b Menentukan U kritis
c Menentukan nilai statistic Mann-Whitney U, dengan langkah-langkah:
Mengurutkan data tanpa memperhatikan sampelnya. Menjumlahkan urutan masing-masing sampel
Menghitung statistic U melalui dua rumus:
Pertama
1 1
1 2
1
2 1
K n
n n
n U
Kedua
2 2
2 2
1
2 1
K n
n n
n U
d Membuat Kesimpulan Tolak Ho jika statistik U
U
kritis
dan terima Ho jika U U
kritis
3.
Hipotesis Statistik Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah sebagai berikut :
H :
2 1
H
1
:
2 1
Keterangan :
1
rata-rata hasil kemampuan komunikasi matematika melalui model
pembelajaran generatif.
2
rata-rata hasil kemampuan komunikasi matematika melalui model
pembelajaran konvensional. Adapun kriteria pengujian untuk uji t ini adalah:
Terima Ho, apabila
tabel hitung
t t
Tolak Ho, apabila
tabel hitung
t t
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Madani Depok pada kelas VII, dengan mengambil 2 kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kelas VII-A yang
terdiri dari 30 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas VII-B yang terdiri dari 30 siswa sebagai kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen peneliti menerapkan
model pembelajaran generatif sedangkan pada kelas kontrol peneliti menerapkan model pembelajaran konvensional yang biasa dilakukan oleh guru yaitu strategi
pembelajaran ekspositori. Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi garis
dan sudut. Peneliti melakukan 8 kali pertemuan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, setelah semua proses pembelajaran mengenai
materi garis dan sudut selesai selanjutnya peneliti memberikan posttest. Tes ini dilakukan untuk memperoleh data perbedaan rata-rata kemampuan komunikasi
matematik antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil tes kemampuan
komunikasi matematik siswa yang terdiri dari 9 butir soal yang memuat komponen-komponen kemampuan komunikasi. Tes kemampuan komunikasi
matematik yang diukur meliputi 3 indikator, yaitu: 1 kemampuan menyatakan ide secara
tertulis dalam
memberikan jawaban
permasalahan matematik,
2 kemampuan menyatakan ide matematika dalam bentuk gambar, dan 3 kemampuan memodelkan permasalahan matematik secara benar kemudian
melakukan perhitungan untuk mendapatkan solusi secara lengkap dan benar. Setelah data hasil belajar terkumpul kemudian data diolah dan dianalisis untuk
menjawab masalah dan hipotesis penelitian. Data berupa hasil perhitungan akhir dari tes kemampuan komunikasi
matematik yang diberikan kepada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol SMP Madani Depok disajikan sebagai berikut:
1. Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas
Eksperimen
Data hasil posttest yang diberikan kepada kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 30 siswa menunjukan bahwa nilai tertinggi yang
diperoleh siswa pada kelas eksperimen adalah 91, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen adalah 44. Hasil analisis deskriptif data
hasil posttest pada kelas eksperimen sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Analisis Deskriptif
Posttest Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Eksperimen
STATISTIK NILAI
Jumlah Siswa N 30
Maksimum X
mak
91
Minimum X
min
44
Rata-rata 68.30
Median Me 68.83
Modus Mo
77.50
Varians S
2
135.06
Simpangan Baku S 11.62
Kemiringan
-0.7917
Ketajaman 0.296
Hasil perhitungan berdasarkan Tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai rata- rata kemampuan komunikasi matematik siswa yang diperoleh siswa pada kelas
eksperimen yaitu 68,30. Nilai median sebesar 68,83 dan nilai modus yang diperoleh yaitu 77,50. Varians yang diperoleh sebesar 135,06 dan simpangan
baku sebesar 11,62. Nilai kemiringan kurva sebesar -0,7917 dengan bentuk kurva landai kiri, hal ini menunjukan bahwa nilai yang diperoleh siswa pada
kelas eksperimen cenderung mengumpul di atas nilai rata-rata. Perhitungan keruncingan diperoleh nilai kurtosis sebesar 0.296, karena nilai α
4
0,263 berarti model kurva mendatar platikurtis atau bentuk kurva lebih datar dari distribusi
normal.
Hasil perhitungan selengkapnya mengenai hasil distribusi frekuensi dapat dilihat pada lampiran 15. Data hasil posttest kemampuan komunikasi
matematik siswa pada kelas eksperimen disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut : Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelas Eksperimen
No Interval
Frekuensi Absolut
Frekuensi Komulatif
fi f
1 44-51
3 10.00
3
2 52-59
4 13.30
7
3 60-67
7 23.33
14
4 68-75
6 20.00
20
5 76-83
8 26.67
28
6 84-91
2 6.67
30
Jumlah 30
100.00
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebanyak 3 siswa atau sebesar 10 mendapat skor terendah pada interval 44-51, skor terbanyak berada pada interval
76-83 yaitu sebanyak 8 siswa atau sebesar 26,67, dan skor tertinggi berada pada interval 84-91 sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,67. Secara visual
penyebaran kemampuan komunikasi di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran generatif dapat dilihat pada histogram dan poligon frekuensi
sebagai berikut:
1
2
3 4
5 6
7 8
9
Interval
Frekuen si
Gambar 4.1 Hasil Tes Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Kontrol
Data hasil posttes kemampuan komunikasi matematik siswa yang diperoleh pada kelas kontrol yang berjumlah 30 siswa menunjukan bahwa nilai
tertinggi yang diperoleh siswa pada kelas kontrol adalah 72, sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada kelas kontrol adalah 25. Hasil analisis
deskriptif data hasil posttest kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif
Posttest Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Kelas Kontrol
Statistika Nilai
Jumlah Siswa 30
Maksimum Xmaks 72
Minimum Xmin 25
Rata-rata 47,43
Median Me 48,50
Modus Mo 52,50
Varians S
2
152,20 Simpangan Baku S
12,34 Kemiringan
3
-0,4108
Ketajaman
4
0,290
Berdasarkan Tabel 4.3 pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 47,43. Median sebesar 48,50 modus sebesar 52.50, varians sebesar
152,20, simpangan baku sebesar 12.34 dengan kemiringan negatiflandai kiri sebesar -0.41 ini berarti kecenderungan data mengumpul di atas rata-rata dan
perhitungan keruncingan diperoleh nilai kurtosis sebesar 0.29 berarti model kurva mendatar platikurtis atau bentuk kurva lebih datar dari distribusi normal sebab
nilai α
4
0,26. Data hasil posttest kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas
kontrol disajikan dalam Tabel 4.4. Tabel tersebut menunjukkan sebanyak 5 siswa atau sebesar 16,67 mendapat skor terendah pada interval 25-32, skor terbanyak
berada pada interval 49-56 yaitu sebanyak 7 siswa atau sebesar 23,33, dan skor tertinggi berada pada interval 65-72 sebanyak 2 siswa atau sebesar 6,67.