55
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI adalah lembaga swadaya tertua di Indonesia yang telah aktif melindungi kepentingan konsumen. Lembaga ini
berperan penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen, bahkan aktif memberikan masukan kepada lembaga pemerintah maupun swasta.
Kotler dan Amstrong 2001 menyatakan, ”Efektivitas pengaruh kelompok acuan pada perilaku konsumen bervariasi, tergantung pada produknya dan
tersedianya informasi tentang produk itu untuk konsumen. Semakin sedikit informasi atau pengalaman seseorang terhadap produk tertentu, maka semakin kuat pengaruh
kelompok rujukan terhadap produk dan orang tersebut. Pengaruh cenderung sangat kuat jika produk tersebut dilihat oleh orang lain yang dihormati oleh konsumen.
Sebaliknya pembelian produk yang dibeli dan digunakan untuk kebutuhan pribadi tidak banyak dipengaruhi oleh kelompok rujukan, karena baik produk maupun merek
tidak dikenali oleh orang lain.”
II.3.3 Lingkungan Makro
a. Lingkungan Fisik
Konsumen selain berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, juga berinteraksi dengan lingkungan alam sekelilingnya. Ia dipengaruhi oleh lingkungan alam
sekitarnya, cuaca, iklim, temperature dan letak geografi. Bahkan konsumen pun akan mempengaruhilingkungan alam sekitarnya. Konsumen yang berperilaku buruk seperti
membuang sampah sembarangan akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan, dan merugikan semua pihak.
Peter dan Olson 2002 membagi lingkungan konsumen terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Sumarwan 2002 menyatakan bahwa,
“Lingkungan sosial adalah semua interaksi sosial yang terjadi di antara konsumen dengan orang di sekelilingnya atau antara banyak orang. Lingkungan fisik adalah
segala sesuatu yang berbentuk fisik. Rumah adalah lingkungan mikro fisik bagi konsumen. Rumah akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen secara
langsung. Rumah yang kotor akan mendorong konsumen untuk segera
56
membersihkan kotoran tersebut karena akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi konsumen.
Alam sekeliling konsumen seperti hujan, suhu udara, kemacetan lalu lintas adalah lingkungan mikro fisik konsumen, yang mempengaruhi konsumen secara
langsung. Udara yang panas akan mendorong untuk banyak mengkonsumsi minuman dingin. Penjualan paying akan meningkat pada saat musim hujan.
Waktu sangat mempengaruhi perilaku konsumen. Pada pagi hari, konsumen tidak menyukai minuman sari jeruk. Sebaliknya, mereka menyukai minuman sari jeruk
pada waktu lain, siang atau malam. Toko atau Plaza akan dipenuhi oleh para pengunjung pada waktu akhir pecan atau awal bulan. Sebagian konsumen
mungkin akan menghindari kunjungan pada waktu tersebut, dan berkunjung pada hari yang berbeda.”
b. Lingkungan Ekonomi
Situasi Ekonomi Makro adalah mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Variabel dari ekonomi makro meliputi; 1 Tingkat pendapatan nasional,
2 Konsumsi rumah tangga, 3 Investasi nasional swastapemerintah, 4 Tingkat tabungan, 5 Belanja pemerintah, 6 Tingkat harga – harga umum, 7 Jumlah uang
yang beredar Inflasi, 8 Tingkat bunga, 9 Kesempatan kerja, 10 APBN, dan 11 Neraca pembayaran Eksport dam Import.
Secara umum masalah dalam ekonomi makro terbagi menjadi dua yaitu masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi dan masalah jangka panjang
maslaah pertumbuhan. Yang lebih terinci menjadi lima masalah pokok adalah : 1.
Inflasi adalah naiknya harga – harga komoditi secara umum yang disebabkan oleh tidak sinkronnya program pengadaaan komoditi produksi, penentuan
harga, pencetakan uang dan sebagai dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat.
57
2. Pengangguran suatu permasalahan yang terjadi pada setiap negara terutama
negara – negara yang sedang berkembang. Yangh dimaksudkan adalah bagaimana setiap lowongan pekerjaan tersebut dapat terisi oleh pencari kerja
yang sesuai dengan tingkat keahlian dan kebutuhan kerja tersebut. 3.
Neraca Pembayaran Yang Timpang adanya kesenjangan antara jumlah perolehan negara dari ekspor dan pembayaran untuk impor. Jika kondisi
volume impor lebh besar defisit mengakibatkan devisa menurun sehingga nilai mata uang lokal akan jatuh. Jika Kondisi volume ekspor lebih besar
surplus mengkibatkan nilai uang menguat terhadap luar negeri sehingga akan berdampak makin naiknya impor ekspor relative turun. Untuk itu maka
Neraca Pembayaran harus terkondisi seimbang dengan demikian apabila terjadi surplus, ada kekuatan ekonomi yang dapat mengendalikan impor dan
mempertahankan ekspor. 4.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi, Sesuai dengan teori yang pernah disampaikan oleh Maltus bahwa bumi tidak bertambah meskipun jumlah
penduduk bertambah yang diikuti dengan produktifitas yang tinggi maka pendapatan penduduk juga tinggi, maka pertumbuhan ekonomi juga akan
tinggi, tapi logika dimana bumi tidak bertambah maka upaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah menjadi masalah dunia.
5. Peningkatan Kapasitas Produksi, bagaimana mengupayakan tingkat investasi
masyarakat meningkat namun juga diiringi dengan tingkat konsumsi
58
masyarakat juga naik, karena untuk dapat membiayai peningkatan kapasitas produksi dari tabungan masyarakat padahal jika masyarakat cenderung
menabung maka konsumsi masyarakat akan menurun Arief, 1996.
Pasar mensyaratkan adanya daya beli. Daya beli yang ada di suatu perekonomian bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, utang, dan ketersediaan kredit saat ini.
pemasar harus memperhatikan dengan cermat kecenderungan utama pendapatan dan pola pembelanjaan konsumen.
Situasi ekonomi makro sangat mempengaruhi perilaku konsumsi masyarakat. Pada saat terjad inflasi, harga produk akan meningkat.
Akibatnya daya beli masyarakat khususnya masyarakat dengan pendapatan tetap akan turun. Begitu pula dengan tingginya jumlah pengangguran akan menurunkan tingkat
pendapatan nasional.
Pengeluaran konsumen dipengaruhi oleh tabungan, utang, dan ketersediaan kredit bagi konsumen. Akses ke tingkat bunga yang lebih rendah membantu
perusahaan berekspansi dengan lebih cepat.
c. Lingkungan Demografi