Analisis Deskriptif Metode Pengolahan dan Analisis Data

45 yang paling menonjol. Beberapa karakteristik yang akan dianalisis seperti karakteristik responden dalam hal ini pengusaha makanan olahan anggota koperasi jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan, karakteristik usaha yang dijalankan jenis usaha, lokasi usaha, lama usaha, dan sebagainya juga kondisi kredit yang dimanfaatkan.

3.6.2 Analisis Kuantitatif

Alat yang akan digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi linier sederhana dengan bantuan komputer menggunakan program Statistical Product and Service Solutions SPSS 17.0. Korelasi diberi pengertian sebagai hubungan antara dua variabel atau lebih Muhidin dan Abdurahman, 2007: 105. Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional maupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen Sugiyono, 2009: 261.

3.6.2.1 Analisis Korelasi

Metode analisa dalam penelitian ini adalah dengan menganalisa angka- angka yang ditujukan oleh data serta menganalisis korelasi antara hubungan variabel dan alat ukur yang ada. Dalam penelitian ini digunakan anasisis Korelasi Product Moment yang dapat dihitung dengan rumus Sugiyono, 2009: 274 sebagai berikut: r = � ∑ �� ��− ∑ �� ∑ �� �[� ∑ �� 2 − ∑ �� 2 ] [ � ∑ �� 2 − ∑ �� 2 ] 46 Dimana : r = Besarnya korelasi antara X dan Y n = Jumlah sampel X = Pemberian kredit Y = Pendapatan Keterangan: Nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi sempurna kuat sekali dan negatif. Nilai r = 0, maka korelasi adalah lemah tidak ada hubungan. Nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi adalah sempurna kuat sekali dan positif. Untuk mengetahui arah hubungan antara dua variabel ditunjukan oleh tanda positif + dan negatif - yang terdapat pada koefisien korelasi, apabila korelasi r bertanda minus - menunjukan hubungan yang negatif dan sebaliknya apabila korelasi r bertanda positif + maka hubungan yang ditunjukan adalah positif +. Nilai r bertujuan untuk menentukan keeratan hubungan atau korelasi antar variabel tersebut. Menurut Sugiyono 2009: 231 penafsiran terhadap koefisien korelasi nilai r dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut: Tabel 2. Intepretasi Nilai Korelasi r No. Interval Koefisien Tingkat Hubungan 1 0,00 – 0,199 Sangat rendah 2 0,20 – 0,399 Rendah 3 0,40 – 0,599 Sedang 4 0,60 – 0,799 Kuat 5 0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono 2009: 231

Dokumen yang terkait

Peranan Dinas Penanaman Modal, Koperasi, dan Pengusaha Kecil Menengah dalam Mengelola Dana Pinjaman Bergulir di Kabupaten Deli Serdang.

9 167 209

Pengaruh Tingkat Kepuasan Mitra Kerja LPBD-KUMKM

0 3 134

ANALISIS PENGARUH JUMLAH DANA BERGULIR PNPM MANDIRI PERKOTAAN TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) DI BANDAR LAMPUNG

1 14 57

ANALISA PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA Analisa Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pengusaha Mikro Di Surakarta (Pada Koperasi Simpan Pinjam Lumbung Artha).

0 4 13

ANALISA PENGARUH PEMBERIAN KREDIT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PENGUSAHA Analisa Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Pengusaha Mikro Di Surakarta (Pada Koperasi Simpan Pinjam Lumbung Artha).

0 2 12

PINJAMAN KREDIT BERDASARKAN JAMINAN DAN TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) PINJAMAN KREDIT BERDASARKAN JAMINAN DAN TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) BAYU MANDIRI DI JEPARA TAHUN 2011.

0 0 15

PENGARUH PERTAMBAHAN DANA, ALOKASI DANA, JUMLAH ANGGOTA SERTA PENDAPATAN KOPERASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SIMPAN PINJAM KPRI “SUMBER REJEKI” DUDUKSAMPEYAN KABUPATEN GRESIK.

4 9 117

EVALUASI PROGRAM KREDIT DANA BERGULIR TAHUN 2013 PADA DINAS KOPERASI DAN UMKM KOTA SURAKARTA.

0 0 13

ANALISIS KELAYAKAN KEUANGAN PADA KOPERASI JASA KEUANGAN (KJK) PEMK RAMBUTAN JAKARTA TIMUR

0 0 9

PENGARUH PERTAMBAHAN DANA, ALOKASI DANA, JUMLAH ANGGOTA SERTA PENDAPATAN KOPERASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SIMPAN PINJAM KPRI “SUMBER REJEKI” DUDUKSAMPEYAN KABUPATEN GRESIK

0 0 22