Yang dimaksud dengan biaya ini adalah biaya-biaya yang terdiri dari kerja lembur, pelatihan, pemberhentian kerja dan biaya pengagguran. Biaya-biaya ini
terjadi karena adanya penambahan maupun penggurangan kapasitas atau bila terlalu banyak terlalu sedikit kapasitas yang digunakan pada waktu-waktu
tertentu.
3.5. Frekuensi Pemakaian
Frekuensi pemakaian material merupakan cara lain dalam mengelompokan material dalam pengendalian persediaan. Cara ini didasarkan pada asumsi
pergerakan material setiap tahunnya. Pergerakan tersebut dapat berupa tingkat penjual atau pembeli. Disini material dikelompokan kepada fast moving part
peralihan material dengan cepat dan slow moving part peralihan material dengan lambat.
Material dikelompokkan sebagai fast moving apabila frekuensi pemakaian melebihi tiga kali pembelian atau penjualan dalam periode satu tahun. Dalam hal
ini disebutkan sebagai slow moving part.
3.5.1. Sistem Persediaan
Didalam persoalan persediaan, keputusan untuk melakukan pengadaan kembali barang-barang items dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Sistem pemesanan dengan ukuran tetap fixed order size inventory system
atau sering disebut dengan “Q Sistem”. Pada system ini setiap kali jumlah
Universitas Sumatera Utara
barang yang dipesan untuk setiap kali pemesanan jumlahnya sama, sedangkan waktu periode pemesanannya selalu bervariasi.
Pemesanan dilakukan apabila persediaan yang ada telah mencapai titik tertentu yang disebut dengan “Reorder Point” titik pemesanan.
Jadi dalam sistemini ditentukan jumlah persediaan tingkat tertentu yang merupkan batas waktu dilakukannya pemesanan. Oleh karena pengadaan
kembali barabg-barang dilakukan apabila persediaan telah mencapai reorder point, maka jarak interval waktu pemesanan dengan pemesanan lainnya
tidaklah sama, dan ini tergantung pada fluktuasi kebutuhan barabg dalam persediaan. Dengan menggunakan sistem ini sebagai interaksinya akan
diperoleh pengawasan atas jumlah dan waktu pemesanan secara teliti dan tetap, karena setiap saat persediaan yang ada digudang sama dengan
kebutuhan selama waktu ancang-ancang ditambah persediaan keamanan. Persediaan keamanan dimaksudkan untuk melindungi terhadap fluktuasi
selama waktu ancang-ancang. Pada Gambar 3.3 dibawah ini dapat dilihat sistem pemesanan tetap dengan
ukuran order tetap.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.3. Sistem Ukuran Order Tetap Q Sistem
2. Sistem pemesanan interval tetap fixed order interval inventory system,
sering disebut dengan “P Sistem”. Pada system ini jumlah periode pemesanannya tetap. Jadi dengan system ini ditentukan waktu pemesanan
dengan jarak yang tetap.
Gambar 3.4. Sistem pemesanan interval tetap P. Sistem
Sedangkan tiap-tipa pemesanan jumlah barang yang dipesan berfluktuasi tergantung kepada banyaknya barang dalam jarak interval waktu antara
pemesanan yang lalu dengan pemesanan berikutnya. Oleh karena itu di dasarkan pada jarak waktu yang tetap, pemesanan dilakukan kurang memperhatikan situasi
barang digudang. Persediaan keamanan dimaksudkan untuk memberikan kebutuhan selama waktu interval pemesanan. Pada Gambar 3.4 dapat dilihat
system pemesanan interval tetap. Dengan melihat kedua sistem diatas serta mempelajari permasalahnnya,
maka akan digunakan pendekatan pada Q system, yaitu pemesanan ukuran order tetap. Alasan mengapa sistem ini dipakai adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Tidak banyak menimbulkan perubahan terhadap prosedur administrasi di
bidang persediaan yang sekarang dilaksanakan 2.
Karena mahalnya spare part dan banyaknya jumlah diusahakan agar modal persediaan seminimum mungkin.
3. Memakai perhitungan relative lebih mudah dibandingkan dengan sistem
persediaan interval order tetap. 4.
Sistem ini sangat tetap dipakai karena dengan menggunakan sistem ini jumlah persediaan setiap waktu dapat diketahui
3.5.2. Teori Penentuan Pola Distribusi Kebutuhan Barang