42
B. Desain dan Paradigma penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan penelitian. Menurut Fred N Kerlinger 2003: 483
mengemukakan bahwa desain penelitian rencana yang disusun untuk mendapatkan suatu jawaban dari pertanyaan dalam peneliti. Pola desain
penelitian dalam setiap disiplin ilmu memiliki kekhasan masing-masing, namun prinsip-prinsip umumnya memiliki banyak kesamaan.
Penelitian ini termasuk penelitian expost facto. Menurut Sukardi 2011: 15 penelitian expost facto adalah penelitian yang peneliti berhubungan
dengan variabel yang telah terjadi dan mereka tidak perlu pemberian perlakuan terhadap variabel yang diteliti. Penelitian dilakukan dengan merunut
ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan kejadian tersebut tanpa memberikan perlakuan atau memanipulasi variabel yang diteliti.
Sukardi 2011: 165 membedakan penelitian ex-postfacto menjadi dua ’
Correlational study atau penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada
hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih Sukardi, 2011: 166. Sedangkan causal comparative menurut Sukardi 2011: 175 adalah
kegiatan penelitian yang berusaha mencari informasi tentang terjadinya hubungan sebab akibat.
Berdasarkan kedua jenis penelitian ex-postfacto di atas, maka penelitian ini adalah penelitian causal comparative . Dikarenakan tujuan
43
dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari variabel kemampuan
membaca pemahaman
terhadap variabel
kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika.
2. Paradigma Penelitian
Sugiyono 2011: 42 menyatakan paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan
diteliti. Selain itu, juga mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk
merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.
Penelitian ini meneliti hubungan sebab-akibat yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan dirancang dan dilaksanakan oleh peneliti. Adanya
hubungan sebab-akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan
variabel tertentu. Paradigma hubungan sebab akibat antara variabel
independen dengan variabel dependen digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1. Paradigma Penelitian Keterangan :
X : Kemampuan membaca pemahaman Y : Kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika
44
C. Tempat dan Waktu Penelitian