Adapun kriteria pengajuannya adalah : Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari
pada r tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima. Kemudian penulis mencari derajat bebasnya df.
Rumusnya sebagai berikut : df = N – nr
= 40 – 2 = 38
Diketahui df sebesar 38, untuk mengetahui taraf signifikasi 5 dan 1 , maka diambil nilai yang mendekati pada angka 38 yakni 40.
Maka diperoleh “r” tabel sebagai berikut : -
Pada taraf signifikasi 5 tabel sebesar 0,304 -
Pada taraf signifikasi 1 tabel sebesar 0,393 Ternyata rxy atau ro 0,85 adalah lebih besar dari pada r tabel karena rxy
atau ro lebih kecil dari pada r tabel. Maka hipotesa alternative Ha diterima dan hipotesa nihil Ho ditolak. Artinya terdapat korelasi positif yang signifikan antara
variabel x dan variabel y. Setelah diketahui adanya korelasi, maka akan dihitung berapa kontribusi
pembelajaran fiqh dan implementasinya terhadap ibadah shalat siswa SMP AL- Manshuriyah dengan menggunakan rumus koefisien determinan KD sebagai
berikut : KD = r
2
x 100 = 0,85
2
x 100
= 0,7225 x 100 = 72,25
Dengan perhitungan diatas diperoleh KD sebesar 72,25 , Maka dapat dikatakan bahwa kontribusi yang diberikan pada pembelajaran fiqh dan
implementasinya pada ibadah shalat siswa adalah sebesar 72,25 .
F. Ulasan
Dan temuan penelitian ini penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran fiqh dan implementasinya pada ibadah shalat siswa SMP Al-
Manshuriyah berjalan dengan baik. Nilai ini didapat melalui penyebaran angket. Selanjutnya tentang analisis data dari tabel perhitungan untuk mencari
koefisien korelasi variable x pembelajaran fiqh dan variable y implementasinya pada ibadah shalat siswa.
Setelah dihitung dengan metode product moment untuk mencari “rxy” ternyata menghasilkan nilai koefisien yang korelasinya 0,85. dengan demikian
antara pembelajaran fiqh dan implementasinya pada ibadah shalat siswa termasuk kategori korelasi positif dan termasuk koefisien yang sedang atau cukup, karena
pada taraf 0,70 – 0,90 yang artinya bahwa hubungan antara pembelajaran fiqh dan implementasinya pada ibadah shalat siswa termasuk hubungan yang sangat kuat
dan tinggi sehingga dianggap mempunyai hubungan. Dan terakhir adalah interprestasi data. Interprestasi data dapat ditempuh
melalui dua cara yaitu : pertama dengan cara kasar atau sederhana, cara inimenggunakan pedoman yang umum yaitu metode product moment, karena
“rxy” yang diperoleh adalah 0,85 dan nilai ini berada pada taraf 0,70 – 0,90, maka dapat diberi interprestasi secara kasar yaitu memang antara variable x
pembelajaran fiqih dan variable y implementasinya pada ibadah shalat siswa terdapat korelasi yang sangat kuat dan tinggi. Sehingga korelasi itu dianggap ada,
jadi diinterprestasikan bahwa hubungan antara pembelajaran fiqh dan implementasinya pada ibadah shalat siswa terdapat hubungan yang signifikan.
Kedua adalah dengan cara teliti atau dengan cara berkonsultasi pada nilai r tabel product moment, cara ini ditempuh dengan terlebih dahulu mengetahui
derajat bebasnya df yaitu 38 baru dikonsultasikan dengan r tabel. Dengan menggunakan df Degrees of Freedom = 38 pada taraf signifikasi 5 diperoleh
0,304 ternyata “rxy” lebih besar dari pada r tabel, maka hipotesis alternative diterima, sedangkan hipotesa nol diterima sehingga dapat dikorelasikan ada
korelasi yang signifikan antara variable x pembelajaran fiqh dan variable y implementasinya pada ibadah shalat siswa, sedangkan pada taraf signifikasi 1
diperoleh r tabel 0,393. pada taraf ini juga ternyata “rxy” lebih besar dari pada r tabel, maka hipotesa alternatif diterima dari hipotesa nol ditolak, sehingga
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variable x pembelajaran fiqh dan variable y implementasinya pada ibadah shalat siswa
G. Analisis Hasil Penelitian
Setelah data diolah dan dianalisis, secara umum dapat dikatakan pembelajaran fiqh dan implementasinya pada pelaksanaan ibadah shalat siswa
di SMP Al-manshuriyah tergolong sangat baik, terbukti dengan telah