Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
118 bersama guru kolaborator melakukan diskusi untuk menentukan tindakan yang
tepat guna memperbaiki maupun mengurangi kendala yang ditemui pada siklus I agar pencapaian hasil lebih optimal. Perbaikan maupun modifikasi
kegiatan belajar yang ditetapkan pada pelaksanaan tindakan siklus II sesuai dengan kendala yang ditemui diantaranya:
1. Guru perlu memberikan motivasi yang lebih intensif agar subjek
HN lebih fokus dalam memperhatikan penjelasan yang diberikan. Selain itu, guru juga harus memberikan penguatan belajar tentang
penggunaan media dakon bagi subyek SS. 2. Melakukan modifikasi pada media dakon yaitu dengan memberikan
warna lubang dakon besar sesuai dengan warna biji dakon. 3. Menjauhkan tempat duduk antara subyek FT dengan subyek WB
karena kedua subyek tersebut sering rebut apabila duduk berdampingan dan mengganggu kosentrasi pada saat pembelajaran
sedang belangsung. 4. Mengunci pintu kelas saat pembelajaran berlagsung agar siswa dari
kelas lain tidak menggagu proses pembelajaran. Tindakan perbaikan yang telah diuraian di atas terbukti dapat
meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika operasi perkalian seluruh subjek, terutama subjek SS dan HN. Subjek SS lebih dapat memhami
penggunaan media dakon dalam pembelajaran operasi perkalian dan lebih semangat mengikuti pembelajaran. Subjek juga lebih mampu memahami
peralatan yang digunakan dalam permainan dakon. sedangkan perubahan pada subyek HN tampak dari perilaku subyek yang sudah tidak malu atau kurang
percaya diri saat diminta mengerjakan soal mandiri hal tersebut dikarenakan
119 subyek merasa mampu mengerjakan soal tersebut dengan menggunakan media
dakon. Peningkatan tersebut dapat dibuktikan dengan nilai yang diperoleh seluruh subjek setelah pelaksanaan pasca tindakan siklus II. Hasil pasca
tindakan siklus II menunjukkan bahwa seluruh subjek mampu meningkatkan nilainya hingga melampaui KKM yang ditetapkan, yaitu 70. Subjek FT
memperoleh nilai 100 pada pasca tindakan siklus II, termasuk kriteria sangat baik. Subjek HN memproleh nilai 80 pada pasca tindakan siklus II, termasuk
kriteria cukup. Subyek SS memperoleh nilai 80 dan termasuk kriteria baik sedangkan subyek WB memperoleh nilai 90 dan masuk kriteria baik
Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh informasi bahwa setelah melaksanakan tindakan siklus II besarnya peningkatan setiap subjek secara beturut-turut
yaitu, subjek FT yang meningkat hingga skor 50, subyek HN meningkat hinga skor 40 sementara subyek SS meningkat hingga skor 50 dan subjek
WB yang meningkat hingga skor 50. Sejalan dengan peningkatan hasil tes setelah pelaksanaan tindakan siklus
II, aktivitas seluruh subjek selama pelaksanaan tindakan juga menunjukkan antusias dan kualitas belajar yang lebih baik apabila dibandingkan pada
pelaksanaan siklus I. Pemahaman subjek terhadap penggunaan media dakon dalam operasi perkalian yang dijelaskan semakin baik sehingga subjek
semakin bersemangat mengikuti kegiatan belajar. Hal tersebut sejalan dengan teori belajar Zoltan P. Dienes Sri Subarinah 2006:5 yang menyatan bahwa
konsep-konsep matematika akan mudah dan berhasil untuk dipelajari pada tahap permainan games. Pada tahap ini anak-anak juga masih bermain benda
kongkret tetapi sudah diarahkan untuk mengamati pola dan keteraturan suatu
120 konsep sehingga anak-anak mulai diperkenalkan dengan struktur matematika
untuk membantu siswa menumbuhkan sikap berpikir logis dan matematis. Peningkatan prestasi belajar mata pelajaran matematika operasi
perkalian yang telah dijelaskan di atas membuktikan bahwa kegiatan belajar yang terjadi di antara guru dan peserta didik berjalan dengan baik. Guru
berhasil menerapkan media permainan dakon dalam proses pembelajaran operasi perkalian. Guru menerapkan media permainan dakon untuk membantu
atau memudahkan siswa dalam menyelesaikan soal-soal perkalian karena selama penelitian belum dilaksankan siswa selalu menggunakan media jari
sebagai media hitung anak. Skenario pembelajaran yang telah ditetapkan peneliti bersama guru terlaksana sesuai dengan rencana.
Berdasarkan hasil pencapaian seluruh subjek setelah diberikan tindakan sebanyak dua kali siklus, peneliti mampu membuktikan bahwa prestasi belajar
mata pelajaran matematika operasi perkalian dapat ditingkatkandengan menggunakan media permainan dakon bagi siswa tunagrahita ringan kelas V
A di SLB N 1 Bintaran. Hal tersebut karena seluruh subjek mampu mencapai dan atau melampaui indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti
bersama guru kolaborator.