Variabel Keputusan Pembelian Daihatsu Xenia

80 penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan nilai signifikansi 1-tailed seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5 persen. Tabel III.11 Hasil Uji Validitas Variabel Keluarga Dan Kelompok Rujukan Daihatsu Xenia Pertanyaan Corrected Item Total Correlation Sig. 1-tailed Ketarangan

a. Keluarga

Tanggapan anggota keluarga atas mobil Daihatsu Xenia 0.911 0.000 Valid Manfaat informasi seputar mobil Daihatsu Xenia dari keluarga 0.956 0.000 Valid Pertimbangan keinginan anggota keluarga atas mobil Daihatsu Xenia 0.849 0.000 Valid Pilihan anggota keluarga atas mobil Daihatsu Xenia 0.964 0.000 Valid Kesuaian keinginan anggota keluarga dengan keinginan responden atas mobil Daihatsu Xenia 0.955 0.000 Valid b. Kelompok Rujukan Pendapat temansahabat atas mobil Daihatsu Xenia 0.829 0.000 Valid Anjuran temansahabat atas mobil Daihatsu Xenia 0.856 0.000 Valid Manfaat informasi seputar mobil Daihatsu Xenia dari temansahabat 0.905 0.000 Valid Sikap responden atas saran temansahabat pada mobil Daihatsu Xenia 0.718 0.000 Valid Pilihan temansahabat atas mobil Daihatsu Xenia 0.930 0.000 Valid Sikap pada saran pembeli lain atas mobil Daihatsu Xenia 0.911 0.000 Valid Sikap pada informasi dari masyarakat konsumen atas mobil Daihatsu Xenia 0.866 0.000 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah

d. Variabel Keputusan Pembelian Daihatsu Xenia

Berdasarkan Tabel IV.12 di bawah, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen pertanyaan seputar variabel keputusan membeli mobil Daihatsu Xenia memiliki nilai yang lebih besar dari 0.30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel keputusan membeli yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Kesimpulan ini diperkuat dengan 81 nilai signifikansi 1-tailed seluruh instrumen yang lebih kecil dari nilai α sebesar 5 persen. Tabel III.12 Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian Daihatsu Xenia Pertanyaan Corrected Item Total Correlation Sig. 1-tailed Ketarangan Kesesuaian mobil Daihatsu Xenia dengan kebutuhan keluarga 0.939 0.000 Valid Kesesuaian mobil Daihatsu Xenia dengan saran temansahabat 0.834 0.000 Valid Keseuaian pilihan responden atas mobil Daihatsu Xenia dengan pilihan anggota keluarga 0.924 0.000 Valid Mempertimbangkan mobil Daihatsu Xenia dalam pengambilan keputusan pembelian 0.874 0.000 Valid Ketepatan memilih mobil Daihatsu Xenia 0.933 0.000 Valid Keputusan membeli mobil Daihatsu Xenia 0.939 0.000 Valid Kepuasan membeli mobil Daihatsu Xenia 0.938 0.000 Valid Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah III.7.2 Uji Reliabilitas Data yang diperoleh harus menunjukan hasil yang stabil dan konsisten bila dilakukan pengkuran kembali terhadap objek yang sama. Untuk mengetahui konsistensi dari data dilakukan dengan uji realibilitas konsistensi internal Sugiono, 2005. Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu, dalam hal ini teknik yang digunakan adalah teknik Alpa Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alfha 0.60 Ghozali, 2003. Menurut Sekaran 1992, bahwa “realibilitas yang kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan realibilitas dengan cronbach alpa 0.8 atau diatasnya adalah baik.” Berdasarkan output yang diperoleh pada kedua tabel di atas, diperoleh nilai koefisien reliabilitas lebih besar dari 0.8 0.8, maka variabel – 82 variabel yang digunakan pada instrumen Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia adalah reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Tabel III.13 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Variabel Cronbach’s Alpha 1. Instrumen Toyota Avanza Strategi Produk Strategi Harga Minat Beli Faktor Keluarga Faktor Kelompok Rujukan Keputusan Pembelian 0.930 0.912 0.944 0.985 0.919 0.042 2. Instrumen Daihatsu Xenia Strategi Produk Strategi Harga Minat Beli Faktor Keluarga Faktor Kelompok Rujukan Keputusan Pembelian 0.915 0.774 0.953 0.964 0.952 0.967 Sumber: Hasil Penelitian, 2008 Data Diolah III.8 Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan software pengolahan data Statistical Package fo Social Science SPSS dengan versi 13.0, dengan tingkat kepercayaan sebesar 90 persen atau α sebesar 10. III.8.1 Pengujian Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang diajukan adalah “Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga memiliki pengaruh terhadap minat konsumen membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan.” Hipotesis pertama dibagi dalam 2 sub hipotesis dengan perincian sebagai berikut: 83 1. Toyota Avanza a H : strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga tidak berpengaruh terhadap minat konsumen membeli mobil Toyota Avanza di Medan. b H 1 : strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga berpengaruh terhadap minat konsumen membeli mobil Toyota Avanza di Medan. 2. Daihatsu Xenia a H : strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga tidak berpengaruh terhadap minat konsumen membeli mobil Daihatsu Xenia di Medan. b H 1 : strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga berpengaruh terhadap minat konsumen membeli mobil Daihatsu Xenia di Medan. Hipotesis pertama diuji dengan menggunakan metode analisis Regresi Berganda, dengan rumus sebagai berikut: e X b X b Y + + + = 2 2 1 1 ˆ α Dimana, Yˆ : Minat beli α : Interceptkonstanta 2 1 , b b : Koofisien regresi 84 1 X : Produk 2 X : Harga e : term of error Hipotesis di analisis dalam dua tahap yakni pengujian secara serempak dan pengujian secara parsial. 1. Pengujian hipotesis secara serempak a H : , 2 1 = b b , Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat konsumen membeli mobil Avanza dan Xenia di Medan. b H 1 : Minimal satu ≠ b , Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga berpengaruh secara bersama-sama terhadap minat konsumen membeli mobil Avanza dan Xenia di Medan. Analisis uji serempak hipotesis pertama dengan menggunakan uji statistik F, dengan ketentuan, H diterima jika F hitung F tabel pada α 10. Sebaliknya, H ditolak H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α 10. 2. Pengujian hipotesis secara parsial a H : 0 = i b , Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat konsumen membeli mobil Avanza dan Xenia di Medan. 85 b H 1 : 0 ≠ i b , Strategi bauran pemasaran yang terdiri dari: produk dan harga berpengaruh secara parsial terhadap minat konsumen membeli mobil Avanza dan Xenia di Medan. Analisis parsial hipotesis pertama dengan menggunakan uji statistik t dua arah, dengan ketentuan, H diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α 10. Sebaliknya, H ditolak H 1 diterima jika t hitung -t tabel atau t hitung t tabel pada α 10. III.8.2 Pengujian Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang diajukan adalah “Strategi lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari: keluarga dan kelompok rujukan memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan,” Hipotesis pertama dibagi dalam 2 sub hipotesis dengan perincian sebagai berikut: 1. Toyota Avanza a H , artinya bahwa lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari: keluarga dan kelompok rujukan tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli mobil Toyota Avanza di Medan. b H 1 , artinya bahwa lingkungan sosial konsumen yang terdiri: keluarga dan kelompok rujukan berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli mobil Toyota Avanza di Medan. 2. Daihatsu Xenia 86 a H , artinya bahwa lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari: keluarga dan kelompok rujukan tidak berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli mobil Daihatsu Xenia di Medan. b H 1 , artinya bahwa lingkungan sosial konsumen yang terdiri: keluarga dan kelompok rujukan berpengaruh terhadap keputusan konsumen membeli mobil Daihatsu Xenia di Medan. Hipotesis kedua juga diuji dengan menggunakan metode analisis Regresi Linier Berganda, dengan rumus sebagai berikut: e X b X b Y + + + = 2 2 1 1 ˆ α Dimana, Yˆ : Keputusan membeli α : Interceptkonstanta 2 1 , b b : Koofisien regresi 1 X : Keluarga 2 X : Kelompok rujukan e : term of error Hipotesis di analisis dalam dua tahap yakni pengujian secara serempak dan pengujian secara parsial. 1. Pengujian hipotesis secara serempak 87 a H : , 2 1 = b b , Lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari: keluarga dan kelompok rujukan tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Medan. b H 1 : Minimal satu ≠ b , lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari: keluarga dan kelompok rujukan berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Medan. Analisis uji serempak hipotesis pertama dengan menggunakan uji statistik F, dengan ketentuan, H diterima jika F hitung F tabel pada α 10. Sebaliknya, H ditolak H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α 10. 2. Pengujian hipotesis secara parsial a H : 0 = i b , Lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari: keluarga dan kelompok rujukan tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di Medan. b H 1 : 0 ≠ i b , Lingkungan sosial konsumen yang terdiri dari: keluarga dan kelompok rujukan berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen membeli mobil Avanza dan Xenia di Medan. Analisis parsial hipotesis pertama dengan menggunakan uji statistik t dua arah, dengan ketentuan, H diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel pada α 10. Sebailknya, H ditolak H 1 diterima jika t hitung -t tabel atau t hitung t tabel pada α 10. 88 III.8.3 Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga yang diajukan adalah “Terdapat perbedaan minat konsumen dalam membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan,” dimana: a H , , 2 1 = b b , artinya bahwa tidak terdapat perbedaan minat konsumen dalam membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan. b H 1 , , , 2 1 ≠ b b artinya bahwa terdapat perbedaan minat konsumen dalam membeli mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan. Untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada minat beli, hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan metode analisis Mannn-Whitney U-Test, dengan pertimbangan karena kedua sampel bersifat independen dan datanya bersifat ordinal Ghazali, 2002, dengan rumus sebagai berikut: 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 R n n n n U dan R n n n n U − + + = − + + = Dimana, n 1 : Jumlah sampel 1 n 2 : Jumlah sampel 2 U 1 : Jumlah peringkat 1 U 2 : Jumlah peringkat 2 R 1 : Jumlah rangking pada sampel n 1 R 2 : Jumlah rangking pada sampel n 2 . 89 Pengujian dilakukan dengan 10 = α . Dalam pengujian hipotesis ketiga, nilai hitung U yang digunakan adalah U dengan nilai terkecil. Kriteria pengujiannya adalah, H ditolak jika hitung U tabel U , pada α 10. Sebaliknya, H diterima jika hitung U tabel U , pada α 10. Untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan dari minat beli diantara kedua sampel, selanjutnya dilakukan uji beda t-test untuk melihat apakah kedua sampel yang tidak berhubungan memiliki memiliki nilai rata-rata keputusan pembelian yang berbeda atau tidak. III.8.4 Pengujian Hipotesis Keempat Hipotesis keempat yang diajukan adalah, “ Terdapat perbedaan dalam keputusan pembelian konsumen atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan,” dimana: a H , , , 2 1 = b b artinya bahwa tidak terdapat perbedaan keputusan pembelian konsumen atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan. b H 1 , , , 2 1 ≠ b b artinya bahwa terdapat perbedaan keputusan pembelian konsumen atas mobil Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di kota Medan. Hipotesis keempat juga diuji dengan menggunakan metode analisis Mann- Whitney U-Test karena kedua sampel bersifat independen dan datanya bersifat ordinal, dengan rumus sebagai berikut: 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 , 2 1 R n n n n U dan R n n n n U − + + = − + + = 90 Dimana, n 1 : Jumlah sampel 1 n 2 : Jumlah sampel 2 U 1 : Jumlah peringkat 1 U 2 : Jumlah peringkat 2 R 1 : Jumlah rangking pada sampel n 1 R 2 : Jumlah rangking pada sampel n 2 . Pengujian dilakukan dengan 10 = α . Dalam pengujian hipotesis ketiga, nilai hitung U yang digunakan adalah U dengan nilai terkecil. Kriteria pengujiannya adalah, H ditolak jika hitung U tabel U , pada α 10. Sebaliknya, H diterima jika hitung U tabel U , pada α 10. Untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan dari minat beli diantara kedua sampel, selanjutnya dilakukan uji beda t-test untuk melihat apakah kedua sampel yang tidak berhubungan memiliki memiliki nilai rata-rata keputusan pembelian yang berbeda atau tidak. III.9 Pengujian Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak. 91 III.9.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi variabel bebas dan variabel terikat memiliki data yang berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sugiono 2005, bahwa ”model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arh diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.” III.9.2 Uji Multikolineritas Uji moltikolineritas dipergunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan dengan variabel bebas lainnya dalam suatu model yang dapat menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara variabel bebas tersebut. Untuk mendeteksi adanya multikolineritas pada suatu model dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF tidak lebih dari lima maka model regresi dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas. Sebaliknya, bila nilai VIF lebih besar dari lima maka model regresi diduga mempunyai persoalan multikolineritas. III.9.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan variasi residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan standardized delete residual nilai tersebut. Heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode grafik, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada grafik. Jika pola 92 titik-titik yang terbentuk membentuk pola teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas pada model regresi. Sebaliknya, jika tidak terbentuk pola yang jelas dimana titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN