Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: a. Faktor internal siswa faktor dari dalam siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni: 1 aspek pisiologis yang bersifat jasmaniah, 2 aspek psikologys yang bersifat rohaniah. 12 1 Aspek pisiologi Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otak yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran 2 Aspek psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, diantara factor-faktor rohaniah siswa pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut : 1 tingkat kecerdasan intelegensi siswa; 2 sikap siswa; 3 bakat siswa; 4 minat siswa; 5 motivasi siswa. b. Faktor eksternal faktor dari luar siswa Faktor yang berasal dari luar diri siswa terdiri dari dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. 13 1 Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selanjutnya yang termasuk 12 Muhibbin Syah, Med., Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta : Remaja Rosda Karya, 2001. Cet.XII. h. 132 13 Muhibbin Syah, Med., Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, h. 137 lingkungan sosial .siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegialan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolahan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi letak rumah keluarga. Semuanya dapat memberi dampak baik atau buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. 2 Lingkungan non sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini yang dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. c. Faktor pendekatan belajar Approach to learning Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu. 14 14 Muhibbin Syah, Med., Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru Ibid. h. 38.

3. Ciri-ciri belajar

Ciri-ciri menunjukan bahwa seseorang melakukan kegiatan dapat ditandai dengan adanya : a. Perubahan tingkah laku yang actual atau potensial. Actual berarti perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai hasil belajar itu nyata dan dapat dilihat seperti hasil belajar keterampilan motorik dan kognitif. b. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar bagi individu merupakan kemampuan baru dalam bidang kognitif, afektif, atau psikomotorik, yaitu kemampuan yang betul-betul diperoleh atau sebagai kemampuan baru hasil perbaikan dan peningkatan dari kemampuan sebelumnya. c. Adanya usaha aktifitas yang sengaja dilakukan oleh orang yang belajar dengan pengalaman memperhatikan, memikirkan, merasakan, menghayati dan sebagainya atau dengan latihan melatih, menirukan 15

B. Pembelajaran Fiqh

1. Pengertian Fiqh

Fiqh menurut bahasa berarti paham, atau pengertian yang mendalam tentang maksud dan tujuan suatu perkataan dan perbuatan, bukan hanya mengetahui lahiriyah perkataan, atau perbuatan itu 16 . Pengertian ini difahami dari kata “FIQIH” yang tercantum didalam beberapa ayat Al- Qur’an, dan dalam hadis Nabawi, diantaranya adalah Firman Allah: ﺎ ﺆﻬ ء ا ﺎ ء : “Maka mengapa orang-orang munafik itu Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun” An-Nisa : 78 17 Pengertian Fiqih secara etimologi ini juga ditemukan dalam surat al- hud, 11 ; 91. kemudian pengertian yang sama juga terdapat di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Muawiyah, sabda Rasulullah saw : 15 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum nasional, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996 Cet. 2 hal. 57. 16 Muhammadiyah Djafar, H. Penghantar Ilmu Fiqh, Jakarta: Kalam Mulia, 1993,cet.l.h.1 17 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surat An-nisa ayat 78, Mujamma’ Khadim al Haramain asy Syarifain al Malik fahd li thiba’at al Mush-haf asy-Syarif Medinah Munawwarah P.O.Box. 3561, hal. 131-132 ﺮ دا ﻪ ﻪ اﺮ ﻬ ﻪ ﻰ ﺪ ا “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang, maka ia akan memberikan pemahaman agama yang mendalam” 18 . As-Saiyid al-Jurjani Di kutip oleh H. M. Abdullah Al-Manar.berkata “fiqh pada lughah ialah memahami pembicaraan seseorang yang bicara. 19 Perkataan fiqh dijumpai dalam al-Quran dengan kata nafqoh, tafqohum, yafqohu, yalafaqohu, yang disebut dalam tidak kurang dari dari dua puluh ayat. Akan tetapi kata yang langsung mengaitkannya dengan pengetahuan agama terdapat dalam ayat yang berbunyi : ﺮ آ ﺮ ﻮ ﻪ ﺎﻃ ﻬ ﻪ ﺋ ا اﻮﻬ ﻰ ﺪ ا ﺔ ﻮ ا : Artinya : “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama”. Adapun pengertian fiqih secara istilah yaitu 20 : ا ﻮه ﻪ ا م ﺎﻜ ﺎ ا ﺸ ﺮ ا ﺔ ا ﺔ ﺎﻬ د ا ﻪ “ Fiqih ialah Ilmu tentang hokum amali hukum prinsip dan bersumber dari dalil-dalil tafsili terurai” Imam Jalaluddinal-mahali dikutip oleh Majudin; memberikan definisi fiqh ialah ilmu pengetahuan hokum islam yang dihasilkan oleh ijtihad. 21 18 As Suyuti jalaluddin, Abd Rahman, Al Jami’us Sagier, Juz 2. Bandung: PT AL ma’arif h. 183 19 H.M. Abdullah al-manar, ibadah dan syariah, Jakarta : Pamatas, 1999. H.6 20 Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surat at-Taubah 122, Mujamma’ Khadim al Haramain asy Syarifain al Malik fahd li thiba’at al Mush-haf asy-Syarif Medinah Munawwarah P.O.Box. 356, hal. 301-302 21 Majudin, Drasah Islamiyah, Pasunan : Garoeda Buana Indah, 1995. Cet. 3. h.2