Observasi Wawancara METODE PENELITIAN

gambaran secara terperinci mengenai konsep pesta dan slametan bagi kaum buruh pinggiran. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pencarian data di lapangan antara lain:

1.6.1. Observasi

Teknik observasi 15 dilakukan peneliti untuk mengamati berlangsungnya suatu pesta dan slametan. Hal ini untuk memperoleh gambaran penuh mengenai konsep pesta dan slametan. Peneliti juga akan melihat hal apa saja yang membedakan antara pelaksanaan pesta pernikahan, khitanan sunatan, ulang tahun, dan berbagai jenis slametan. Dalam hal ini peneliti akan melihat mulai dari prosesi sampai dengan perlengkapan dan benda apa saja yang digunakan pada saat pesta dan slametan. Data ini nantinya digunakan peneliti untuk melihat hubungan pesta dan slametan dengan penyelenggara pesta maupun slametan. Dan konsep penduduk Desa Sambirejo Timur tentang pesta dan slametan. Untuk keperluan peneliti dalam memperoleh data yang lebih konkrit seperti jenis pesta, perlengkapan dan benda-benda apa saja yang digunakan pada saat pesta dan slametan, peneliti mendokumentasikannya dengan menggunakan alat bantu berupa kamera foto. 14 Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya kirk dan miller dalam Moleong 2005. 15 Observasi atau pengamatan berguna untuk mengoptimalkan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, prilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya. Pengamatan memungkinkan peneliti untuk melihat dunia sebagaimana yang dilihat oleh subjek penelitian yang hidup pada saat itu. Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga memungkinkan pula peneliti sebagai sumber data, pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama baik dari pihak peneliti maupun subjek yang diteliti Moleong, 2005:126. Universitas Sumatera Utara

1.6.2. Wawancara

Dalam penelitian ini wawancara mendalam depth interview digunakan untuk memperoleh data tentang konsep buruh terhadap pesta dan slametan. Bagaimana hubungan pesta dan slametan dengan gaya hidup buruh di Desa Sambirejo Timur. Pada saat wawancara jika memungkinkan dan disetujui oleh informan, peneliti akan menggunakan alat bantu perekam tape recorder dan catatan lapangan untuk mempermudah penyimpanan data yang telah diperoleh. Selain itu dalam wawancara peneliti akan menggunakan pedoman wawancara interview guide yang telah disusun sebelum penelitian lapangan. Pedoman wawancara yang dibuat, secara umum akan berisi tentang hal-hal yang ada dalam masalah penelitian, antara lain konsepsi mengenai pesta dan slametan. Pertanyaan untuk menjawab permasalahan tersebut antara lain, apa pesta menurut anda ? apa slametan menurut anda ? dan mengapa harus mengadakan pesta ataupun slametan ? bagaimana jika pada saat pesta tidak ada keyboard maupun jenis hiburan lainnya ? Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah penduduk desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Peneliti mengadakan pengkategorisasian informan, menjadi informan pangkal informan kunci, dan informan biasa. 16 Menurut Koentjaraningrat 1989:30 dalam suatu masyarakat baru tentu harus lebih dahulu memulai dari keterangan seorang informan pangkal yang dapat 16 Dalam pengkategorian informan, Spradley mendefenisikan lima persyaratan minimal untuk memilih informan yang baik ; 1 enkulturasi penuh, maksudnya informan mengetahui budaya mereka dengan begitu baik tanpa harus memikirkannya, mereka melakukan berbagai hal secara otomatis dari tahun ke tahun; 2 keterlibatan langsung maksudnya informan harus terlihat dalam suasana kebudayaan mereka dan mereka menerapkannya setiap hari; 3 suasan budaya yang tidak dikenal; 4waktu yang cukup, maksudnya pada saat melakukan wawancara waktu diharapkan disesuaikan dengan informan; 5 non-analitis maksudnya informan yang memberikan penjelasan berdasarkan konsep mereka bukan konsep dari luar Spradley,1997:61-70. Universitas Sumatera Utara memberikan berbagai keterangan lebih lanjut yang diperlukan oleh peneliti. Informan-informan serupa itu sebaiknya orang yang mempunyai pengetahuan luas mengenai berbagai sektor masyarakat dan yang mempunyai kemampuan untuk mengintroduksikan peneliti kepada informan lain yang merupakan ahli tentang masyarakat yang akan diteliti. Sehingga informan pangkal dalam penelitian ini adalah Kepala Desa Sambirejo Timur. Karena peneliti beranggapan bahwa kepala desa mengetahui siapa-siapa saja yang dapat diwawancarai, khususnya yang berprofesi sebagai buruh Informan kunci merupakan orang-orang yang ahli tentang masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci adalah buruh atau warga Desa Sambirejo Timur yang pernah mengadakan pesta, baik itu pesta pernikahan, khitanan sunatan, ulang tahun, dan berbagai pelaksanaan slametan. Dari informan ini diharapkan data dan informasi yang relevan tentang permasalahan yang akan diteliti antara lain, konsep pesta dan slametan bagi buruh di Desa Sambirejo Timur, alasan mereka mengapa harus mengadakan pesta dan slametan, bagaimana mereka mendapatkan sumber keuangan pada saat ingin mengadakan pesta dan slametan. Selain informan pangkal dan informan kunci dalam penelitian ini dibutuhkan informan biasa. Informan biasa dalam penelitian ini adalah penduduk Desa Sambirejo Timur yang tidak bekerja sebagai buruh kasar. Informan ini diperlukan untuk mendapatkan informasi bagaimana pandangan mereka terhadap penduduk yang bekerja sebagai buruh yang gemar mengadakan pesta. Untuk mendapatkan data yang lebih akurat dalam penelitian ini peneliti akan mencari keterangan dan informasi dengan menggunakan metode snowball Peneliti terlebih dahulu memulai dari informan pangkal yang dapat memberikan Universitas Sumatera Utara petunjuk lebih lanjut mengenai individu lain dalam masyarakat yang dapat memberikan keterangan yang diperlukan.

1.6.3. Studi Kepustakaan