kemampuan akademik berbeda yang harus saling membantu anggota tim untuk mencapai tujuan pembelajaran, jenis kelamin, dan ras yang
berbeda. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota kelompok dapat saling memberikan pengalaman, saling memberi dan menerima, sehingga
diharapkan setiap anggota dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kelompok
2
Riyanto menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan
akademik academic skill, sekaligus keterampilan sosial social skill, dan termasuk interpersonal skill.
3
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah model yang digunakan
untuk mewujudkan kegiatan belajar yang berpusat pada siswa terutama
untuk mengatasi
permasalahan yang
ditemuka n guru
dalam mengaktifkan siswa dengan cara membelajarkan kecakapan akademik
sekaligus keterampilan sosial yang menggunakan pengelompokan kecil yang bersifat heterogen untuk mencapai tujuan yaitu mencapai
ketuntasan belajar dan dapat meningkatkan hasil belajar, serta dapat meningkatkan kepekaan sosial dan empati di antara siswa.
b. Prinsip dan Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
Ada yang membedakan model pembelajaran kooperatif dengan model pembelajaran yang lainnya. Perbedaan itu dapat dilihat dari
prinsip dan cirinya. Unsur yang mendasari pembelajaran kooperatif sebagaimana yang dijelaskan oleh Riyanto yaitu:
4
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2011, h. 244-245.
3
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: PT. Kencana, 2009, h. 271.
4
Ibid., h. 270.
1 Positive independence, artinya adanya saling ketergantungan
positif yaitu anggota kelompok menyadari pentingnya kerjasama dalam pencampaian tujuan.
2 Face to face interaction, artinya antar anggota berinteraksi dengan
saling berhadapan. 3
Individual accountability, artinya setiap anggota kelompok harus belajar dan aktif memberikan kontribusi untuk mencapai
keberhasilan kelompok. 4
Use of collaborativesocial skill, artinya harus menggunakan keterampilan bekerja sama dan bersosialisasi. Agar siswa mampu
berkolaborasi perlu adanya bimbingan guru. 5
Group processing, artinya siswa perlu menilai bagaimana mereka bekerja secara efektif.
Jadi, dalam menggunakan pembelajaran kooperatif harus menerapkan lima prinsip tersebut agar mencapai hasil yang maksimal
dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif.
Sedangkan ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
1 Kelompok dibentuk secara heterogen dengan komposisi siswa
kemampuan tinggi, sedang, dan rendah, serta pria dan wanita berdasarkan etnik dan ras yang berbeda.
2 Siswa dalam kelompok sehidup semati.
3 Siswa melihat semua anggota mempunyai tujuan yang sama.
4 Membagi tugas dan tanggung jawab yang sama.
5 Akan dievaluasi untuk semua.
6 Berbagi kepemimpinan dan keterampilan untuk bekerja bersama.
7 Diminta mempertanggungjawabkan individual materi yang
ditangani.
c. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif banyak sekali model-model pembelajaran yang diperkenalkan, antara tipe pembelajaran yang satu
dengan yang lainnya memiliki masing-masing perbedaan, baik pada keunggulan,
cara pembelajaran,
maupun kekurangannya.
Tipe pembelajaran kooperatif yang sudah diterapkan di antaranya yaitu:
STAD Student Teams Achievement Division, TAI Team Assisted Individualization, TGT Teams Games Tournament, Jigsaw, dan
Penelitian Kelompok Group Investigation;
5
1 STAD Student Teams Achievement Division
Dalam STAD siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dengan beranggotakan 4-5 siswa, dalam kelompok tersebut harus
berbagai macam siswa, seperti tingkatan dalam prestasi, jenis kelamin, rasa atau suku dan agama. Selanjutnya guru memberikan
materi kepada tiap kelompok, setiap siswa dalam kelompok tersebut harus mengerjakan tugas secara sendiri-sendiri. Dalam
penilaiannya guru memeberikan skor kepada masing- masing siswa sesuai kesepakatan bersama.
2
TAI Team Accelerated Instruction
TAI atau pembelajaran individual dibantu tim pada dasamya hampir sama dengan STAD, dalam penggunaan tim
belajar empat anggota berkemampuan campur dan penghargaan untuk tim berkinerja tinggi, bedanya bila STAD menggunakan satu
langkah pengajaran di kelas, TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran individu.
3 TGT Teams Games Tournament
TGT atau pertandingan-pertandingan tim merupakan pengembangan dari STAD. Setelah siswa belajar dalam
kelompoknya, masing-masing anggota kelompok akan mengadakan
5
Slavin, op. cit., h. 11-16.
lomba dengan anggota kelompok lain, sesuai dengan tingkat kemampuannya. Penilaian kelompok didasarkan pada jumlah nilai
yang diperoleh dari masing masing anggota kelompok. 4
Jigsaw
Dalam penerapan jigsaw, siswa dibagi dalam kelompok- kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri atas empat sampai lima
orang yang berbeda tingkat kemampuan, ras, atau jenis kelaminnya. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas
untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya.
Setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang sama, Mereka mendiskusikan topik
yang menjadi bagiannya. Pada tahap ini setiap siswa diperbolehkan bertanya, mengungkapkan pendapat, berdiskusi untuk menguasai
bahan pelajaran. Pada akhir kegiatan setiap anggota mengerjakan tes untuk semua sub topik dan topik yang dipelajari. Skor hasil tes
tiap kelompok dihitung dan diumumkan secara terbuka. 5
GI Group Investigation
Group Investigation adalah strategi pembelajaran yang dirancang agar siswa bekerja dalam kelompok untuk memecahkan
masalah dan mengembangkan keterampilan meneliti. Di dalam teknik ini siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
menggunakan inkuiri
kooperatif, diskusi
kelompok, dan
perencanaan serta proyek kooperatif. Tiap kelompok diberi tanggung jawab untuk memilih topik yang diminati, membagi
tugas-tugas menjadi sub-sub topiknya tersebut. Mereka juga mengintegrasikan materi sub-sub topiknya untuk menyusun laporan
kelompok. Laporan hasil kerja kelompok dilaporkan kesemua anggota kelompok.
d. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif