Air yang telah terpisah dari kondensat akan turun ke drum pemisah tingkat tiga, dan kemudian dialirkan ke tempat penampungan untuk proses pemurnian.
Sedangkan gas dan kondesat dialirkan ke Point B dengan pemipaan terpisah, yaitu:
1. Gas dialirkan melalui pipa 42 inch
2. Kondensat dialirkan melalui pipa 20 inch.
B. Proses Pengolahan Gas Alam
Proses pengolahan gas alam yang dioperasikan pada kilang Arun terdiri dari dua proses, yaitu :
Proses I, dilakukan pemisahan antara gas dan kondensat. Proses II dan III, dilakukan pembersihan dari impuritis, hidrokarbon berat dan
pencairan gas alam.
1. Proses I
Proses I ini dibagi dalam beberapa unit, yaitu: -
unit inlet facilities unit 15, 16, 17, 18, dan 19 -
unit pemisahan gas dan kondensat unit 20 A -
unit penstabilan kondensat unit 20B -
unit feed booster compressorkompresi ulang unit 25 -
unit refrigerant preparation unit 50
a. Inlet facilities
Pengiriman gas dan kondensat dari ladang gas di Lhoksukon ke Point B dilakukan terpisah, tujuannya untuk mencegah terjadinya pengendapan kondensat
dalam pipa yang berada di daerah rendah. Setelah gas sampai di point B , sebagian
Universitas Sumatera Utara
kecil dikirim ke PIM dan AAF untuk pembuatan pupuk, PT. KKA dan PT. Humpuss Aromatic.
b. Pemisahan gas dan kondensat
Unit ini terdiri dari empat buah drum pemisah first stage flash drum, yang beroperasi secara paralel, berfungsi untuk memisahkan gas yang akan
dialirkan ke unit pemurnian gas di proses II. Pemisahan disini berlangsung pada tekanan tinggi yaitu pada 54,5 kgcm
2
. Sebelum gas dan kondensat masuk ke dalam drum pemisah, terlebih dahulu digabungkan menjadi satu pipa baru
kemudian dimasukkan ke bagian puncak drum melalui dua saluran pemasukan. Campuran gas dan kondensat yang masuk ke dalam drum diarahkan ke splash
buffle, agar kondensat terpercik menjadi butiran halus, sehingga fraksi ringan lebih mudah terlepas dari ikatan fraksi berat dan juga agar kandungan emulsi
dapat pecah. Seterusnya baik gas maupun kondensat akan mengalir melalui demister pad. Demister pad berfungsi untuk menangkap butiran cairan kabut
yang terbawa oleh aliran gas, dan juga untuk menyaring lumpur dan memecahkan emulsi, sedangkan gas akan keluar dari puncak tengah drum setelah melalui mist
eliminator, yaitu sebagai alat yang berfungsi sebagai perangkap kabut. Gas yang keluar dari puncak setiap drum akan dikumpulkan pada sebuah
pipa 36 inch dan dialirkan ke unit pencairan gas alam diproses II dan III. Kondensat dari drum A dan B akan mengalir ke satu pemipaan sedangkan drum C
dan D dengan pemipaan tersendiri akan dialirkan ke effluent degassing out, yaitu tempat pemisahan senyawa asam dan gas dari kandungan air dan airnya di drain
ke sewer.
Universitas Sumatera Utara
c. Proses penstabilan kondensat
Kondensat dari
stage flash drum dimasukkan ke second stage flash drum. Di second stage flash drum ini terjadi pemisahan gas yang prinsipnya sama
dengan pada first stage flash drum, hanya tekanan operasinya lebih rendah. Gas yang telah terpisah tersebut dari kompresor dialirkan ke feed booster
compressor unit 25 dan di teruskan ke proses II dan proses III. Sedangkan kondensat mengalir melalui bagian dasar drum dan selanjutnya
dialirkan ke menara stabilizer C-2001 yang menggunakan sieve tray, tapi sebelumnya masuk ke stabilizer feedbottom exchanger. Disini sebagian
kondensat menguap sehingga umpan yang masuk ke kolom terdiri dari dua aliran. Akibat gaya gravitasi, gas naik ke puncak kolom sedangkan cairan turun ke dasar
kolom. Cairan yang berada tray II dilewatkan melalui stabilizer side reboiler untuk menguapkan fraksi ringan yang terbawa bersama cairan dari side reboiler
cairan dan uap dikembalikan lagi ke stabilizer. Uap akan mengalir ke atas dan sisanya berupa cairan ditarik sebagai kondensat stabil. Sebelum disimpan,
kondensat stabil yang berada pada dasar kolom diturunkan temperaturnya menjadi 38
o
C dimana stabilizer berfungsi untuk menurunkan produk gas yang mendidih. Untuk itu kondensat didinginkan berturut-turut di stabilizer side reboiler ke dasar
penukar kalor, pada fin fan cooler serta yang terakhir didinginkan pada pendingin air laut sehingga temperatur kondensat menjadi 38
o
C. Proses selanjutnya, kondensat dingin yang telah stabil ini dialirkan ke
tangki kondensat f-2101 dimana hidrokarbon yang masih tersisa dibuang ke atmosfer. Pada tangki ini kondensat digabung dengan aliran hidrokarbon yang
Universitas Sumatera Utara
lebih berat, kemudian dari unit 50 dikirim ke tangki penyimpanan kondensat. Gas yang mencapai puncak stabilizer dikondensasikan oleh fin fan cooler lalu
dialirkan ke over head accumulator D-2004. Cairan yang terbentuk dialirkan kembali ke kolom sebagai refluks. Sementara gas yang tidak terkondensasi
bergabung dengan gas dari second stage flash drum dan dikirim ke feed booster compressor k-2501 untuk dinaikkan tekanannya sehingga sama dengan tekanan
gas dari first stage flash drum. Kemudian gas dengan tekanan 56 kgcm
2
ini dikirim ke unit pemurnian gas untuk diproses lebih lanjut.
d. Feed booster compressor unit 25