Pengertian ibadah shalat Kewajiban Shalat

Sedangkan pengertian secara istilah adalah kepatuhan atau ketundukan kepada zat yang memiliki puncak keagungan, Tuhan yang Maha Esa. Ibadah mencakup segala bentuk kegiatan perbuatan dan perkataan yang dilakukan oleh setiap mukmin-muslim dengan bertujuan untuk mencari keridhaan Allah. Pengertian Ibadah yang mencakup segala esensinya dirumuskan oleh para ulama sebagai berikut: Ibadah adalah suatu nama konsep yang mencakup semua perbuatan yang disukai dan diridhai Allah, baik berupa perbuatan maupun bentuk perbuatan, baik yang terlihat atau dalam kenyataan maupun yang tersembunyi dalam bathin. Dalam pengertian khusus, ibadah adalah segala kegiatan yang semua ketentuannya telah ditetapkan oleh nash di dalam al-Quran dan as-Sunnah dan tidak menerima perubahan, penambahan ataupun pengurangan. 32 Menurut istilah ahli tauhid, ibadah berarti meng-Esakan Allah, menta’zimkan-Nya dengan sepenuh ta’zim serta menghinakan diri kita dan menundukan jiwa kepada-Nya 33 . Ulama ahlak mengartikan ibadah yaitu mengerjakan segala taat badaniyah dan menyelenggarakan segala syariat. Menurut ahli tasawuf pengertian ibadah terbagi tiga: pertama, beribadah kepada Allah karena mengharap benar akan memperoleh pahala-Nya atau karena takut akan siksa-Nya. Kedua, beribadah kepada Allah karena memandang bahwa ibadah itu perbuatan mulia dilakukan oleh orang yang mulia jiwanya. Ketiga. beibadah kepada Allah karena memandang bahwa Allah berhak disembah diibadati dengan tidak memperduliknn apa yang akan diterima atau yang diperoleh dari pada- Nya. 34 Dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ibadah adalah segala perbuatan seorang hamba yang telah diatur 32 Baihaqi, H. Fiqih Ibadah., h.10 33 Zakiyah Darajat, Ilmu Fiqih, Yogyakarta : Dana Bhakti Wakaf, 1995. H. 3 34 Hasbi ash-Shiddieqy, Kuliah Ibadah, Semarang: Pustaka Putra, 2000.Cet.l.h.3 oleh syari’at Islam yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah serta mengharapkan keridhaan-Nya. Sedangkan pengertian shalat menurut bahasa bararti doa, sedang doa adalah keinginan yang ditunjukan kepada Allah swt, atau dalam arti yang lebih umum” permintaan yang diajukan oleh satu pihak kepada pihak yang lebih tinggi, permintaan yang ditunjukan kepada yang lebih rendah dinamai perintah. 35 Shalat menurut pengertian bahasa adalah do’a pengertian itu antara lain terlihat dari Firman Allah : و ﻜ ﻚ ﱠ ا ﱠنا ﻬ ﻬ ﻪ ﻮ ا ﻪ : “..... dan doakanlah mereka, karena doamu merupakan ketentraman bagi mereka”. 36 Adapun pengertian shalat menurut istilah para fuqoha pada umumnya memberi pengertian yang sama walaupun redaksinya berbeda, pengertian tersebut yaitu: اﻮ ا ﻀ ةدﺎ ة ا و ﺮ ﻜ ﺔ ﺔ ﻮ ﺎ ا ﷲا ﺎ ﺔ و shalat adahih ibadah yang berisi perkataan-perkataan dan perbuatan- perbuatan khusus yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. 37 Sedangkan menurut syara’ berarti menghadapkan jiwa raga kepada Allah, karena takwa hamba kepada Tuhannya, mengagungkan kebesaran- Nya dengan khusyu’ dan ikhlas dalam bentuk perkataan dan perbuatan 35 Ismail Syah. SH, H. Filsafat uikum Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1992.Cet.2.h.l83 36 Al-Qur’an dan Terjemahnya, at-TAubah ayat 103, Mujamma’ Khadim al Haramain asy Syarifain al Malik fahd li thiba’at al Mush-haf asy-Syarif Medinah Munawwarah P.O.Box. 3561, hal. 297 37 Sayid Sabiq fiqhus sunnah, Beirut: Dar Fikr, 1977 jilid 1 .h.197 yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Menurut cara-cara dan syarat-syarat yang ditentukan. 38 Menurut Mahmud Syaltut dalam shalat telah terhimpun segala bentuk dan cara yang dikenal oleh manusia dalam mengadakan penghormatan dan pengagungan, tetapi mereka itu hanya menggunakan salah satu cara seperti sekedar berdiri dengan penuh hormat, atau sekedar tunduk, sujud dan sebagainya dan Allah menghimpun segala cara yang dikenal itu dalam ibadah shalat untuk menggambarkan puncak keagungan kepada-Nya. Shalat merupakan salah satu tiang agama serta kewajiban pokok yang ditetukan Tuhun di atas pundak hamha-hamba-Nya. dengan alasan: a. Dari satu sisi yakni kebesaran dan kagungan Tuhan, shalat merupakan konsekuensi dari keyakinan-keyakinan tentang sifat-sifat Allah yang menguasai alam raya ini, termasuk manusia serta yang kepada-Nya bergantung sesuatu. Keyakinan tersebut memerlukan pembuktian dalam bentuk kongkrit, karena keyakinan tidak hanya terbatas dalam hati tetapi harus dibuktikan dengan amal. b. Dari segi lain yakni sisi manusia, ia adalah mahluk yang memiliki naluri antara lain cemas dan mengharap, sehingga ia membutuhkan sandaran dan keagungan dalam hidupnya. Jadi, ibadah shalat merupakan ibadah yang wajib dikerjakan oleh manusia yang direfleksikan melalui gerakan-gerakan sebagai suatu bentuk penghambaan seseorang kepada Tuhannya dan shalat dalam pengertian Etimologi dan terminology merupakan pengenjawantahan dan hakikat tersebut, dan karena itu ia dibutuhkan oleh mahluk yang meyakini kekuasaan Tuhan serta mahluk yang memiliki naluri cemas dan mengharap.

2. Hukum melaksanakan shalat

38 Moh. Rifai, H. Ilmu Fiqih Islam Lengkap, Semarang: Toha Putra, 1978.h.79 Hukum melaksanakan shalat adalah “fardhu a’in” artinya shalat merupakan kewajiban setiap pribadi Muslim yang memenuhi syarat-syarat