Proses Pemurnian Gas unit 30

d Titik embun dapat diturunkan dengan menaikkan tekanan. Dengan demikian air laut dapat dimanfaatkan untuk mengkondensasi gas-gas C 3 . Propana liquid setelah mendinginkan E-5X03, E-5X11 dan E-5X04 berubah menjadi uap dan dimasukkan ke D-5X01 yang bertekanan 15,8 Psia. Sebagian gas akan mengkondensasi sedangkan yang tidak terkondensasi akan dialirkan ke K-5X01 untuk dikompres. Kemudian gas ini didingikan oleh exchanger E-5105 A dan B dimasukkan ke D-5X04 yang bertekanan 202 Psia dan suhu 105 o C. Kemudian gas tersebut masuk ke D-5X01 dan mengalami ekspansi dengan menurunkan tekanannya yang cukup besar sehungga suhunya akan menurun. Akibatnya propana akan mengkondensasi dan dialirkan kembali ke exchanger-exchanger untuk digunakan sebagai pendingin kembali.

2. Proses II dan III

Tugas dari proses II dan III ini merupakan proses pemurnian gas Gas treating unit unit 30 dan proses pencairan gas Liquefaction unit unit 40.

a. Proses Pemurnian Gas unit 30

Gas alam yang terpisah dari kondensat harus dibersihkan terlebih dahulu dari senyawa-senyawa yang tidak diinginkan. Hal ini dilakukan sebelum gas dicairkan. Senyawa-senyawa tersebut seperti karbon dioksida CO 2 , hidrogen sulfida H 2 S dan merkuri Hg dan air karena dapat mengganggu dan merusak peralatan pada proses pencairan. Karbondioksida dan hidrogen sulfida dipisahkan dalam sebuah unit yang mengandung potassium karbonat dan dietanol amina DEA. Apabila CO 2 dan H 2 S tidak dihilangkan maka akan menyebabkan penyumbatan pada pipa-pipa Universitas Sumatera Utara karena senyawa ini sangat mudah membeku pada suhu rendah dan bersifat korosif. Merkuri dapat merusak peralatan-peralatan yang terbuat dari aluminium yang digunakan di pabrik yang beroperasi pada suhu rendah. Pemisahan merkuri ini dilakukan dengan penyerapan di dalam merkuri absorber. Alat ini terdiri dari bed karbon yang diaktifkan oleh belerang sebagai media penyerap. Feed gas dari puncak feed gas knock out drum dipanaskan terlebih dahulu di feedlean carbonate exchanger, kemudian di kirim ke merkuri bed D-3X07 AB, dimana merkuri yang ada pada feed gas diserap oleh carbon aktif yang mengandung sulfur dan membentuk merkuri sulfida. Feed gas yang meninggalkan kolom merkuri bed dipanaskan lebih lanjut sebelum dimasukkan ke bagian bawah carbonet absorber column C-3X01. Pada kolom ini 97 CO 2 dan H 2 S diserap oleh larutan karbonat yang mengalir berlawanan arah dengan feed gas. Carbonate absorber ini merupakan kolom berisi pall rings yang memberikan permukaan kontak yang lebih luas antara larutan karbonat dan gas. Larutan karbonat panas dari carbonat regenerator column C-3X03 dialirkan ke carbonate absorber dalam dua aliran, yaitu 75 masuk ke dalam bagian tengah kolom sedangkan 25 didinginkan dahulu di feedlean carbonat exchanger sebelum dimasukkan ke bagian atas kolom. Reaksi yang terjadi: Carbonate absorber K 2 CO 3 + CO 2 + H 2 O  2KHCO 3 K 2 CO 3 + H 2 S  KHS + KHCO 3 Universitas Sumatera Utara Carbonate regenerator 2KHCO 3  K2CO 3 + H 2 O + CO 2 KHCO 3 + KHS + H 2 O  K 2 CO 3 + H 2 S + H 2 O Larutan karbonat yang kaya dengan CO 2 dan H 2 S sesampai di dasar kolom penyerap dialirkan ke carbonate regenerator untuk diregenerasi. Disini hampir semua CO 2 dan H 2 S dilepaskan dari larutan karbonat dan keluar melalui puncak kolom, sementara cairan karbonat turun ke bagian bawah kolom. Larutan ini selanjutnya diuapkan di carbonat reboiler regenerator E-3X06. Dimana uap yang terbentuk dikembalikan ke kolom, begitu juga cairan yang tidak menguap. Cairan ini merupakan lean carbonate solution yang dikirim kembali ke carbonate absorber. Feed gas yang keluar dari atas carbonater absorber didinginkan di fin - fan cooler, sebelum dimasukkan ke DEA absorber C-3X02. Di sini gas mengalir ke atas kolom dan kontak dengan larutan DEA yang turun dari atas kolom sehingga CO 2 dan H 2 S yang masih tersisa pada feed gas menjadi kurang dari 100 ppm. Adapun reaksi yang terjadi pada DEA absorber adalah : 2C 2 H 4 OH 2 NH + CO 2 + H 2 O   C 2 H 4 OH 2 NH 2  2 CO 3 DEA DEA carbonate  C 2 H 4 OH 2 NH  2 CO 3 + H 2 O + CO 2  2 C 2 H 4 OH 2 NH 2 HCO 3 DEA carbonate DEA bicarbonate Universitas Sumatera Utara Dalam reaksi dengan H 2 S 2C 2 H 4 OH 2 NH + H 2 S  2 C 2 H 4 OH 2 NH 2  2 S DEA  C 2 H 4 OH 2 NH 2  2 S + H 2 S  2 C 2 H 4 OH 2 NH 2 HS DEA sulfida DEA Hidrogen sulfida Dalam DEA regenerator tejadi reaksi : 2 C 2 H 4 OH 2 NH 2 HCO 3  2CO 2 + 2H 2 O + 2C 2 H 4 OH 2 NH 2 C 2 H 4 OH 2 NH 2 HS  2H 2 S + 2C 2 H 4 OH 2 NH Sementara larutan DEA yang kaya dengan CO 2 dan H 2 S terkumpul di dasar kolom, gas yang keluar dari puncak DEA absorber didinginkan oleh fin - fan cooler. Kemudian gas ini dimasukkan ke dalam wash tower C-3X05 yang bertindak sebagai pemisah dan mencegah terbawanya larutan DEA ke dalam aliran gas. Produk bawah wash tower dipompa kembali ke puncak menara untuk disirkulasi, sementara gas murni dari menara pencuci ini dikirim ke unit 40 untuk proses selanjutnya. Larutan DEA dari dasar absorber dipanaskan dahulu di leanrich exchanger E-3X04, sebelum dikirim ke DEA regenerator column untuk diregenerasi. Pada kolom ini CO 2 dan H 2 S terlepas dari larutan DEA dan keluar melalui bagian atas kolom sebagai overhead vapour. Larutan DEA regenerator turun ke bagian bawah kolom dialirkan ke DEA regenerator reboiler E-3X-02 untuk dipanaskan. Uap yang terbentuk dikembalikan ke kolom sedangkan cairan yang berlebih juga dikembalikan ke dasar kolom, seterusnya Universitas Sumatera Utara dipompa ke puncak DEA absorber untuk menyerap CO 2 dan H 2 S yang terdapat pada feed gas. Overhead dari DEA regenerator reboiler dialirkan kembali ke kolom carbonate regerator dan selanjutnya dibuang ke atmosfer bersama-sama dengan CO 2 dan H 2 S dari kolom carbonate regenerator. Gas yang keluar dari regenerator column didinginkan di fin - fan cooler kemudian dialirkan ke carbonate regenerator accumulator, dimana CO 2 dan H 2 S yang terpisah dibuang ke atmosfir.

b. Sistem pencairan gas unit 40