulir KJK PEMK. Tabel 8. Presentase Responden Berdasarkan Sumber Informasi Program Kredit No. Sumber Informasi Jumlah Responden Presentase 1 Sosialisasi Koperasi 26 57,78 2 Temantetangga 19 42,22 3 Mencari sendiri Total 45 100 Sumber: Data primer diolah 2011 Lamanya responden memanfaatkan kredit yang disalurkan oleh KJK PEMK Kebayoran Lama Utara dapat dilihat dalam Tabel 9 di bawah ini. Tabel 9. Presentase Responden Berdasarkan Lamanya Pemanfaatan Kredit No. Lama Pemanfaatan tahun Jumlah Responden Presentase 1 1 5 11,11 2 1 13 28,89 3 2 19 42,22 4 3 8 17,78 Total 45 100 Sumber: Data primer diolah 2011 Berdasarkan Tabel 9 diketahui paling banyak responden dengan presentase sebesar 42,22 telah memanfaatkan kredit selama 2 tahun, dengan kata lain telah memanfaatkan kredit selama 2 periode kredit. Selain itu 28,89 responden mengaku telah memanfaatkan kredit selama 1 tahun dan 17,78 responden yang memanfaatkan kredit selama 3 tahun. Presentase terkecil yaitu 11,11 merupakan responden yang telah memanfaatan kredit selama dibawah 1 tahun. Diharapkan seluruh anggota koperasi mengetahui dan mengikuti dengan benar keseluruhan prosedur yang berlaku pada KJK PEMK Kebayoran Lama

Dokumen yang terkait

Peranan Dinas Penanaman Modal, Koperasi, dan Pengusaha Kecil Menengah dalam Mengelola Dana Pinjaman Bergulir di Kabupaten Deli Serdang.

9 167 209

Pengaruh Tingkat Kepuasan Mitra Kerja LPBD-KUMKM

0 3 134

ANALISIS PENGARUH JUMLAH DANA BERGULIR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) DI BANDAR LAMPUNG

1 14 57

ANALISA PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA Analisa Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pengusaha Mikro Di Surakarta (Pada Koperasi Simpan Pinjam Lumbung Artha).

0 4 13

ANALISA PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA Analisa Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pengusaha Mikro Di Surakarta (Pada Koperasi Simpan Pinjam Lumbung Artha).

0 2 12

PINJAMAN KREDIT BERDASARKAN JAMINAN DAN TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) PINJAMAN KREDIT BERDASARKAN JAMINAN DAN TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) BAYU MANDIRI DI JEPARA TAHUN 2011.

0 0 15

PENGARUH PERTAMBAHAN DANA, ALOKASI DANA, JUMLAH ANGGOTA SERTA PENDAPATAN KOPERASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SIMPAN PINJAM KPRI “SUMBER REJEKI” DUDUKSAMPEYAN KABUPATEN GRESIK.

4 9 117

EVALUASI PROGRAM KREDIT DANA BERGULIR TAHUN 2013 PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA SURAKARTA.

0 0 13

ANALISIS KELAYAKAN KEUANGAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN (KJK) PEMK RAMBUTAN JAKARTA TIMUR

0 0 9

PENGARUH PERTAMBAHAN DANA, ALOKASI DANA, JUMLAH ANGGOTA SERTA PENDAPATAN KOPERASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SIMPAN PINJAM KPRI “SUMBER REJEKI” DUDUKSAMPEYAN KABUPATEN GRESIK

0 0 22