Pengertian belajar dan pembelajaran

Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya. Burton menyatakan “learning is change in the individual due to instruction of that individual and his environment, which fells a need and makes him more capable op dealing adequately with his environment. Dalam pengertian ini terdapat kata change atau “perubahan” yang berarti bahwa seseorang telah mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya, ketrampilannya maupun aspek sikapnya. 7 Proses belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja terlepas dari adanya mengajar atau tidak. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Menurut Arif S. Sadiman, belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan kognitif dan ketrampilan psikomotorik maupun yang menyangkut nilai dan sikap afektif. 8 Secara singkat dan secara umum, belajar dapat diartikan sebagai perubahan prilaku yang relatip sebagai hasil adanya pengalaman. Pengertian belajar memang selalu dikaitkan dengan perubahan, baik yang meliputi keseluruhan tingkah laku individu maupun yang hanya terjadi pada beberapa aspek dari kepribadian individu. Perubahan ini dengan sendirinya dialami tiap-tiap individu atau manusia, terutama hanya sekali sejak manusia dilahirkan. Sejak saat itu terjadi perubahan- 7 Moh. Uzer Usman, Drs. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya.2003, Cet.5. h.5 8 Arif. S. Sadiman; Drs. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, . h. 1 perubahan dalam arti perkembangan melalui fase-fasenya. Dan sejak itu pula berlangsung proses belajar mengajar. 9 b. Mengajar Mengajar menurut Burton adalah “The guidance of learning activities, teaching is for purpose of aiding the pupil learn”. Mengajar merupakan membimbing kegiatan siswa sehingga ia mau belajar. 10 Mengajar adalah suatu perbuatan yang kompleks a highly complexion process. Disebut kompleks karena dituntut dari kemampuan personal, profesional, dan sosiokultural secara terpadu dalam proses belajar mengajar. Dikatakan kompleks karena dituntut adanya integrasi penguasaan materi dan metode, teori dan praktek dalam intrruksi siswa. Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan ini terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, yakni tujuan intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa harus memainkan peran serta ada dalam hubungan sosial tertentu, jenis kegiatan yang dilakukan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia. 11 Dari teori-teori mengenai belajar dan pembelajaran dapat disimpulkan bahwa belajar dan pembelajaran merupakan aktivitas dimana guru dan murid berinteraksi. Interuksi demikian ini tidak saja membutuhkan keterlibatan maksimal dari pihak murid melainkan juga keterlibatan langsung dari pihak guru.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

9 Alex Sobur , M.Si, Drs. Psikologi umum Dalam Lintasan Sejarah , Bandung: Pustaka Setia, 2003, Cet.l. h. 218-219 10 Moh. Uzer Usman, Drs. Menjadi Guru Profesional. h.2l 11 JJ. Hasibuan, Drs. Dip. Ed. et. all, Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995. Cet.6 h.3 Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: a. Faktor internal siswa faktor dari dalam siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni: 1 aspek pisiologis yang bersifat jasmaniah, 2 aspek psikologys yang bersifat rohaniah. 12 1 Aspek pisiologi Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otak yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran 2 Aspek psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, diantara factor-faktor rohaniah siswa pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut : 1 tingkat kecerdasan intelegensi siswa; 2 sikap siswa; 3 bakat siswa; 4 minat siswa; 5 motivasi siswa. b. Faktor eksternal faktor dari luar siswa Faktor yang berasal dari luar diri siswa terdiri dari dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. 13 1 Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selanjutnya yang termasuk 12 Muhibbin Syah, Med., Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta : Remaja Rosda Karya, 2001. Cet.XII. h. 132 13 Muhibbin Syah, Med., Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, h. 137