Investasi Ekonomi dan Sosial

3 mebat atau mangebati Sesudah anak cukup kuat untuk dibawa berjalan-jalan maka keluargapun memilih hari untuk membawanya untuk mengunjungi atau melawat kepada ompungnya kakek. Keluarga ini akan membawa makanan kepada ompung si bayi. 4 Tardidi tardidi adalah pemberian nama yang diadakan di Gereja. 5 Naik Sidi Naik sidi adalah peneguhan keimanan dan kepercayaan yang dilaksanakan di Gereja. 4.3.Sumber-sumber Keuangan dan Peran Kerabat dalam Pesta Para Buruh Dana ataupun keuangan merupakan faktor yang paling mendasar agar pesta dan slametan dapat terlaksana. Bila hendak mengadakan pesta dan slametan terlebih dahulu harus memperkirakan total biaya yang diperlukan untuk mencukupi segala kebutuhan untuk pesta dan slametan. Berdasarkan wawancara di lapangan dengan informan peneliti dapat melihat sumber-sumber keuangan bagi buruh yang terdiri dari investasi ekonomi dan sosial para buruh.

4.3.1. Investasi Ekonomi dan Sosial

Seperti yang dikatakan oleh T.O. Ihromi 1999:159 menjelaskan bagaimana kelompok kekerabatan mempunyai peranan dalam usaha tolong menolong dalam kerjasama mengatasi berbagai masalah kota-kota besar gejala seperti ini terwujud di tempat-tempat yang asing bagi mereka. Masyarakat- masyarakat yang mempunyai kelompok kekerabatan seperti klen atau marga. Orang Batak misalnya dengan menggunakan hubungan kekerabatan yang ada berdasarkan Universitas Sumatera Utara atas marga sebagai landasannya dan membentuk kelompok-kelompok kekerabatan. Kelompok kekerabatan berdasarkan marga ini ada yang membentuk organisasi dan ada pula yang tidak. Sedangkan orang Jawa yang tidak mempunyai sistem kekerabatan yang menunjukkan adanya kelompok marga atau klen membentuk perkumpulan-perkumpulan kekerabatan yang dinamakan keluarga besar. Keluarga besar ini biasanya terdiri atas jumlah orang yang masih seketurunan dan ditambah dengan sejumlah orang yang mempunyai hubungan kekerabatan melalui perkawinan. Dalam hal ini, lebih khusus lagi Geertz 1983 melihat bahwa sumber bantuan untuk mengadakan suatu pesta bagi masyarakat Jawa antara lain : 1 menggunakan tenaga sanak keluarga dan teman-teman sejawat, 2 membelanjakan tabungan sendiri dan menjual harta benda, 3 menggunakan pinjaman dari teman- teman atau kredit dengan bunga, 4 menerima buwuh yakni pembayaran tunai dari orang-orang yang hadir dalam suatu pesta yang dilaksanakan. Terkait dengan pendapat Clifford Geertz tersebut, berdasarkan wawancara di lapangan dengan informan, peneliti juga melihat bahwa masyarakat Desa Sambirejo Timur yang mayoritas penduduknya adalah etnis Jawa juga melakukan hal yang sama dalam memperoleh dana untuk mengadakan pesta. Penduduk Desa Sambirejo Timur memperoleh bantuan dari sanak saudara yaitu dari pihak kerabat suami dan kerabat istri, membelanjakan tabungan sendiri dapat berupa tabungan dari investasi ekonomi seperti jula-jula dan arisan dan menjual harta benda seperti tanah, emas, ternak, sementara itu dalam peroleanmodal dari pinjaman yaitu dari teman- teman sejawat dan memeinjam uang kepada rentenir dengan jumlah bunga yang telah ditentukan. Universitas Sumatera Utara Investasi ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sambirejo Timur terdiri dari usaha perdagangan, mengikuti kelompok jula-jula dan kelompok arisan. Sementara itu dalam aktifitas sosial masyarakat Desa Sambirejo Timur mengikuti kelompok STM Serikat Tolong Menolong, kelompok perwiritan, kelompok kebaktian partamiangan 47 47 Lihat Bab 2 tentang aktifitas ekonomi dan sosial. . Dalam seluruh aktifitas yang berkaitan dengan investasi ekonomi atau uang, mengikuti kelompok jula-jula dan arisan merupakan salah satu cara untuk mensiasati pengumpulan modal yang dilakukan bagi sebagian penduduk Desa Sambirejo Timur, di samping simpanan tabungan dari gaji dan hutang atau kredit. Di Desa Sambirejo Timur terdapat 5 lima jenis klompok arisan dan 4 empat jenis kelompok jula-jula dengan jumlah perolehan uang arisan dan jula-jula bisa mencapai jutaan bahkan puluhan juta rupiah. Selain itu setiap satu anggota dapat saja mengikuti lebih dari satu kelompok jula-jula dan arisan. Hasil uang yang diperoleh dari tarikan salah satu kelompok arisan dan jula-jula juga disertakan lagi dalam kelompok arisan dan jula-jula lainnya. Sehingga anggota tersebut dapat memperoleh modal unruk usaha perdagangan kecil-kecilan, membuat rumah dan salah satunya modal untuk menyelenggarakan pesta. Apabila ada salah satu anggota kelompok jula-jula dan arisan yang hendak menyelenggarakan pesta ataupun kebutuhan mendadak, akan tetapi giliran untuk menarik uang arisan dan jula-jula belum waktunya, anggota yang bersangkutan dapat meminta dan membicarakan kepada orang yang memegang uang arisan dan jula-jula agar dapat memperoleh uangnya terlebih dahulu, masyarakat Desa Sambirejo Timur menyebutnya dengan istilah “narik duluan” Universitas Sumatera Utara Dalam seluruh aktifitas yang berkaitan dengan investasi sosial atau moril, masyarakat Desa Sambirejo Timur mengikuti kelompok seperti STM, perwiritan, kebaktian, dan gotong royong. Dalam hal ini jika seseorang ingin acara pesta yang diadakannya dihadiri oleh tetanga, kerabat dan teman-temannya maka orang tersebut haruslah orang yag rajin nglagan, rajin menghadiri undangan, rajin ikut arisan rajin mengikuti perwiritan dan selalu hadir ketika mengadakan gotong royong.

4.3.2. Punjungan Sebagai Undangan Terikat