60
d. Lingkungan Teknologi
Salah satu kekuatan yang paling dramatis dalam membentuk kehidupan manusia adalah teknologi. Tingkat pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh berapa banyak
teknologi baru utama yang ditemukan. Teknologi baru menciptakan konsekuensi jangka panjang yang tidak selalu dapat diduga. Banyak produk yang akan dianggap biasa saat ini
tidak ada pada 40 tahun yang lalu. Lebih banyak gagasan yang sedang diwujudkan, tenggang waktu antara ide baru dan keberhasilan implementasinya semakin pendek.
Saat ini ilmuwan sedang bekerja untuk menghasilkan beragam jenis teknologi baru yang akan merombak produk dan proses produksi. Beberapa pekerjaan yag paling
menggairahkan dilakukan dalam bidang bio-teknologi, electronic solid-state, robotic, dan materials sciences. Dalam mewujudkan hal itu diperlukan pengalihan dana yang lebih
besar untuk membiayai riset-riset tersebut. Saat prosuk menjadi lebih rumit, masyarakat perlu mendapat keyakinan atas
keamanan prosuk tersebut. Akibatnya, kekuasaan badan-badan pemerintah telah diperluas untuk menginvestigasi dan melarang produk yang kemungkinan besar tidak
aman. Pemasar harus memperhatikan peraturan-peraturan itu saat mengusulkan, mengembangkan, dan meluncurkan produk baru Sunarto, 2006
e. Lingkungan Politik dan Hukum
Keputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan lingungan politik dan hukum. Lingkungan itu dibentuk oleh hukum, badan pemerintah, dan
kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi beragam organisasi dan individu.
61
Menurut Sunarto 2006, peraturan perundang-undangan bisnis memiliki tiga tujuan utama: melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak sehat, melindungi
konsumen dari praktek bisnis yang tidak sehat, dan melindungi kepentingan masyarakat dan pelaku bisnis yang tak terkendali. Tujuan utama peraturan bisnis dan
penegakannya adalah membebankan kepada dunia bisnis dengan biaya sosial yang ditimbulkan oleh produk atau proses produksi mereka. Peraturan yang mempengaruhi
dunia bisnis terus meningkat dari tahun ke tahun. Pemasar harus memiliki pengetahuan kerja yang baik mengenai peraturan
perundang-undangan utama yang melindungi persaingan, konsumen, dan masyarakat. Perusahaan umumnya menetapkan prosedur penelaahan hukum dan
menyebarluaskan standar etika dan menuntun manajer pemasaran. Sebuah kekuatan penting yang mempengaruhi bisnis adalah gerakan
konsumen. Sebuah kekuatan pembeli dalam menghadapi penjual. Gerakan konsumen telah menuntut dan memenangkan hak untuk mengetahui biaya bunga pinajaman
yang sesungguhnya, biaya standar per unit yang sesungguhnya atas merek-merek yang bersaing, kandungan dasar sebuah produk, dan manfaat produk yang
sesungguhnya. Sebagai tanggapan atas konsumerisme, beberapa perusahaan telah mendirikan departemen konsumen untuk membantu merumuskan kebijakan dan
menanggapi keluhan konsumen.
62
II.4 Minat Beli dan Tahapan Minat Beli Konsumen
Minat beli respons merupakan reaksi yang muncul sebagai tanggapan dari stimuli baik internal maupun eksternal. Stimuli eksternal berupa ransangan dari
strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Simamora, 2003. Respon bisa mencakup area pengetahuan cognitive response, area perasaan
affective response, dan area tindakan behavioral response. Rangsangan bauran pemasaran dalam bentuk iklan misalnya, akan memberikan pengatahuan pada
konsumen informasi-informasi seputar produk, antara lain keunggulan produk, bentuk, harga, lokasi penjualan, dan sebagainya. Dengan meningkatnya pengetahuan
akan produk akan mempengaruhi konsumen dalam bentuk timbulnya keinginan untuk memiliki. Keinginan untuk memiliki ini kemudian akan berlanjut pada tindakan
melakukan pembelian atau tidak. Kebanyakan perusahaan menggunakan tingkat penjualan sebagai ukuran dari
pengaruh bauran pemasaran. Hal ini dikarenakan penjualan merupakan hasil akhir dari perilaku. Namun sebelum sampai pada tahap tersebut, ada proses yang terjadi
dalam diri konsumen. Sebelum membeli produk, pasar sasaran harus mengenal terlebih dahulu produknya yang akhirnya menimbulkan minat dalam diri konsumen
untuk membelinya. Minat ini kemudian akan mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian. Jadi prosesnya diawali dari mengenal produk, timbulnya
minat, kemudian membeli.
63
Simamora 2003 menyatakan bahwa, ”minat beli terjadi melalui beberapa tahap, antara lain:
1 Kesadaran awareness, pada tahap ini perusahaan melakukan promosi agar
konsumen mengenal produk dan menyadari bahwa produk tersebut ada. 2
Pengetahuan knowledge, pada tahap ini perusahaan melakukan promosi yang informatif agar konsumen sasaran memiliki pengetahuan yang banyak
atas produk. 3
Suka liking, pada tahap ini konsumen sudah menyukai dan berminat terhadap produk.
4 Menjadikan produk sebagai pilihan preference, pada tahap ini konsumen
sudah menempatkan produk sebagai pilihan utama. 5
Yakin dengan produk conviction, pada tahap ini konsumen memiliki keyakinan terhadap produk dan menganjurkannya pada orang lain, dan
6 Pembelian purchase, pada tahap ini konsumen yang sudah mengenal, tahu,
suka, menjadikan produk sebagai pilihan dan yakin akan pilihannya, akan membeli produk pada saat yang tepat.”
Simamora menambahkan bahwa melalui sudut pandang perusahaan ada dua
arah respons, yaitu positif dan negatif. Respons positif terjadi kalau respons mengarah pada perilaku yang diinginkan perusahaan, yakni perhatian, berminat,
ingin, dan bertindak. Sedangkan respon negatif dimana konsumen menjadi bingung, tidak berminat, tidak ingin, dan tindak bertindak.
II.5 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian