C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran  merupakan  suatu  proses  interaksi  siswa  dengan  pendidik dan  sumber  belajar  dalam  rangka  memahami  materi  dengan  metode
pembelajaran  tertentu.  Pembelajaran  yang  kreatif  dan  inovatif  memberikan kemudahan  kepada  siswa  dalam  memahami  materi.  Pembelajaran  matematika
adalah  ilmu  pasti,  dalam  arti  bahwa  matematika  merupakan  perhitungan  yang
memberi hasil yang pasti dan tunggal.
Motivasi  belajar  merupakan  kekuatan  yang  mendorong  seseorang  untuk melakukan  sesuatu  untuk  mencapai  tujuan  setelah  mengikuti  proses  latihan
secara  terus  menerus  secara  maksimal  dengan  cara  meningkatkan
kemampuannya.
Pembelajaran dan motivasi belajar memiliki korelasi yang sangat erat. Di mana model pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa yang
secara  otomatis  mempengaruhi  keaktifan  belajar  siswa.  Penggunaan  model pembelajaran  kooperatif  tipe  STAD  diharapkan  dapat  meningkatkan  motivasi
belajar  siswa,  mengingat  STAD  adalah  salah  satu  metode  pembelajaran kooperatif  yang  mampu  meningkatkan  keaktifan  siswa  dengan  melibatkan
kompetisi antar kelompok dalam pembelajaran.
Penelitian  ini  menggunakan  metode  penelitian  tindakan  kelas  dalam rangka  mengetahui  sejauh  mana  pengaruh  penerapan  model  pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions STAD terhadap motivasi
belajar siswa pada pembelajaran matematika.
D. Hipotesis Penelitian Tindakan
Berdasarkan  kajian  teoritik  dan  penyusunan  kerangka  berpikir,  maka dapat  disimpulkan  hipotesis  penelitian  tindakan  ini  yaitu  dengan  menerapkan
model  pembelajaran  kooperatif  tipe  Student  Teams  Achievement  Divisions STAD  diduga  dapat  meningkatkan  motivasi  belajar  matematika  siswa
khususnya  pada  materi  pokok  pengukuran  sudut,  panjang,  dan  berat  dalam
pemecahan masalah.
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian  ini  dilaksanakan  di  SDN  Cengkareng  Timur  01  Pagi  yang berlokasi di jalan Daan Mogot KM. 14, Cengkareng-Jakarta Barat. Adapun waktu
penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 ganjil tahun pelajaran 20132014.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Dalam  skripsi  ini,  jenis  penelitian  yang  digunakan  penulis  adalah Classroom  Action  Research  CAR  yang  sering  disebut  dengan  Penelitian
Tindakan  Kelas  PTK.  Penelitian  ini  lebih  menekankan  kepada  proses  atau tindakan penelitian, oleh karena itu berhasil atau tidaknya penelitian dapat dilihat
dari proses tindakan penelitian. Peneliti harus mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi  pendukung  sebuah  proses  agar  dapat  berjalan  dengan  lancar  sehingga
penelitian dapat dikatakan berhasil. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar  berupa  sebuah  tindakan,  yang  sengaja  dimunculkan  dan  terjadi  dalam sebuah  kelas  secara  bersamaan.
1
Tindakan  tersebut  diberikan  oleh  guru  atau dengan  arahan  guru  yang  kemudian  dilakukan  oleh  siswa.  Penelitian  tindakan
kelas  ini  dilakukan  dalam  dua  siklus.  Siklus  pertama  menggunakan  sub  konsep menentukan  besar  sudut  dengan  satuan  baku  dan  satuan  derajat  serta  hubungan
antar  satuan  waktu,  panjang,  dan  berat,  sedangkan  pada  siklus  kedua menggunakan  sub  konsep  penyelesaian  masalah  yang  berkaitan  dengan  satuan
waktu, panjang, dan berat. Suharsimi,  Suhardjono,  dan  Supardi  menjelaskan  PTK  melalui  paparan
gabungan  definisi  dari  ketiga  kata  “penelitian  +  tindakan  +  kelas”
2
dengan paparan sebagai berikut:
1
Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009, Cet. Ke-9, h. 3.
2
Ibid., h. 2-3.