94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa:
Motivasi belajar matematika siswa pada konsep pengukuran sudut, panjang, dan berat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions STAD pada siklus I menunjukkan rata-rata skor motivasi belajar matematika siswa sebesar 77,6 2 denga n k at egor i
“Sedang”, sedangkan pada siklus II menunjukkan rata-rata skor mot i va si bel aj ar mat e mat i ka si sw a sebesar 95 ,0 8 denga n
kat egor i “Tinggi”.
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas ini telah tercapai dan telah memenuhi indikator ketercapaian penelitian. Hal
tersebut terlihat dari meningkatnya motivasi belajar matematika siswa yang diteliti menggunakan angketkuesioner dalam penelitian ini. Maka dengan
tercapainya penelitian ini, penelitian tindakan kelas dihentikan pada Siklus II dan dianggap telah selesai dan memenuhi indikator ketercapaian yang telah ditentukan
yaitu skor motivasi belajar matematika siswa minimal sebesar 80 . Peningkatan skor motivasi belajar matematika siswa yang terjadi dari siklus I ke siklus II
adalah sebesar 17,46 . Pada penelitian tindakan ini, motivasi belajar matematika siswa dapat
meningkat dengan diterapkannya langkah-langkah yang terdapat pada model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD
diantaranya dengan memberi angka atau nilai atas kegiatan dan hasil belajar siswa, penghargaan dan pemberian hadiah, pujian guru, persaingan antar
kelompok, dan keterlibatan siswa dalam belajar. Siswa juga termotivasi dengan adanya metode-metode belajar yang menarik, aktif, dan kreatif, serta tujuan
belajar yang akan dicapai siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung.
B. Saran
1. Berdasarkan penelitian tindakan kelas ini, hendaknya guru, khususnya guru
yang mengajar matematika di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Divisions STAD sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam mengajar, karena model ini
terbukti dapat meningkatkan aktifitas belajar dan motivasi belajar matematika siswa, sehingga model pembelajaran yang digunakan tidak
hanya terbatas pada penjelasan guru dan buku paket saja, akan tetapi
pembelajaran juga dipusatkan pada keaktifan siswa.
2. Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division STAD, guru hendaknya lebih intensif dalam membimbing siswa untuk saling terbuka dan kerjasama dalam belajar
kelompok. Membimbing di sini terkait dengan siswa yang sudah bisa agar dengan sukarela membantu temannya yang belum bisa, dan siswa yang
belum bisa agar jangan malu atau sungkan untuk meminta bantuan temannya yang sudah bisa untuk mengajarinya, karena masing-masing
siswa nantinya akan bertanggung jawab pada hasil belajar yang didapat dari
belajar kelompok.
3. Dalam proses pembelajaran di kelas perlu diciptakan suasana kompetitif
atau bersaing antar kelompok agar dapat memberikan semangat belajar yang lebih tinggi dan dapat meningkatkan suasana kelas yang mendorong siswa
untuk berlomba-lomba dalam menyelesaikan tugas yang terbaik.
4. Kepada para peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian
tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD yang diterapkan pada konsep yang lain atau
mata pelajaran yang lain.
96
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999.
A.M, Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
Arikunto, Suharsimi, dkk. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pendidikan. Jakarta: DEPAG RI,
2006. Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2009. http:www.slideshare.netnuruana1-lembarobservasiptk
Ibrohim, dkk. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, 2001.
Iska, Zikri Neni. Perkembangan Peserta Didik . Jakarta: Kizi Brother’s, 2011.
Iskandar. Psikologi Pendidikan. Ciputat: Gaung Persada Press, 2009. Jumrah. “Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa SMAN 5 Palu melalui
Pendekatan Keterampilan Proses Model Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran Asam-
Basa”. Jurnal Media Eksakta Vol. 2, 2 Juli 2006. Karuru, Perdy.
“Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses dalam Setting Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kualitas
Belajar IPA Siswa SLTP”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No. 45, Tahun ke-9, November 2003.
Kunandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.
Lie, Anita. Cooperative Learning Mempraktekan Cooperative Learning di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: Grasindo, 2002.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006.
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: PT. Kencana, 2009. Rusman. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers, 2012.
Sabri, Alisuf. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2011.
Silberman, Melvin L. Active Learning; 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusa Media, 2011
Siregar, Evelina. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Slavin, Robert E. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media, 2009.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002
Suwangsih, Erna dan Tiurlina. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI PRESS, 2006.
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers, 2012. Tisnawati, Dewi.
“Penerapan Model Cooperative Learning Tipe STAD dalam Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X
MAN Model Palu”. Jurnal Derap Pendidikan Vol. 2, No. 3, 2008. Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2011. Uno, Hamzah B. dan Masri Kuadrat. Mengelola Kecerdasan dalam
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
LEMBAR UJI REFERENSI PENELITIAN
Nama : Deni Irawan
NIM : 109018300097
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Judul Skripsi : “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Divisions STAD untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Matematika Siswa SDMI”
No Referensi
Paraf BAB I
1 Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Pendidikan, Jakarta: DEPAG RI, 2006, h. 3.
2 Ibid., h. 12.
3 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan
Praktik, Bandung: Nusa Media, 2009, Cet. Ke- IV, h. 143.
BAB II
4 Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, dan
Praktik, Bandung: Nusa Media, 2009, Cet. Ke- IV, h. 35-36. 5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011, h. 244-245.
6 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: PT.
Kencana, 2009, Cet. Ke-I, h. 271. 7
Ibid., h. 270. 8
Slavin, op. oit, h. 11-16. 9
Rusman, Model-Model
Pembelajaran: Mengembangkan
Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2012, Ed. 2, Cet. Ke-V, h. 211.
10 Ibid., h. 213. 11 Ibid., h. 214.
12 Ibid., h. 215-217. 13 Sanjaya, op. cit., h. 249-251.
14 Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. 11, h. 73.
15 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, Cet. 9, h. 106.
16 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2006, h. 65.
17 Zikri Neni Iska, Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Kizi Brother’s, 2011, h. 79.
18 Sardiman, op. cit., h. 85. 19 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2011, Cet. VII, h. 9. 20 Iska, op. cit., h. 77-79.
21 Hamalik, op. cit., h. 109-112. 22 Uno, op. cit., h. 4.
23 Ibid., h. 23. 24 Iska, op. cit., h.76.
25 Sardiman, op. cit., h. 83. 26 Hamalik, op. cit., h. 113.
27 Uno, op. cit., h. 27. 28 Iska, op. cit., h. 82.
29 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999, Cet. Ke-I, h. 252.
30 Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Ed. 1, Cet.
Ke-II, h. 109. 31 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan,
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993, Cet. 4, h. 170.
BAB III
32 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. Ke-9, h. 3.
33 Ibid., h. 2-3. 34 Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. 11, h. 83. 35 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, Ed. 1 h. 108.
Jakarta, 27 Januari 2014 Yang mengesahkan,
Dosen Pembimbing Skripsi Otong Suhyanto, M.Si
NIP. 19681104 199903 1 001
100
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah :
SDN Cengkareng Timur 01 Pagi Mata Pelajaran
: Matematika
KelasSemester :
IV EmpatI Satu Alokasi Waktu
: 4 x 35 Menit 2 Pertemuan
A. Standar Kompetensi: