159
159
b. Uji Multikolonieritas
Multikolineritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini
menyebabkan koofisien-koofisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koofisien regresi menjadi tidak terhingga.
Tabel IV.5 Hasil Uji Multikolineritas Hipotesis Pertama Toyota Avanza
Collinearity Statistic Model
Tolerance VIF Produk .392
2.552 Harga .392
2.552
Dependent Variable: Minat Beli Konsumen Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel IV.5 di atas diketahui bahwa nilai VIF untuk variabel bebas bauran pemasaran yang terdiri atas produk dan harga lebih kecil dari 5 VIF
5. Dengan demikian persamaan regresi hipotesis pertama Toyota Avanza terbebas dari asumsi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Sebaliknya, jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
160
160
Gambar IV.2 Grafik Heterokedastisitas Data Hipotesis Pertama Toyota Avanza
Berdasarkan pada Gambar IV.2 di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa persamaan regresi hipotesis pertama Toyota Avanza terbebas dari asumsi heteroskedastisitas.
-1 1
2
Regression Standardized Predicted Value
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
-4 -2
2 4
Regression Studentized Residual
Dependent Variable: Minat Beli Konsumen
161
161
IV.2.1.2 Regresi Berganda Hipotesis Pertama Toyota Avanza
Hipotesis pertama untuk Toyota Avanza menyatakan bahwa Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk X
1
dan harga X
2
berpengaruh terhadap minat
konsumen Y membeli mobil Toyota Avanza di Medan.
Tabel IV.6 Hasil Regresi Berganda Hipotesis Pertama Toyota Avanza Unstandarized
Coefficient Standarized
Coefficient Model
B Std. Error
Beta 1
Constant Produk
Harga 9.709
.421 .359
3.336 .108
.159 .461
.266
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
Berdasarkan pada Tabel IV.6, maka persamaan regresi linier berganda dalam penelitian adalah:
1
= 9.709 + 0.421X
1
+ 0.359X
2
Parsamaan di atas menunjukan bahwa produk X
1
dan harga X
2
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi naik atau turunnya minta beli Y. Produk dan
harga mempunyai koefisien regresi positif yang membuktikan kontibusinya terhadap naik atau turunnya minat beli.
Nilai koefisien determinasi R
2
dipergunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas, yaitu produk X
1
dan harga X
2
terhadap variabel terikat yaitu minat beli Y. Berdasarkan Tabel IV.7 diperoleh nilai koefisien determinasi
sebesar 0.475. Hal ini menunjukan bahwa 47,5 variabel minat beli Y dapat dijelaskan oleh produk X
1
dan harga X
2
, sedangkan 52,5 adalah merupakan pengaruh dari variabel bebas lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian, antara
162
162
lain seperti lingkungan sosial konsumen, kondisi ekonomi makro, demografi, dan perkembangan teknologi.
Tabel IV.7 Determinasi Hipotesis Pertama Toyota Avanza Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of The Estimate
1 .689
a
.475 .464 4.44435
Predictors: Constant, Produk, Harga Dependent Variabel: Minat Beli Konsumen
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
IV.2.1.3 Uji F Serempak Hipotesis Pertama Toyota Avanza
Model hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: 1
H : b
1
,b
2
= 0. Artinya bahwa strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga tidak berpengaruh terhadap minat konsumen membeli mobil
Toyota Avanza di Medan; 2
H
1
: b
1
,b
2
≠
0. Artinya bahwa strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga berpengaruh terhadap minat konsumen membeli mobil
Toyota Avanza di Medan. Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak adalah sebagai berikut: H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α 10. Sebaliknya, H
ditolak H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α 10.
Hasil pengujian hipotesis pertama secara serempak untuk mobil Toyota Avanza dapat dilihat pada Tabel IV.8 sebagai berirkut:
Tabel IV.8 Uji F Serempak Hipotesis Pertama Toyota Avanza Model Sum
of Df
Mean F
Sig.
163
163
Squares Square 1
Regression Residual
Total 1712.410
1896.216 3608.626
2 96
98 856.205
19.752 43.347 .000
a
Predictors: Constant, Produk, Harga Dependent Variable: Minat Beli Konsumen
Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
Berdasarkan Tabel IV.8 di atas diperoleh bahwa nilai F
hitung
43.347 lebih besar dibandingkan dengan nilai F
tabel
3.09, dan sig. g 0.000
a
lebih kecil dari alpha 10 0.1. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil penelitian menolak H
dan menerima H
1
. Dengan demikian secara serempak strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga mampu meningkatkan minat beli konsumen atas
mobil Toyota Avanza di Medan, dengan tingkat pengaruh yang sangat signifikan. Dalam hal ini, berarti tenaga pemasar dari perusahaan Toyota telah berhasil
menciptakan program pemasaran yang tepat karena mampu mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen bahwa Toyota Avanza merupakan mobil
yang tepat untuk dibeli diantara berbagai mobil merek lain yang ditawarkan. Dengan pemikiran tersebut menimbulkan minat beli konsumen atas produk. Hal ini ditandai
dengan tingginya penjualan mobil Toyota Avanza di kota Medan.
IV.2.1.4 Uji T Parsial Hipotesis Pertama Toyota Avanza
Hipotesis yang diajukan untuk pengujian parsial adalah sebagai berikut: Pengaruh variabel produk terhadap minat beli konsumen
1. H
: b
i
= 0, Variabel produk tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat konsumen membeli mobil Toyota Avanza di Medan;
164
164
H : b
i
≠ 0, Variabel produk berpengaruh secara parsial terhadap minat konsumen membeli mobil Toyota Avanza di Medan.
2. Pengaruh variabel harga terhadap minat beli konsumen
H : b
i
= 0, Variabel harga tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat konsumen membeli mobil Avanza di Medan;
H : b
i
≠ 0, Variabel harga berpengaruh secara parsial terhadap minat konsumen membeli mobil Toyota Avanza di Medan.
Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai berikut: H diterima
jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
pada α 10. Sebaliknya, H
ditolak H
1
diterima jika t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
pada α 10.
Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial untuk mobil Toyota Avanza dapat dilihat pada Tabel IV.9 berikut:
Tabel IV.9 Uji T Parsial Hipotesis Pertama Toyota Avanza
Model t Sig.
1 Constant
Produk Harga
2.911 3.898
2.253 .004
.000 .027
Dependent Variable: Minat Beli Konsumen Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah
Berdasarkan Tabel IV.9 di atas diperoleh hasil sebagai berikut: 1.
Nilai t
hitung
untuk variabel produk 3.898 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
1.29, atau nilai sig. t untuk variabel produk Produk 0.000 lebih kecil dari alpha 0.10.
165
165
2. Nilai t
hitung
untuk variabel harga 2.253 lebih besar dibandingkan dengan nilai t
tabel
1.29, atau nilai sig. t untuk variabel Harga 0.027 lebih kecil dari alpha 0.10.
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka menolak H dan menerima H
1
. Dengan demikian secara parsial variabel Produk dan Harga berpengaruh secar sangat
signifikan terhadap minat beli konsumen. Perolehan pengaruh dari strategi produk mengindikasikan bahwa, dalam
strategi produk ditawarkan unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian. Mobil Toyota Avanza
menurut penilaian konsumen memenuhi unsur-unsur penting tersebut sehingga mereka berminat untuk membelinya. Konsumen membeli mobil untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginannya. Dengan kata lain, Toyota Avanza dinilai oleh konsumen mampu memberikan kemanfaatan yang dibutuhkan oleh konsumen.
Pentingnya suatu produk bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa atau manfaat apa yang diberikannya. Dalam hal ini Toyota Avanza sebagai produsen
mobil berhasil menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat untuk membelinya daya beli
masyarakat. Hasil penelitian juga menunjukan kemampuan harga dalam mingkatkan minat
beli, dimana tingkat harga yang ditetapkan pada suatu produk akan mempengaruhi permintaan dan kuantitas yang terjual. Mobil Toyota Avanza ditawarkan dengan
166
166
harga yang cukup murah. Tingkat harga yang murah ini yang kemudian menarik minat konsumen untuk memilikinya.
IV.2.2 Pengujian Hipotesis Pertama Daihatsu Xenia IV.2.2.1 Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama Daihatsu Xenia
a. Uji Normalitas