Koefisien Korelasi Uji F Persamaan Regresi

61 Selanjutnya Suharsimi 2010: 315 menjelaskan untuk penentuan data berdistribusi normal apabila hasil perhitungan rumus di atas terletak diantara -1 dengan +1. Pada penelitian ini data dinyatakan normal apabila diperoleh perhitungan skewness antara -1 sampai +1.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas diperlukan untuk menentukan penggunaan analisis regresi dapat dilanjutkan atau tidak. Dari uji linearitas dapat dilihat apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linear atau tidak Sugiyono, 2013: 265. Penentuan garis regresi linear atau tidak, dapat menggunakan koefisien F hitung yang dibandingkan dengan F tabel . Nilai F tabel pada taraf kesalahan 5 yaitu 3,92 dan 6,85 pada taraf kesalahan 1. Jika jika statistik F hitung lebih kecil dari F tabel baik untuk taraf kesalahan 5 maupun 1, maka regresi linear Sugiyono, 2013: 274.

3. Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis regresi sederhana. Uji statistik regresi linear sederhana digunakan untuk menguji signifikansi atau tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya. Menurut Algifari 2000: 9, regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.

a. Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui kuat lemah dan arah hubungan antara variabel kemampuan membaca pemahaman dan variabel kemampuan 62 menyelesaikan soal cerita matematika dilakukan koefisien korelasi dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : r xy = koefisien korelasi antara X dan Y X = kemampuan membaca pemahaman Y = kemampuan menyelesaikan soal cerita N = jumlah responden Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan Koefisien Determinasi, yang besarnya adalah kuadrad dari koefisien korelasi . Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Imam Ghozali, 2001: 47.

b. Uji F

Untuk regresi linear sederhana, uji statistiknya menggunakan uji t atau uji F Iqbal Hasan, 2006: 103. Dalam penelitian ini uji statistiknya menggunakan uji F dengan rumus: 63 Harga F hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel . Ho diterima Ha ditolak apabila F hitung ≤ F tabel . Ho ditolak Ha diterima apabila F hitung F tabel Iqbal Hasan, 2006: 105 Pengambilan keputusan juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi, yaitu: 1 apabila signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2 apabila signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

c. Persamaan Regresi

Selanjutnya, persamaan garis regresi dalam penelitian ini dapat dijabarkan menurut Algifari 2000: 9, persamaan umum regresi linear sederhana adalah: Y = a + bX Keterangan: Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksi. a = Harga Y ketika harga X = 0 harga konstan. b = Angka arah atau koefisien regresi, Bila b + arah garis naik, dan bila - maka arah garis turun. X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Untuk melihat bentuk korelasi antarvariabel dengan persamaan regresi tersebut maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu dengan persamaan sebagai berikut: 64 Penghitungan uji prasyarat dan uji hipotesis menggunakan bantuan komputer program SPSS Statistical Product and Service Solutions 16. 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Data dalam penelitian ini diperoleh dari pengerjaan instrument soal oleh 123 siswa yang menjadi sampel mewakili populasi siswa kelas V SD se-gugus 3 Seyegan. Terdapat dua data yang diperoleh, yaitu data variabel kemampuan membaca pemahaman dan data variabel kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan program software SPSS 16.

1. Variabel Kemampuan Membaca Pemahaman

Data skor kemampuan membaca pemahaman dalam penelitian ini diperoleh dengan memberikan instrumen soal. Instrumen soal terlebih dahulu telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Kemudian instrumen soal dikerjakan oleh siswa yang menjadi anggota sampel dari penelitian yang ditentukan dengan acak. Data yang diperoleh melalui pengerjaan istrumen soal, memiliki kemungkinan skor tertinggi 27 dan terendah 0. Setelah dilakukan pengambilan data, diketahui bahwa skor tertinggi adalah 25 dan nilai terendah adalah 7. Berdasarkan hasil penghitungan dengan SPSS 16 diperoleh rata-rata sebesar 15,94 dan simpangan baku sebesar 3,227 pada data variabel kemampuan membaca pemahaman. Berdasarkan rata-rata dan simpangan baku yang telah diperoleh maka dapat dibuat klasifikasi kategori.

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

0 9 252

PENGARUH STRATEGI PEMECAHAN MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA.

0 1 34

HUBUNGAN RESPON SISWA TERHADAP TUGAS YANGDITERIMA DENGAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN SOAL MATEMATIKA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH.

0 2 135

PENGARUH KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH.

4 19 133

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS III KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 169

HUBUNGAN ANTARA MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS KARANGMOJO III GUNUNGKIDUL.

0 0 68

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN MODEL POLYA DI KELAS III SEKOLAH DASAR

0 0 7

PENGARUH PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBUAT DAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

0 1 8

PENGARUH KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA SOAL DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI SINDANGSARI 01 MAJENANG

0 0 15