Feed booster compressor unit 25 Refrigerant preparation

lebih berat, kemudian dari unit 50 dikirim ke tangki penyimpanan kondensat. Gas yang mencapai puncak stabilizer dikondensasikan oleh fin fan cooler lalu dialirkan ke over head accumulator D-2004. Cairan yang terbentuk dialirkan kembali ke kolom sebagai refluks. Sementara gas yang tidak terkondensasi bergabung dengan gas dari second stage flash drum dan dikirim ke feed booster compressor k-2501 untuk dinaikkan tekanannya sehingga sama dengan tekanan gas dari first stage flash drum. Kemudian gas dengan tekanan 56 kgcm 2 ini dikirim ke unit pemurnian gas untuk diproses lebih lanjut.

d. Feed booster compressor unit 25

Gas yang berasal dari 20B masuk ke unit 25 dan akan dinaikkan tekanannya agar dapat bergabung dengan gas yang berasal dari unit 20A yang bertekanan lebih tinggi yaitu dari 15 kgcm 2 menjadi 57kgcm 2 . Gas yang mengalir dari unit 20B tersebut akan masuk ke D-2501 di bagian tengahnya. Dimana di dalam D-2501 ini diharapkan fraksi berat yang mungkin terkandung dalam gas ini akan terkondensasi. Kemudian gas dari D-2501 dialirkan kedua arah yaitu menuju kompressor K-2501 dan K-2501B. Setelah gas dimampatkan dalam kedua kompressor tersebut yang bertekanan sedikit lebih besar daripada tekanan yang berasal dari unit 20A, sehingga dapat masuk ke aliran gas tersebut, maka gas yang berasal dari discharge compressor tersebut mengalir bersama-sama dengan gas dari unit 20A menuju unit pemurnian gas di unit 30. Universitas Sumatera Utara Bila jumlah gas yang masuk ke dalam kompresor tersebut kurang, maka sebagian dari discharge dialirkan kembali ke section drum D-2501 melaui fin fan cooler 2501 AB untuk pendinginan.

e. Refrigerant preparation

Unit ini terdiri dari unit 51 dan 52 yang merupakan 2 unit fraksinasi yang sama. Dalam hal ini unit 51 dan 52 berfungsi untuk memisahkan bahan-bahan yang diperoleh dari scrubb tower bottom train 1 sampai train 6. Masing-masing unit mempunyai 3 buah kolom, yaitu : 1. De-Ethanizer column 2. De- Propanizer column De- Butanizer column Kolom-kolom tersebut dilengkapi dengan tray jenis sieve, down comer, sebagai media penunjang untuk proses destilasi. Disamping itu juga dilengkapi dengan sarana-sarana penunjang lainnya, seperti steam reboiler, pompa refluks, dan lain-lain. Sistem pendingin untuk mengkondensasi produksi hasil puncak propana dan butana dengan menggunakan satu unit fin - fan, sedangkan untuk mengkondensasi hasil puncak ethane dipakai sistem refrigerasi. Refrigerasi di sini adalah dengan memakai propana sebagai pendingin yang disirkulasikan di dalam loop tertutup. Untuk mendukung terjadinya siklus yang diharapkan dari refrigeran tersebut, maka sistem ini ditunjang oleh satu unit compressor cooler, dan condensor, drum accumulator, evaporator dan section drum untuk compressor. Universitas Sumatera Utara Adapun feed yang diolah di unit ini berasal dari bottom scrubb tower pada proses II dan Proses III. Setiap unit mampu mengolah feed dari tiga train15.000 BPSD. 1 De-etahnizer system Feed dari bottom scrub tower setelah melalui tahap pendingin dan pengontrol tekanan 34 kgcm 2 , dialirkan ke de-ethanizer column dan dimasukkan ke tray dan tekanannya dikontrol pada 31kgcm 2 sedangkan temperatur keluar dari shell side reboiler di set 145 o C, serta temperatur di top column dijaga sekitar -9 o C. Dengan demikian diharapkan seluruh etana C 2 H 6 dengan pemanasan yang cukup tinggi dari bawah akan menguap. Tetapi semakin banyak tray yang dilalui uap ini akan mengakibatkan semakin turunnya temperatur, sehingga dengan adanya penyiraman refluks seluruh fraksi yang lebih berat dari etana akan mengkondensasi kembali. Hanya etana dan fraksi yang lebih ringan akan keluar sebagai over head product. Over head product ini selanjutnya akan mengalir ke etahanizer sub cooler E-5X03, dimana akan terjadi pengkondensasian. Namun karena temperatur paling rendah yang dapat dicapai pada sub cooler -36 o C, maka tidak seluruh overhead product dikondensasikan. Metana CH 4 tidak dapat dikondensasikan setelah ditampung dalam reflux accumulator D-5X02, yang digunakan untuk mengatur tekanan sebesar 31 kgcm 2 . kelebihan metana tersebut kemudian dialirkan melalui PV-5X03. Cairan yang keluar dari E-5X02 dan akan dimanfaatkan sesuai dengan prioritasnya, yaitu sebagai refluks. MCR Multi Component Refrigerant make-up dan reinjeksi. Universitas Sumatera Utara Adapun batas komposisi dari cairan yang ada pada refluks accumulator D-5X02 tersebut adalah sebagai berikut : - CH 4 : 22,63 - CO 2 : 0.000 - C 2 H 6 : 77,365 - C 3 H 8 : 0,005 Level di bottom C-5X01 dikontrol 60 secara normal, dan kelebihan level ini akan dialirkan ke kolom de-propanizer. Bahan yang dialirkan ke kolom ini sudah terbebas dari kandungan C 2 H 6 dan yang lebih ringan. 2 De-Propanizer Feed yang akan diolah dalam kolom ini adalah yang berasal dari bottom de-ethanizer. Feed ini dialirkan ke de-propanizer tray nomor 20. setelah masuk ke dalam de-propanizer column. Feed ini mula-mula akan di flash, karena tekanan dalam menara dikontrol 18 kgcm 2 . Cairan yang tidak menguap akan turun ke dasar menara, melalui downcomer. Dari bottom ini, sebagian cairan hidrokarbon dialirkan ke de-propanizer reboiler untuk mengambil sejumlah panas yang diperlukan untuk menguapkan fraksi C 3 yang ada, dimana temperaturnya dijaga kira-kira 138 o C. Fraksi C 3 dan sebagian C 4 dengan temperatur 138 o C akam menguap, dan mengalir ke atas melalui tray yang bertingkat-tingkat sieve tray sampai ke bagian puncak. Ke dalam bagian ini, dialirkan sejumlah refluks untuk menjaga temperatur tetap konstan yaitu 53 o C. Universitas Sumatera Utara Over head product atau gas yang keluar dari puncak menara dialirkan ke refluks accumulator melalui dua jalan, yaitu : - lewat fin - fan agar seluruh C 3 dapat mencair - By pass atau tanpa melalui fin - fan untuk menjaga tekanan di reflux accumulator tetap 17 kgcm 2 . Semua liquid yang dihasilkan pada fin - fan akan ditampung di reflukx accumulator drum. Komposisi dari liquid tersebut adalah sebagai berikut : - C 1 : 0,001 - C 2 : 0,003 - C 3 : 99,994 - i-C 4 : 0,002 Sedangkan prioritas pengaliran dari liquid ini adalah sebagai berikut : - Refluks - Storage tank D-6201 persediaan MCR - Reinjeksi ke proses II dan proses III, sebagai HHV control. - Storage tank LPG 64 Dengan kondisi operasi yang baik, akan diperoleh hasil puncak yang murni, yaitu 99,9 propana. Kondisi operasi di dalam kolom diatur sebagai berikut : - Tekanan : 17,2 kgcm 2 - Temperatur top : 53 O C - Temperatur outlet reboiler : 135 O C Universitas Sumatera Utara 3 De-Butanizer Feed untuk de-butanizer berasal dari outlet de-propanizer bottom, yang dialirkan ke tray nomor 15. Di dalam kolom ini, feed akan menguap karena tekanan diatur sekitar 6 kgcm 2 .Sedangkan hidrokarbon yang tidak dapat menguap akan turun ke tray selanjutnya sampai ke bagian bottom. Dari bottom ini sebagian cairan dialirkan ke sebuah reboiler untuk mengambil sejumlah panas dari steam yang dialirkan ke bagian tube side, dimana temperatur outletnya dikontrol kira- kira 103 o C dengan mengatur flow dari steam. Fraksi yang paling ringan pada feed ini butana paling berat akan keluar dari puncak menara dalam bentuk gas. Sebagian gas ini akan mengalir melalui fan sistem. Diharapkan setelah melewati pendingin, seluruh butana akan berubah fasa dari gas ke cair. Cairan tersebut ditampung di reflux accumulator drum untuk butana. Sebagian kecil dari gas over head product butana akan mengalir tanpa melalui fin - fan menuju reflux accumulator untuk mengatur tekanan sebesar 5,6 kgcm 2 . Komposisi yang baik dari cairan hidrokarbon pada reflux accumulator adalah sebagai berikut : - Propana : 0,015 - I – butana : 33,207 - n- Butana : 66,689 - I – Pentana : 0,090 Universitas Sumatera Utara Seluruh cairan hidrokarbon yang ditampung pada reflux accumulator ini akan dialirkan sesuai dengan prioritasnya, yaitu : a. Sebagai refluks b. Reinjeksi ke MHE Maint Heat Exchanger proses II dan proses III, sebagai NHV control. c. Ke storage tank LPG unit 64. Adapun kondisi operasi dalam kolom ini diatur sebagai berikut : - Tekanan operasi : 6 kgcm 2 - Temperatur top : 57 o C - Temperatur outlet reboiler : 110 o C Dengan kondisi demikian, maka hasil puncaknya akan menjadi murni, yaitu 99,0 iso butana dan normal butana. Produksi bottom-nya akan dialirkan ke suatu peralatan pendingin E-5X01 yang menggunakan air laut sebagai media pendingin. Kemudian dialirkan bersama-sama kelebihan butana ke produksi kondensat unit 20B. Adapun media pendingin pada exchanger yang ada di unit 50 ini dipakai propana dalam suatu sistem tertutup. Sistem refrigerasi yang digunakan adalah : a Penguapan cairan pendingin akan memerlukan kalori yang akan diambil dari fluida yang akan didinginkan. b Titik didih media pendingin akan turun, bila tekanan diturunkan, sehingga pertukaran panas terjadi pada suhu yang rendah. c Waktu pengembunan kembali uap media pendingin akan melepaskan sejumlah kalori yang diambil dari media pendingin terserbut. Universitas Sumatera Utara d Titik embun dapat diturunkan dengan menaikkan tekanan. Dengan demikian air laut dapat dimanfaatkan untuk mengkondensasi gas-gas C 3 . Propana liquid setelah mendinginkan E-5X03, E-5X11 dan E-5X04 berubah menjadi uap dan dimasukkan ke D-5X01 yang bertekanan 15,8 Psia. Sebagian gas akan mengkondensasi sedangkan yang tidak terkondensasi akan dialirkan ke K-5X01 untuk dikompres. Kemudian gas ini didingikan oleh exchanger E-5105 A dan B dimasukkan ke D-5X04 yang bertekanan 202 Psia dan suhu 105 o C. Kemudian gas tersebut masuk ke D-5X01 dan mengalami ekspansi dengan menurunkan tekanannya yang cukup besar sehungga suhunya akan menurun. Akibatnya propana akan mengkondensasi dan dialirkan kembali ke exchanger-exchanger untuk digunakan sebagai pendingin kembali.

2. Proses II dan III

Tugas dari proses II dan III ini merupakan proses pemurnian gas Gas treating unit unit 30 dan proses pencairan gas Liquefaction unit unit 40.

a. Proses Pemurnian Gas unit 30