2.6.3. Fasilitas Kesehatan
Keberadaan 2 dua unit klinik bersalin lengkap dengan apotiknya dan 12 kelompok posyandu pos pelayanan terpadu untuk balita dan 4 empat orang bidan
desa. Dengan adanya sarana kesehatan ini sangat membantu warga dalam menjaga kesehatan. Selain menggunakan obat-obatan modern warga juga masih
menggunakan obat-obatan tradisional bagi penyakit tertentu yang terkadang di rasakan lebih manjur daripada menggunakan obat modern.
Salah satu obat tradisional yang masih banyak digemari warga Desa Sambirejo Timur adalah jamu. Setiap pagi dan sore hari para penjual jamu akan
mendatangi pelanggan masing-masing. Jamu biasanya digunakan untuk mengobati masuk angin, tambah darah, tambah tenaga, kurang nafsu makan. Biasanya warga
yang rutin minum jamu setiap harinya adalah ibu-ibu yang baru melahirkan. Penggunaan obat modern dan obat tradisional secara bersamaan juga
sering dilakukan oleh warga misalnya penyakit campak cacar dan demam panas pada anak-anak. Seorang anak yang terkena penyakit campak terlebih dahulu diperiksakan
ke klinik atau ke bidan setelah mendapatkan obat yang sudah diresep oleh bidan, biasanya orang tua akan mencarikan daun ciplukan yang banyak tumbuh di sekitar
lahan yang masih kosong untuk direbus dan air rebusannya digunakan sebagai air mandi anak yang menderita penyakit campak.
Penduduk Desa Sambirejo Timur juga menggunakan jasa orang pintar dukun untuk mengobati penyakit, namun saat ini orang yang berobat ke dukun
sudah sangat sedikit hanya penyakit tertentu saja atau pernyakit yang dianggap penyakit guna-guna yang dibawa berobat ke dukun.
2.6.4. Fasilitas Beribadah
Universitas Sumatera Utara
Sarana beribadah bagi penduduk Desa Sambirejo Timur yang beragama Islam dapat dikatakan sudah memadai. Di desa ini terdapat 9 sembilan unit mesjid
dan 8 delapan unit musholla. Mesjid dan musholla ini selain untuk beribadah biasanya dimanfaatkan penduduk sebagai tempat belajar mengaji anak-anak dan
orang dewasa yang belum bisa mengaji dan bahkan digunakan sebagai tempat sholat tarawih dan tadarus pada saat bulan Ramadhan, terkadang juga digunakan sebagai
tempat musyawarah yang berhubungan dengan kegiatan agama Islam selain itu digunakan juga untuk tempat ceramah-ceramah keagamaan.
Sarana beribadah untuk penduduk yang beragama Kristen Protestan dan Hindu belum tersedia. Biasanya penduduk ke dua agama ini beribadah ke gereja dan
kuil yang ada di kota Medan. Hal ini dikarenakan Kota Medan merupakan kota yang paling dekat dengan Desa Sambirejo Timur yang menyediakan sarana ibadah berupa
gereja dan kuil. Sarana untuk penerangan pada umumnya yang digunakan di rumah
penduduk Desa Sambirejo Timur adalah listrik dari PLN Perusahaan Listrik Negara. Walaupun ada rumah yang terlihat sangat sederhana tetap saja
menggunakan penerangan listrik walaupun tidak mempunyai meteran listrik dengan menyambunkan kabel listrik dari rumah tetangga yang mempunyai meteran listrik.
Lampu tempel atau lampu petromaks dipergunakan ketika alairan listrik sedang padam.
2.6.5. Fasilitas Pasar Mingguan