50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Cengkareng Timur 01 Pagi, Cengkareng-Jakarta Barat. Sebelum melakukan penelitian, peneliti
melakukan kegiatan pra penelitian dengan melakukan observasi langsung ke sekolah tempat meneliti. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang
dilakukan peneliti sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas. Dalam kegiatan pra penelitian, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas
yang juga sebagai pengajar mata pelajaran matematika, melakukan pengamatan aktifitas belajar mengajar di kelas, dan mendiskusikan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division STAD yang akan digunakan dalam penelitian dengan guru, serta melakukan
persiapan-persiapan yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara tersebut, diperoleh informasi bahwa model pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar
matematika di kelas adalah dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Guru merasa kesulitan untuk menggunakan metode lain
dikarenakan kebanyakan siswa hanya bercanda dan mengobrol dengan temannya. Selain itu siswa juga sulit jika diminta guru untuk mengerjakan
soal di papan tulis. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas yang juga sebagai
pengajar mata pelajaran matematika, ditentukan kelas IV sebagai kelas yang cocok untuk dilakukan penelitian tindakan kelas, terkait dengan motivasi
belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika yang dianggap masih
rendah.
2. Penelitian Siklus I
a Perencanaan
1 Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. 2
Menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
3 Membuat Lembar Kerja Siswa.
4 Membuat instrumen yang digunakan dalam siklus PTK. Instrumen
yang digunakan meliputi angket motivasi belajar matematika siswa pada setiap akhir siklus I dan II, dan menyusun lembar observasi
aktifitas mengjar guru dan aktifitas belajar siswa yang digunakan pada setiap proses pembelajaran.
b Pelaksanaan
Proses pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 4 pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD, yaitu:
1 Pertemuan ke-1
a Pendahuluan
Pada pertemuan pertama, semua siswa sudah duduk dengan tertib, namun posisi tempat duduk belum disiapkan membentuk
kelompok. Kemudian guru membagi kelas ke dalam 6 kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang siswa. Dalam
penentuan anggota kelompok dilakukan secara heterogen pada masing-masing kelompok berdasarkan jenis kelamin dan nilai
hasil ulangan siswa. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan serta menjelaskan tahap-
tahap pembelajaran yang akan dilakukan siswa. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa pembelajaran akan
dilaksanakan dengan diskusi kelompok dan presentasi kelas, dan juga akan diberikan kuis pada akhir pembelajaran serta
pemberian penghargaan kepada kelompok-kelompok yang berprestasi. Guru kelas berperan sebagai observer yang bertugas
mengamati aktifitas mengajar guru dan memasukkannya ke dalam lembar observasi aktifitas guru.
b Kegiatan Inti
i Kerja Kelompok
Sebelum menyampaikan materi pelajaran, guru
menegaskan kepada siswa agar tertib selama mengikuti proses pembelajaran berlangsung dan tertib saat berdiskusi
kelompok. Lalu dilanjutkan dengan memotivasi siswa dengan menyuarakan yel-yel yang dibimbing oleh guru. Materi
pelajaran yang disampaikan pada pertemuan ini adalah menentukan sudut lancip, sudut tumpul, dan sudut siku-siku
dari bangun datar dan bangun sekitar, mengukur besar sudut, dan membandingkan besar dua sudut. Sebelum siswa
melakukan diskusi kelompok, guru terlebih dahulu menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai serta menjelaskan secara garis besar isi dari materi yang akan dicapai siswa di papan tulis. Kemudian guru
membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan secara berdiskusi dengan kelompoknya masing-
masing. Pada pertemuan pertama ini masih banyak siswa yang
terlihat kebingungan dalam mengerjakan LKS. Ada beberapa kelompok yang terlihat kurang kompak dengan anggotanya
masing-masing dalam mengerjakan LKS. Bahkan ada kelompok yang mengerjakan tugasnya sendiri-sendiri, ketika
guru mendekati kelompok tersebut mereka hanya saling menyalahkan teman sekelompoknya yang tidak mau bekerja
sama. Ada juga dalam satu kelompok yang mengerjakan LKS hanya dua orang, yang lain hanya diam, bercanda, dan
mengobrol dengan temannya. ii
Presentasi Kelas Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan LKS
selesai, guru meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di papan tulis.
Pada saat mempresentasikan hasil kerja kelompok, siswa yang
terpilih untuk
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya masih malu dan enggan untuk maju ke depan
kelas. Kondisi kelas menjadi kurang kondusif karena ada beberapa siswa yang bercanda dan tidak memperhatikan
temannya yang sedang presentasi, justru malah mengolok temannya. Kemudian dari hasil kerja semua kelompok
dibahas secara bersama oleh guru dan siswa, siswa yang lainnya boleh menanggapi hasil kerja kelompok lain.
iiiKuis 1 Kuis dilaksanakan pada akhir pembelajaran. Pada saat
mengerjakan kuis terkihat siswa saling bekerja sama dengan temannya, guru berkeliling kelas mengamati dan menegur
siswa agar tidak bekerja sama dalam mengerjakan kuis. iv
Perkembangan Skor Individu Pada
pertemuan ini
belum ditentukan
skor perkembangan individu karena belum diketahui skor
peningkatan belajar siswa. v
Penghargaan Kelompok Penghargaan kelompok diberikan kepada kelompok
yang terbaik dalam bekerja sama mengerjakan tugasnya dan yang
jawabannya paling
benar. Kemudian
guru menyimpulkan kembali materi yang telah dipelajari bersama
siswa dengan melihat hasil kerja kelompoknya masing-
masing, dan ternyata masih banyak kelompok yang menjawab
soal dengan
asal-asalan, sehingga
guru mengumumkan bahwa kekompakan dalam berdiskusi
kelompok masih kurang. c
Kegiatan Akhir Sebelum menutup pelajaran, guru memberikan latihan soal
guna menentukan nilai skor individu. Karena terbatasnya waktu maka latihan soal yang belum selesai dilanjutkan sebagai
pekerjaan rumah dan dikumpulkan kembali di pertemuan berikutnya. Guru menutup pelajaran dengan memotivasi siswa
agar lebih rajin lagi belajarnya, dan mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang akan diajarkan di pertemuan berikutnya
yaitu mengenal sudut siku-siku dengan menggunakan empat arah mata angin dan menentukan besar sudut satu putaran, sudut
setengah putaran, dan sudut seperempat putaran dalam satuan derajat.
2 Pertemuan ke-2
a Pendahuluan
Pada pertemuan kedua, sama halnya dengan pertemuan pertama, guru kelas berperan sebagai observer. Materi yang
diajarkan pada pertemuan ini adalah tentang mengenal sudut siku-siku dengan menggunakan empat arah mata angin dan
menentukan besar sudut satu putaran, sudut setengah putaran, dan sudut seperempat putaran dalam satuan derajat.
Sebelum guru memulai pelajaran, guru menanyakan tugas PR pada pertemuan sebelumnya untuk dibahas bersama dan
hasilnya dikumpulkan ke guru. Selanjutnya guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa dan
kemudian menjelaskannya di papan tulis. Pada saat guru menjelaskan materi, ada beberapa siswa yang mengobrol dengan
teman sekelompoknya, kemudian guru menegurnya dengan memberi peringatan agar tidak mengganggu teman yang lainnya.
b Kegiatan Inti
i Kerja Kelompok
Dalam menjelaskan materi, guru menggunakan media berupa jam dinding berbentuk lingkaran dan membuat empat
arah mata angin di papan tulis secara jelas, guna mempermudah siswa dalam memahami pelajaran. Setelah
menyampaikan materi, guru meminta agar semua siswa duduk dengan tertib di kelompoknya masing-masing tanpa
membuat kegaduhan. kemudian guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan secara
berdiskusi bersama kelompoknya. Pada saat seluruh kelompok mengerjakan tugasnya, guru berkeliling kelas
mengamati masing-masing kelompok dan memberikan arahan bagi kelompok yang kesulitan dalam mengerjakan
tugasnya. Pada pertemuan kali ini, sudah ada beberapa siswa yang mengajukan pertanyaan kepada guru terkait materi yang
belum dipahaminya, meskipun kekompakan pada masing- masing kelompok masih kurang.
ii Presentasi Kelas
Kemudian pada saat presentasi dilaksanakan, siswa yang
terpilih giliran
mempresentasikan hasil
kerja kelompoknya juga masih terlihat malu-malu dan enggan
untuk maju ke depan kelas, hal ini diakibatkan karena teman- teman yang lainnya mengolok dan merendahkannya. Dan
pada saat presentasi kelas berlangsung, masih banyak siswa yang mengobrol dan tidak memperhatikan temannya yang
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.
iiiKuis 2 Setelah kegiatan diskusi kelompok dan presentasi kelas,
masing-masing siswa diberikan kuis individu. Guru mengingatkan siswa agar tidak mengerjakan tugas dengan
mencontek temannya, dan memberi hukuman jika ada yang berbuat curang dalam mengerjakan kuis maka tidak akan
memperoleh nilai. iv
Perkembangan Skor Individu Perkembangan
skor individu
diketahui dengan
membandingkan pada hasil perkembangan skor individu sebelumnya, yaitu skor kuis 1 dengan skor kuis 2.
Tabel 4.1: Skor Perkembangan Individu 1 Kelompok
Poin Perkembangan Rata-
Rata Kriteria
10 20
30
I 2
2 1
8 Kurang
II 2
2 1
8 Kurang
III 1
2 2
12 Kurang
IV 1
3 1
10 Kurang
V 2
1 1
1 12
Kurang VI
2 1
2 10
Kurang
v Penghargaan Kelompok
Sebelum mengakhiri pelajaran, guru memberikan ulasan singkat terkait materi yang sudah diajarkan dan
memberikan penghargaan kepada kelompok yang terbaik dalam mengerjakan tugasnya dan kompak dalam berdiskusi
kelompok. Latihan soal diberikan kepada masing-masing siswa untuk mengetahui perkembangan belajar siswa dalam
menerima pelajaran.
c Kegiatan Akhir
Kemudian guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi kepada siswa agar ditingkatkan lagi semangat
belajarnya, serta mengingatkan siswa untuk mempelajari di rumah terlebih dahulu materi ajar yang akan diajarkan pada
pertemuan berikutnya.
3 Pertemuan ke-3
a Pendahuluan
Pada pertemuan ketiga, pada saat guru sudah memasuki kelas, terlihat ada beberapa siswa yang masih jalan-jalan di
dalam kelas dan ada siswa yang tidak duduk pada tempat duduknya dalam kelompoknya masing-masing, dikarenakan ada
siswa yang bertengkar dalam kelompok sebelum guru memasuki kelas. Setelah suasana kelas kondusif, barulah guru membuka
pelajaran dengan menanyakan kabar siswa dan mengabsen kehadiran siswa, ternyata ada satu orang siswa yang tidak masuk
sekolah dengan alasan sakit. Kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagaimana pada
pertemuan-pertemuan sebelumnya dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru kelas berperan sebagai
observer mengamati aktifitas mengajar guru dan mengamati perkembangan proses belajar mengajar. Guru menyampaikan
indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa pada pertemuan kali ini, materi yang akan diajarkan adalah
mempelajari tentang satuan panjang baku dan tidak baku serta perhitungan pada satuan ukuran panjang.
b Kegiatan Inti
Sebelum menjelaskan materi ajar, guru menanyakan tugas PR siswa lalu membahasnya sejenak dan mengumpulkan kepada
guru. Selanjutnya guru menyampaikan materi ajar dengan alat
bantu berupa penggaris meteran dan membuat diagram tangga tingkatan satuan panjang di papan tulis.
i Kerja Kelompok
Pada pertemuan kali ini masih ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru saat menyampaikan
materi terutama siswa yang duduk di bagian belakang. Setelah
menyampaikan materi,
seperti biasa
guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk
dikerjakan secara bersama dan berdiskusi dalam kelompok. Guru menekankan kepada seluruh kelompok untuk saling
menghargai pendapat teman sekelompoknya dan bekerja secara kompak dalam kelompok.
Pada saat siswa bekerja dalam kelompoknya, guru memantau kegiatan siswa dan membantu kelompok yang
kesulitan. Pada pertemuan kali ini sudah terlihat ketertiban dari beberapa kelompok, dan dari beberapa kelompok sudah
ada siswa yang memberanikan diri bertanya kepada guru mewakili kelompok diskusinya. Setelah waktu untuk
berdiskusi kelompok dalam menyelesaikan tugas selesai, maka dilanjutkan dengan presentasi kelas oleh siswa yang
lainnya dari kelompok yang berbeda dari pertemuan sebelumnya.
ii Presentasi Kelas
Pada saat melakukan presentasi kelas, siswa yang terpilih untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya
sudah tidak merasa malu dan ragu lagi, meskipun masih ada beberapa siswa dari kelompok lain yang mengoloknya. Saat
presentasi berlangsung masih terlihat beberapa siswa tidak memperhatikan temannya yang sedang melakukan presentasi,
kemudian guru menegurnya dan akan memberikan hukuman
bagi yang tidak memperhatikan presentasi hasil kerja temannya.
iiiKuis 3 Selanjutnya guru memberikan latihan soal kepada
masing-masing siswa guna mengetahui skor individual siswa. iv
Perkembangan Skor Individu Perkembangan
skor individu
diketahui dengan
membandingkan pada hasil perkembangan skor individu sebelumnya, yaitu skor kuis 2 dengan skor kuis 3.
Tabel 4.2: Skor Perkembangan Individu 2 Kelompok
Poin Perkembangan Rata-
Rata Kriteria
10 20
30
I 1
2 2
12 Kurang
II 2
1 2
10 Kurang
III 1
2 1
1 14
Cukup IV
1 2
2 12
Kurang V
1 1
3 14
Cukup VI
1 2
2 12
Kurang
v Penghargaan Kelompok
Setelah melakukan presentasi hasil kerja kelompok, guru mengumumkan hasil kerja kelompok yang terbaik dan
kompak dalam berdiskusi, lalu memberikan penghargaan kepada kelompok tersebut.
c Kegiatan Akhir
Sebelum mengakhiri pelajaran, guru memberikan arahan dan motivasi kepada siswa untuk selalu belajar lebih giat lagi
agar memperoleh peringkat dan hasil belajar yang memuaskan bagi diri siswa sendiri dan orang tua masing-masing, serta
mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang akan
disampaikan pada pertemuan berikutnya yaitu mengenai satuan berat dan satuan ukuran kuantitas.
4 Pertemuan ke-4
a Pendahuluan
Pada pertemuan kali ini materi yang akan diajarkan adalah mempelajari tentang satuan berat dan satuan ukuran kuantitas.
Sebelum guru memasuki kelas, kondisi kelas sudah terlihat lebih rapi dan tertib dari pertemuan-pertemuan sebelumnya meskipun
ada beberapa siswa yang masih berjalan kesana-kemari, beberapa kelompok terlihat sudah siap menerima dan mengikuti pelajaran
yang akan disampaikan guru. Seperti biasanya, guru membuka pelajaran dengan berdoa bersama disusul dengan ucapan salam
dari siswa kepada guru dan sebaliknya. Guru menanyakan kabar siswa dan melakukan absensi kehadiran siswa, pada pertemuan
kali ini semua siswa dapat hadir mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Sebelum menyampaikan materi, guru menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa pada
pertemuan kali ini. Guru memotivasi siswa dengan memberikan yel-yel agar siswa lebih bersemangat dalam mengikuti dan
menerima pelajaran yang akan disampaikan. b
Kegiatan Inti i
Kerja Kelompok Guru menyampaikan materi secara garis besar dengan
mengaitkannya ke dalam kehidupan sehari-hari siswa. Selanjutnya guru meminta siswa untuk duduk lebih merapat
ke dalam kelompoknya lalu memberikan LKS kepada masing-masing kelompok untuk dikerjakan secara berdiskusi
kelompok. Guru membimbing setiap kelompok untuk bekerja sama, terutama yang kerja kelompoknya masih rendah agar
terdorong untuk saling membantu temannya dalam satu kelompok demi kemajuan kelompok.
ii Presentasi Kelas
Setelah waktu untuk diskusi kelompok selesai, masing- masing kelompok menunjukkan hasil kerja kelompoknya di
papan tulis yang ditulis oleh perwakilan masing-masing kelompok yang dipilih secara acak oleh guru kemudian
dibahas bersama oleh guru dan siswa. iiiKuis 4
Selanjutnya guru memberikan latihan soal kepada masing-masing siswa guna mengetahui skor individual siswa.
iv Skor Perkembangan Individu
Perkembangan skor
individu diketahui
dengan membandingkan pada hasil perkembangan skor individu
sebelumnya, yaitu skor kuis 3 dengan skor kuis 4.
Tabel 4.3: Skor Perkembangan Individu 3 Kelompok
Poin Perkembangan Rata-
Rata Kriteria
10 20
30
I 3
2 14
Cukup II
1 2
2 12
Kurang III
1 1
2 1
16 Cukup
IV 3
1 1
16 Cukup
V 2
2 1
18 Cukup
VI 2
3 16
Cukup
v Penghargaan Kelompok
Selanjutnya guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling tepat jawabannya dan kompak dalam
kerjasamanya. Kemudian guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi tentang peyelesaian masalah perhitungan
yang berkaitan dengan satuan panjang.
c Kegiatan Akhir
Di akhir pelajaran sebelum menutup pelajaran guru menjelaskan secara singkat mengenai lembar angket motivasi
belajar matematika siswa bahwa angket tersebut tidak akan mempengaruhi nilai rapor siswa, kemudian membagikannya
kepada masing-masing siswa dan meminta siswa untuk menjawab lembar angket tersebut sesuai dengan kepribadian
siswa. Peneliti dan guru kelas mengamati siswa saat menjawab lembar angket yang diberikan, memastikan tidak ada pertanyaan-
pertanyaan yang belum diisi oleh siswa, kemudian hasilnya dikumpulkan langsung pada akhir pertemuan ini pula kepada
guru.
c Observasi
Tahap observasi ini dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dilakukan oleh peneliti dan
guru kelas yang mencatat seluruh kegiatan siswa berkaitan dengan aktifitas belajar matematika siswa dan hal-hal lainnya yang terjadi selama
proses pembelajaran. Hasil pengamatan ini dibuat dalam bentuk catatan lapangan.
Catatan lapangan tersebut mencatat semua kondisi siswa dan kejadian selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung diperoleh catatan mengenai kondisi
siswa sebagai berikut:
Tabel 4.4: Hasil Pengamatan Catatan Lapangan Siklus I No.
Tindakan Kondisi Siswa
1. Penyampaian
materi ajar -
Siswa terlihat kurang perhatian terhadap penjelasan materi yang disampaikan, terutama
bagi kelompok siswa yang posisi duduknya di belakang.
2. Pembelajaran
berkelompok -
Belum terbiasa belajar berkelompok -
Masih ada beberapa siswa yang bercanda dan mengobrol
3. Pengerjaan
LKS -
Tidak membaca perintah pada LKS -
Bingung cara mengerjakannya -
Pengerjaan LKS tidak dilakukan secara bersama 4.
Diskusi atau tanya jawab
- Didominasi siswa yang lebih pandai
- Beberapa siswa hanya mengandalkan temannya
- Malu dalam berpendapat
- Siswa yang pasif hanya mengikuti pendapat
temannya yang lebih aktif -
Masih ragu dalam menyampaikan jawaban 5.
Refleksi -
Pemahaman siswa terhadap materi masih terlihat kurang maksimal
Hasil observasi aktifitas guru dan observasi aktifitas siswa melalui lembar observasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel-tabel
sebagai berikut: 1
Lembar observasi aktifitas guru Pengamatan ini dilakukan oleh observer guru kelasmata
pelajaran yang mencatat seluruh aktifitas guru selama proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5: Hasil Observasi Aktifitas Guru pada Siklus I No
Aspek yang Diamati
Pertemuan Ke- ∑
I II
III IV
1 Menjelaskan tujuan
pembelajaran 2
3 3
3 11
68,75
2 Membentuk
kelompok belajar 3
3 3
3 12
75
3 Memperhatikan dan
membimbing siswa dalam kelompok
3 3
3 4
13 81,25
4
Memberikan kuis kepada siswa
3 3
2 3
11 68,75
5
Memberikan penghargaan kepada
kelompok belajar 3
3 3
3
12 75
6 Menyimpulkan
materi yang telah diajarkan
2 2
3 3
10 62,5
7 Mengarahkan siswa
untuk mengajukan pertanyaan terkait
materi 3
3 3
3 12
75
Jumlah ∑
19 20
20 22
72,31 Persentasi
67,85 71,42
71,42 78,57
Rata-Rata 72,31
Keterangan Cukup Baik
Berdasarkan tabel di atas terkait dengan kegiatan aktifitas mengajar guru, guru mengikuti setiap aspek yang diamati dalam
lembar observasi dan melakukan langkah-langkah yang tersusun di dalam RPP. Sesuai dengan data yang diperoleh terjadi peningkatan
hasil observasi aktifitas guru yang dilakukan selama siklus I dengan persentasi nilai 67,85 - 78,57 , sehingga dapat diketahui hasil
rata-rata aktifitas mengajar guru pada siklus I adalah 72,31 dengan keterangan
“Cukup Baik”.
2 Lembar observasi aktifitas siswa
Tabel 4.6: Hasil Observasi Aktifitas Siswa pada Siklus I No
Aspek yang Diamati
Pertemuan Ke- ∑
I II
III IV
1 Memperhatikan
penjelasan guru 3
3 3
3 12
75
2 Mengerjakan LKS
2 2
3 3
10 62,5
3 Berdiskusi kelompok
2 2
3 3
10 62,5
4
Mempresentasikan hasil kerja kelompok
2 2
3 3
10 62,5
5 Memperhatikan
pendapat temannya 2
3 2
3 10
62,5
6 Mengerjakan
soalkuis 3
3 3
3 12
75
7 Berani bertanya
2 2
3 2
9 56,25
8 Menjawab
pertanyaan guru 2
3 3
3 11
68,75 Jumlah ∑
18 20
23 23
65,62 Persentase
56,25 62,5
71,87 71,87
Rata-Rata 65,62
Keterangan Kurang Baik
3 Wawancara
Wawancara dilakukan setelah proses pembelajaran pada siklus I selesai. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui respon
siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Wawancara dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tingkat kemampuan siswa dalam belajar matematika yang dipilih secara acak.
Tabel 4.7: Hasil Wawancara Siswa pada Siklus I No
Pertanyaan Tingkat Kemampuan Siswa
Tinggi Sedang
Rendah 1
Bagaimana menurut kamu mengenai
pelajaran matematika?
Menyenangkan dan seru
Cukup sulit Susah
dipahami
2 Apakah belajar
matematika secara berkelompok
menyenangkan? Iya, sangat
menyenangkan Iya, tentu
Iya, karena ramai-ramai
3 Apakah soal yang
diberikan terlalu sulit?
Tidak, soalnya mudah
dipahami Ada yang
sulit dan ada yang mudah
Sangat sulit
4
Apa kesan kalian setelah belajar
matematika dengan cara berkelompok?
Ingin setiap hari belajar
matematika berkelompok
Ada teman yang tidak
mau bantu belajar
Belajarnya bisa santai
5 Apakah dengan
belajar berkelompok membuat kalian
lebih aktif dan ingin terus belajar?
Ya, saya jadi bersemangat
belajar karena bisa belajar
bareng teman Iya, bisa
belajar bareng
teman-teman Iya, jadi aku
tidak diam saja
Dari hasil wawancara pada siklus I, diketahui beberapa siswa merespon biasa saja, hal tersebut menandakan bahwa motivasi siswa
masih kurang dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
4 Angketkuesioner
Dalam penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang berlangsung selama siklus I.
Tabel 4.8: Hasil Jawaban Angket Motivasi Belajar Matematika Siswa pada Siklus I
Butir Soal SS
S TS
STS Kategori
1 17
6 7
+ 2
1 1
14 14
- 3
10 13
5 2
+ 4
10 14
2 4
+ 5
4 7
13 6
+ 6
1 19
10 -
7 12
9 6
3 +
8 8
10 7
5 -
9 3
21 6
- 10
13 5
4 8
- 11
4 6
15 5
- 12
11 12
7 +
13 13
9 5
3 +
14 7
10 8
5 -
15 9
12 5
4 +
16 26
3 1
+ 17
8 9
7 6
- 18
12 14
3 1
+ 19
9 12
4 5
- 20
16 9
3 2
+ 21
13 12
4 1
+ 22
18 6
5 1
+ 23
3 7
12 8
- 24
6 7
14 3
- 25
23 7
+
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil jawaban angket siswa, maka ditentukan perhitungan rata-rata skor pada angket
tersebut seperti dijelaskan dalam tabel berikut:
Tabel 4.9: Perhitungan Rata-Rata Skor Angket Siklus I No.
Dimensi P =
X 100 1.
Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran
x 100 = 73,98
2.
Semangat siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajar
x 100 = 41,43
3.
Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-tugas belajar
x 100 = 71,65
4.
Reaksi yang ditunjukkan terhadap stimulus yang diberikan guru
x 100 = 69,8
5.
Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan
x 100 = 53,75
Rata-Rata Nilai = 77,62
Kategori Nilai Sedang
d Refleksi
Pada siklus I, proses pembelajaran matematika pada konsep menentukan besar sudut dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD diperoleh hasil observasi aktifitas guru dan observasi aktifitas siswa yang dirasa masih kurang. Dan juga berdasarkan
hasil angket motivasi belajar matematika siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terlihat masih belum mencapai
kriteria ketuntasan penelitian yang telah ditentukan yaitu sebesar 80 . Oleh karena itu, motivasi belajar matematika siswa perlu ditingkatkan
lagi melalui perbaikan-perbaikan tindakan yang telah dilaksanakan untuk diterapkan pada siklus II. Adapun perbaikan-perbaikan yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10: Tindakan Perbaikan pada Siklus I No.
Dimensi Perbaikan
1. Minat dan perhatian siswa
terhadap pelajaran. -
Memberikan motivasi serta mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan
sehari-hari siswa. 2.
Semangat siswa untuk melaksanakan tugas-tugas
belajar. -
Berinteraksi lebih dekat lagi dan memotivasi siswa dalam mengerjakan
tugas-tugas belajar yang diberikan. 3.
Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan tugas-
tugas belajar. -
Membimbing siswa agar bersungguh- sungguh dalam mengerjakan tugas-
tugas belajar. 4.
Reaksi yang ditunjukkan terhadap stimulus yang
diberikan guru. -
Membangkitkan motivasi siswa dengan melakukan tanya jawab kepada siswa
terkait materi yang telah diajarkan. 5.
Rasa senang dan puas dalam mengerjakan tugas
yang diberikan. -
Memberikan penghargaan yang sesuai dengan hasil belajar siswa, serta
menjelaskan tentang rasa menghargai hasil usahanya sendiri kepada siswa.
Berdasarkan refleksi dan perbaikan tindakan pembelajaran pada siklus I diketahui bahwa motivasi belajar matematika siswa
dilihat masih kurang. Hal tersebut dapat ditunjukkan pula berdasarkan data hasil observasi aktifitas belajar matematika siswa dengan
persentase 65,62 dengan kategori “Cukup Baik”, dan pada
perhitungan skor persentase rata-rata jawaban angket motivasi belajar matematika siswa sebesar 77,62 dengan
kategori “Sedang”. Berdasarkan data tersebut, dapat menjelaskan dan menunjukkan
bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan belum mencapai kriteria ketercapaian yang telah ditentukan yaitu skor persentase rata-
rata angket motivasi belajar matematika siswa minimal sebesar 80
dengan kategori “Baik”, maka perlu dilanjutkan tindakan pembelajaran pada siklus berikutnya dengan hasil refleksi siklus I
digunakan sebagai acuan perbaikan.
3. Penelitian Siklus II