butir item tes yang baik, apabila butir item tes tersebut tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah. Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat
kesukaran dari setiap butir soal adalah :
6
N S
x p
m
Keterangan : p
= indeks kesukaran
x = jumlah skor tiap butir soal S
m
= skor maksimum N
= jumlah peserta tes Hasil perhitungan tingkat kesukaran diinterpretasikan menggunakan
kriteria tingkat kesukaran butir soal sebagai berikut:
7
Tabel 3.4 Kategori Tingkat Kesukaran
IK Keterangan
p 0,3 Sukar
7 ,
3 ,
p
Sedang p 0,7
Mudah
Hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen dapat dilihat pada lampiran 6.
c. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh
berkemampuan rendah. Daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
8
D = -
6
Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006, cet ke-3, h. 12
7
Ibid., h.21
8
Ibid, h. 31
Keterangan : D
= Indeks daya beda = tingkat kesukaran kelompok atas
= tingkat kesukaran kelompok bawah
Selanjutnya koefisien daya pembeda yang diperoleh dari perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria yang disajikan pada Tabel 3.5:
9
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda
Daya beda soal Keterangan
0,00 – 0,20
jelek 0,20
– 0,40 cukup
0,40 – 0,70
baik 0,70
– 1,00 baik sekali
Hasil perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada lampiran 7. Untuk lebih jelasnya, hasil uji validasi, taraf kesukaran dan daya beda soal instrumen tes dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.6 Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen
No. Soal
Validitas Taraf Kesukaran
Daya Beda Keterangan
1a valid
Sedang baik
digunakan 1b
valid Sedang
cukup digunakan
2a valid
Sedang baik
digunakan 2b
valid Sedang
cukup digunakan
3 valid
Sedang cukup
digunakan 4
invalid Sedang
jelek dibuang
5a valid
Sedang cukup
digunakan 5b
valid Sedang
cukup digunakan
6a valid
Mudah cukup
digunakan 6b
valid Sedang
cukup digunakan
Dari hasil pengujian validitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal, peneliti memilih untuk mengambil 9 soal dari 10 soal yang valid untuk dijadikan
instrumen penelitian untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik.
9
Suharsimi, op.cit., h. 218