Skor untuk kategori sangat tinggi =
4.21 – 5.00 Skor untuk kategori tinggi
= 3.41 – 4.20
Skor untuk kategori sedang =
2.61 – 3.40 Skor untuk kategori rendah
= 1.81 – 2.60
Skor untuk kategori sangat rendah =
1.00 – 1.80
II.6. Teknik Analisa Data.
Teknik analisa data yang digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi variabel X terhadap Y digunakan rumus :
1. Koefisien Korelasi Product Moment Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Perhitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
{ }
{ }
2 2
2 2
. .
.
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
Keterangan : r
xy
= angka indeks korelasi ‘r’ product moment N
= populasi Σx = jumlah seluruh skor x
Σy = jumlah seluruh skor y Σxy = jumlah hasil kali antara skor x dan skor y
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil perhitungan tersebut akan memperlihatkan kemungkinan- kemungkinan sebagai berikut :
a. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nol r = 0 berarti hubungan
kedua variabel yang diuji tidak ada. b.
Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = + berarti kenaikan nilai variabel yang satu, diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki hubungan
positif. c.
Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = -, berarti kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti menurunnya variabel
yang lain. Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi, sedang atau rendah antara
kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi digunakan penafsiran atau interpretasi angka sebagai berikut :
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.80 – 1.000 Sangat Tinggi
0.60 – 0.799 Tinggi
0.40 – 0.599 Sedang
0.20 – 0.399 Rendah
0.00 – 0.199 Sangat Rendah
Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment
Dengan nilai r yang diperoleh maka dapat diketahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak dan bagaimana tingkat hubungannya melalui tabel korelasi.
Universitas Sumatera Utara
Tabel korelasi menentukan batas-batas r yang signifikan. Bila r tersebut signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternatif dapat diterima.
2. Uji Signifikan Uji signifikan digunakan untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau
ditolak. Uji signifikan yang dilakukan terhadap hipotesis nihil Ho mengatakan : “Tidak ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y”. Ho ditolak apabila nilai t-
hitung
lebih besar daripada harga t-
tabel
t-
hitung
t-
tabel
, dan diterima bila t-
hitung
nilainya lebih kecil dari t-
tabel
t-
hitung
t-
tabel
. Rumus yang digunakan adalah :
t
-
hitung
=
2
1 2
r n
r −
−
3. Koefisien Determinant Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan nilai koefisien product moment Pearson :
D = r
xy
2 x 100
D = Koefisien Determinant
r
xy
= Koefisien Korelasi Product Moment
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1. Dasar Hukum.
1. Undang – Undang Republik Indonesia nomor : 20 tahun 2002 tentang
Ketenagalistrikan. 2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor : 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
3. Anggaran Dasar PT. PLN Persero.
4. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-180M-MBU2003
5. Keputusan Pemimpin PT. PLN Persero Wilayah Sumut nomor :
036.K010PW.SU2004 6.
Keputusan Direksi PT. PLN Persero nomor : 1337.K440DIR2003
III.2. Sejarah PT. PLN Persero Wilayah II Sumatera Utara.
Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia Jakarta sekarang, maka 30 tahun
kemudian 1923 listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jl. Listrik No. 12 Medan, dibangun oleh NV
NIGEM OGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan 1924, Tebing Tinggi 1927, Sibolga
NV ANIWM Brastagi dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931 milik Gemeente – Kotapraja, Labuhan Bilik 1936 dan Tanjung Tiram 1937.
Universitas Sumatera Utara