B. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang diperoleh dari berbagai sumber. Di antaranya sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
a Lembar Observasi Aktifitas Mengajar Guru
Aktifitas  mengajar  guru  dianalisis  berdasarkan  lembar  hasil observasi  guru  yang  bertujuan  untuk  mengetahui  persentase  aktivitas
mengajar guru. Lembar observasi ini juga digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap tindakan pada akhir siklus.  Lembar observasi  guru
diberikan  kepada  guru  setiap  pertemuan  pada  setiap  siklusnya,  siklus  I dan  siklus  II.  Berikut  ini  adalah  dapat
divisiulisasikan  ke  dalam  sebuah diagram sebagai berikut:
Gambar 4.1: Diagram Persentase Aktivitas Mengajar Guru Siklus I dan II
Pada  diagram  4.1  menunjukkan  adanya  peningkatan  aktifitas mengajar  guru  dari  siklus  I  sampai  siklus  II.  Jika  dilihat  dari  diagram
tersebut, pada siklus I persentase aktifitas mengajar guru sebesar 72,31 dengan kategori
“Cukup Baik”, sedangkan persentase aktifitas mengajar guru pada siklus II meningkat menjadi 85,71  dengan kategori
“Sangat Baik
”.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
SIKLUS 1 SIKLUS 2
SIKLUS 2 SIKLUS 1
b Lembar Observasi Aktifitas Belajar Siswa
Aktifitas  belajar  matematika  siswa  dianalisa  berdasarkan  lembar hasil observasi aktivitas belajar matematika siswa, yang bertujuan untuk
mengetahui  persentase  aktifitas  belajar  matematika  siswa.  Lembar observasi  ini  juga  digunakan  untuk  menganalisis  dan  merefleksi  setiap
tindakan  pada  akhir  siklus.  Adapun  hasil  observasi  aktivitas  belajar matematika siswa dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.2: Diagram Persentase Aktifitas Belajar Siswa pada Siklus I dan II
Berdasarkan  hasil  analisis  data  dari  lembar  observasi  aktifitas belajar matematika siswa, jumlah persentase rata-rata untuk siklus I yaitu
65,62 dengan  kategori  “Kurang  Baik”,  sedangkan  pada  siklus  II
jumlah persentase rata-rata aktifitas belajar matematika siswa meningkat menjadi  80,46    dengan  kategori
“Sangat  Baik”.  Hal  tersebut membuktikan  bahwa  penerapan  model  pembelajaran  kooperatif  tipe
STAD  dapat  meningkatkan  keaktifan  siswa  dalam  belajar  matematika. Peningkatan rata-rata aktifitas belajar matematika siswa sebesar 14 .
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
SIKLUS 1 SIKLUS 2
SIKLUS 2 SIKLUS 1
c Lembar angketkuesioner
Lembar  angket  diberikan  kepada  masing-masing  siswa  pada setiap  akhir  siklus  guna  mengetahui  peningkatan  motivasi  belajar
matematika  siswa.  Pada  hasil  angket  dari  siklus  I  mencapai  rata-rata persentase sebesar 77,62 , sedangkan hasil angket pada siklus II terjadi
peningkatan nilai dengan rata-rata persentase mencapai 95,08 . Adapun hasil  angket  pada  siklus  I  dan  siklus  II  dapat  dilihat  pada  diagram
berikut:
Gambar 4.3: Diagram Persentase Angket Motivasi Belajar Matematika pada
Siswa Siklus I dan II
d Wawancara
Selain  data  yang  diperoleh  dari  lembar  observasi  dan  lembar angketkuesioner,  penelitian  ini  juga  diperkuat  dengan  hasil  wawancara
yang dilakukan peneliti kepada guru dan siswa. Wawancara ini dilakukan sebelum dan setelah tindakan penelitian.
Wawancara  yang  dilakukan  pada  guru  sebelum  tindakan  pra penelitian diperoleh beberapa informasi di antaranya jarang sekali siswa
aktif  dalam  belajar  matematika  dan  kurangnya  semangat  ketika  belajar matematika. Keterangan yang sama diperoleh melalui wawancara kepada
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
SIKLUS 1 SIKLUS 2
SIKLUS 2 SIKLUS 1
siswa.  Berdasarkan  hasil  wawancara  kepada  guru  dan  siswa  setelah tindakan  penelitian  yaitu  setelah  siklus  I  dan  siklus  II  selesai,  diperoleh
informasi bahwa siswa senang belajar matematika setelah diterapkannya model  pembelejaran  kooperatif  tipe  STAD.  Dengan  senangnya  siswa
maka  semakin  termotivasi  dalam  belajar  sehingga  siswa  menjadi  lebih aktif  dalam  proses  belajar.  Semakin  termotivasi  dalam  belajar  secara
kooperati f,  ini  ditandai  dengan hasil  wawancara  yang  menunjukkan bahwa
dengan belajar
secara  kooperatif  mereka  senang  dan semakin  aktif  dalam  proses  belajar  mempelajari  serta  menerima
mate ri maupun dalam mengerjakan soal.
C. Pembahasan