Implementasi Pembelajaran Fiqih Pembelajaran Fiqh

g. Keteladanan, yaitu pendidikan yang menempatkan dan memerankan guru serta komponen madrasah lainnya sebagai teladan, sebagai cermin dan individu yang mengamalkan materi fiqih. 28

C. Kewajiban Shalat

1. Pengertian ibadah shalat

Pengertian ibadah secara lugahwi etimologi Ibadah berasal dari bahasa Arab berasal dari kata ﺪ - ﺪ - اﺪ - ةدﺎ yang berarti taat, tunduk, patuh, merendahkan diri dan hina. Kesemua pengertian itu mempunyai makna yang berdekatan. Seseorang yang tunduk, patuh, merendahkan diri, dan hina diri dihadapan yang disembah disebut abid yang beribadah. Budak disebut dengan ﺪ karena dia harus tunduk dan patuh serta merendahkan diri terhadap majikannya. 29 Dalam Ensiklopedia Islam yang diterbitkan Departemen Agama RI dikutip Balhaqi terdapat penjelasan bahwa secara lughawi ibadah berarti mematuhi, tunduk, berdoa. dalam Quran terdapat kata ta’budu dalam arti taat, 30 misalnya dalam surat 36, yasin : 60 yang berbunyi : “Bukankah aku telah memerintahkan kepadamu Hai Bani Adam supaya kamu tidak mematuhi syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu, 31 28 Departemen RI, Kurikidum 2004 Standar Kompetensi Madrasah Tsanawiyah., Op.Cit. h.49 29 A. Ritonga dan Zainuddin.H, Fiqih Ibadah, Jakarta: Media Pratama, 1997, Cet.l.h.l 30 Baihaqi,, H. Fiqih Ibadah Bandung: M2S Bandung, 1996.Cet.l.h.9 Sedangkan pengertian secara istilah adalah kepatuhan atau ketundukan kepada zat yang memiliki puncak keagungan, Tuhan yang Maha Esa. Ibadah mencakup segala bentuk kegiatan perbuatan dan perkataan yang dilakukan oleh setiap mukmin-muslim dengan bertujuan untuk mencari keridhaan Allah. Pengertian Ibadah yang mencakup segala esensinya dirumuskan oleh para ulama sebagai berikut: Ibadah adalah suatu nama konsep yang mencakup semua perbuatan yang disukai dan diridhai Allah, baik berupa perbuatan maupun bentuk perbuatan, baik yang terlihat atau dalam kenyataan maupun yang tersembunyi dalam bathin. Dalam pengertian khusus, ibadah adalah segala kegiatan yang semua ketentuannya telah ditetapkan oleh nash di dalam al-Quran dan as-Sunnah dan tidak menerima perubahan, penambahan ataupun pengurangan. 32 Menurut istilah ahli tauhid, ibadah berarti meng-Esakan Allah, menta’zimkan-Nya dengan sepenuh ta’zim serta menghinakan diri kita dan menundukan jiwa kepada-Nya 33 . Ulama ahlak mengartikan ibadah yaitu mengerjakan segala taat badaniyah dan menyelenggarakan segala syariat. Menurut ahli tasawuf pengertian ibadah terbagi tiga: pertama, beribadah kepada Allah karena mengharap benar akan memperoleh pahala-Nya atau karena takut akan siksa-Nya. Kedua, beribadah kepada Allah karena memandang bahwa ibadah itu perbuatan mulia dilakukan oleh orang yang mulia jiwanya. Ketiga. beibadah kepada Allah karena memandang bahwa Allah berhak disembah diibadati dengan tidak memperduliknn apa yang akan diterima atau yang diperoleh dari pada- Nya. 34 Dari pendapat-pendapat para ahli di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ibadah adalah segala perbuatan seorang hamba yang telah diatur 32 Baihaqi, H. Fiqih Ibadah., h.10 33 Zakiyah Darajat, Ilmu Fiqih, Yogyakarta : Dana Bhakti Wakaf, 1995. H. 3 34 Hasbi ash-Shiddieqy, Kuliah Ibadah, Semarang: Pustaka Putra, 2000.Cet.l.h.3